LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Senin, 05 Mei 2014

Papandayan Treking


Petualangan Papandayan dimulai 😉


Ingin trekking tapi medannya tidak terlalu berat dan tidak jauh dari Jakarta? Nah! disini tempatnya Gunung Papandayan. Letaknya dekat dengan Jakarta, tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya landai dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan pendaki pemula untuk sampai pada puncak gunung ini. Petualangan kami ini terlaksana pada tanggal 21-22 April 2014, benar hanya weekend saja!

Gunung Papandayan terletak di sekitar 25 Km sebelah barat daya Kabupaten Garut, dengan ketinggian 2665 Mdpl atau sekitar 1950 M diatas dataran Garut. Disebelah selatan gunung ini terdapat Gunung Guntur dan disebelah timurnya terdapat Gunung Cikuray.

Terdapat dua jalur pendakian untuk sampai ke Papandayan yakni Cisurupan dan Pengalengan. Jalur Cisurupan merupakan yang termudah dikarenakan treknya yang aman dan bersahabat bahkan bagi pendaki pemula sekali pun. Para pendaki harus sampai di gerbang pendakian terlebih dahuluu dengan kendaraan hingga sampai diparkiran yang luas di kaki gunung atau bisa juga dengan menyewa ojek dengan tarif berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000,-


view dari pondok Salada


Sesampai di kaki gunung, kami langsung melakukan registrasi di pos pendakian. Dari sini kita bisa melihat kemegahan Papandayan. Setelah melakukan registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jaluur yang ditempuh adalah jalur menanjak berbatu.

Udara yang dingin membuat rasa lapar tapi jangan khawatir tentang makanan. Di sekitar area parkir, ada banyak warung makan yang menyajikan berbagai jenis makanan seperti soto ayam, bakso, nasi ayam goreng, dan mie dakdak.


Perjalanan dimulai....

Trek awal pendakian

medan berbatu hingga hutan mati, Papandayan

Kalo lapar, panggil aja abang bakso 😁

Tips: selain sunscream, cadar pipi juga perlu untuk menangkal sengatan matahari loh! 😁


Kalo capek, ya istirahat aja dulu.... jangan dipaksa jalan 😉


Dari pos Pondok Salada jalur setapak mendaki sebuah punggungan, keadaan jalur setapaknya sedikit hancuran bebatuan besar hingga kerikil-kerikil tajam seperti aliran sungai kering. Setelah menyelesaikan estafet tanjakan yang cukup curam kemudian setapak menjadi datar dan lalu berkelok ke kiri dan kemudian menyusuri punggungan.





Di jalur ini banyak pohon yang buahnya seperti blueberry, sambil istirahat saya memetik dan menikmati buah yang rasanya manis sepet kecut.... nekat!! hahaha. O iya, hati-hati saat menyusuri punggungan ini karena di sebelah kiri jurang dalam yang berjarak hanya setengah meter dari jalan setapak yang kita lalui. Dalam perjalanan, kita akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai belerang yang berwarna putih. Jangan lupa menggunakan masker penutup hidung yaa...



semakin siang semakin banyak asap yang keluar dari kawah, Papandayan

😂 loh kok tiban! lafaaarrr yah?!

Kebahagianku... bisa poto di kawah Papandayan 😋

Bahagianya sudah sampai diatas 😋


Jalan berbatu kerikil kecil dengan dominasi warna tanah kapur. Jalur terbuka yang diapit oleh tebing yang tinggi di sebelah kanan dan sungai kecil yang kering serta punggungan gunung di sebelah kiri membuat berjalan kaki menyenangkan.




Bang! bakso bang!! 😊

obat mujarab bagi yang kelelahan dalam trekking ya... berfoto aja!😁


Sungai dengan air berwarna putih


Meskipun terkenal mudah, sensasi mendaki gunung ini tak kalah dengan gunung lainnya seperti Gunung Gede di Jawa Barat atau Gunung Prau di Jawa Tengah. Pemandangan alam Gunung Papandayan juga indah dan komplit, mulai dari pemandangan kawah belerang, hutan mati, hingga padang bunga edelweiss. 


Obat lelah itu, poto bersama 😊



Oh iya nama Papandayan, berasal dari bahasa sunda “Panday” yang berarti pandai besi. Dahulu, ketika masyarakat melintasi gunung ini, sering terdengar suara-suara yang mirip keadaan ditempat kerja pandai besi, suara itu berasal dari kawah yang sangat aktif. Demikianlah gunung ini kemudian dinamakan Papandayan oleh masyarakat disekitar gunung ini.

Akhirnya kami tiba di area hutan mati. Namanya hutan mati karena memang banyak pohon-pohon mengering hitam tapi jangan salah, keindahan Hutan Mati memang sangat terkenal. Pohon-pohon mengering karena letusan Gunung Papandayan itu sangat kontras dengan hijaunya alang-alang atau tanah yang berwarna putih.







mengabadikan suasana di hutan mati Papandayan



Tak lama setelah keluar dari kawasan hutan yang tidak begitu lebat, kita akan sampai disebuah alun-alun yang cukup besar. Yang dikenal dengan namaTegal Alun, di bagian ujung dari alun-alun ini (di hitung dari tempat kita muncul) ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih.

Untuk sampai ke Tegalalun, kami harus menyusuri hutan mati. Bisa dikatakan Tegalalun merupakan rimbanya Edelweis dan merupakan padang edelweis paling luas di Indonesia. Keindahan padang bunga ini selalu dijadikan panggung untuk berfoto. Tapi ingat, edelweis merupakan tanaman yang dilindungi. Oleh karena itu, pendaki dilarang memetik bunganya. Padang edelweis ini merupakan primadona Papandayan.


Tegal Alun Papandayan
Taman Adelweis, Tegal Alun - Papandayan

Taman Edelweis dari Papandayan, Tegal Alun


sunrise dari Tegal Alun, Papandayan
Sinar mentari pagi Papandayan

Bangun tidur langsung ambil spot di taman Edelweis😊




Oh iya, jangan lupa, ketika pagi bisa menikmati betapa indahnya matahari terbit di ufuk timur. 

Kenakanlah pakaian yang nyaman agar anda lebih bebas bergerak, gunakan sepatu khusus trekking dengan cengkraman kuat agar tidak terpeleset. Pendaki disarankan tidak menngunakan sandal, meskipun sandal gunung. Jangan lupa membawa topi agar kepala anda tidak kepanasan, handuk ataupun masker untuk melindungi hidung dari bau belerang, senter dan obat-obatan. Oh ya, mantel dan payung kecil juga perlu dibawa. Dua peralatan ini bisa melindungi anda di saat cuaca tiba-tiba memburuk. Yang tak kalah penting tentu kesiapan fisik dan mental.

Jangan lupa untuk menikmati onsen ala Papandayan, sumber air panas dari aliran belerang disekitar kawah Papandayan. ssst tapi mesti ditemani jagawana Papandayan yaah... karena agak berbahaya medannya 😁 Dengan luluran atau maskeran buat penghilang jerawat loh! (katanya) hehehe.... atau sekedar berbilas dengan airnya panas bukan hangat 😣 tapi berkhasiat menghilangkan pegal-pegal setelah habis treking... hmm... lumayan juga jangan lewatkan karena ini akan menjadi pengalaman yang unik.


Beberapa momen yang kami abadikan saat turun gunung 😊

"Onsen" dari kemaren belum mandi jadi 😂 luluran dengan lumpur belerang buat ngilangin daki!

cliiing!! bersiiih... jerawatpun hilang!😋

Kagum dengan air sungai yang berwarna putih dan hangat 😋

Poto dulu dong kalo ketemu landscape keren 😊

wuaah ada belerang yang keluar dari lubang kawah!









Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari kota Garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada plang "Selamat datang di Gunung Papandayan".


our base camp ;-)



Siap-siap, kembali ke reality lagi 😊

Bye... bye Papandayan!





Edelweis, bunga keabadian dari Papandayan



Ingat, jangan ambil apapun selain gambar. 
Jangan membunuh apapun selain waktu, dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak. 

Salam lestari! 😎



https://suetoclub.files.wordpress.com/2011/02/peta-jawa-barat.png?w=640








JALUR TREKKING KE PUNCAK Parkiran – Alun-alun Pondok Salada Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan dan saat keluar dari komplek kawah ini jalan setapak terus mendatar hingga sampai di sebuah warung and disini terdapat sebuah lapangan yang cukup menampung lebih dari 30 tenda. Jalur setapak menuju Pondok Salada bisa ditemukan didepan warung ini dan sekitar lima menit berjalan dari warung ini kita akan sampai di Pondok Salada. Di Pondok Salada ini ada sungia kecil berair jernih hanya mengandung belerang. - See more at: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...