LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Sabtu, 17 Desember 2016

Visit Neuschwanstein Castle di Jerman




Saat menyusun itinerary saya tidak pernah ragu memilih Munich sebagai salah satu destinasinya. Disamping dekat dengan beberapa tujuan di Austria, ada satu hal yang membuat saya harus mampir ke kota ini. Destinasi yang menjadi impian saya sejak lama adalah mengunjungi Neuschwanstein Castle, istana "Beuaty and the Beast" ala Disney yang terletak di desa Hohenschwangau, .







Pagi sekali kami sudah melanjutkan perjalanan dari kota Bregenz, kurang lebih memakan waktu 1,5 jam untuk tiba di Füssen. Neuschwanstein (baca: noi-shwan-shtain) dan orang lokal menyebutnya Schloss Neuschwanstein, memang benar-benar sebuah istana Gothic Revival bertengger di atas sebuah gunung yang menghadap desa Hohenschwangau di barat daya Bavaria - perbatasan dengan Austria.




Perjalanan kesana melalui kota-kota kecil dan pedesaan di kiri kanan jalan raya. Sepanjang jalan ada dataran rumput yang berwarna hijau dan beberapa ekor sapi dan kuda saja yang dibiarkan lepas di dataran rumput luas. Rumah-rumah kayu yang berhias bunga tersebar diperbukitan dengan berlatar belakang pegunungan Alpen, pohon-pohon gundul dan warna-warni daun di musim gugur menambah pesona keindahan. Alangkah nikmatnya berada di rumah-rumah itu dengan pemandangan hijau, luas dan seakan hampir tanpa ujung sebatas mata memandang... sungguh menenteramkan hati!

Kami masih diantar oleh Gerard, dengan menggunakan kendaraan pribadi memang menyenangkan yaa... kita bisa berhenti ditempat-tempat yang indah dengan leluasa. Pemandangan alam yang indah dengan cuaca yang sempurna membuat waktu berjalan cepat.




Neuschwanstein diatas gunung batu


Dari kejauhan saya sudah bisa melihat kastil Neuschwanstein diatas gunung batu, jalan masih lenggang, tapi saya sudah tak sabar lagi hehehe.... akhirnya kami tiba di Hohenscwagau tepatnya di parkiran mobil dan bus-bus wisata. Hohenschwangau sendiri adalah 'desa' kecil yang indah. Dikelilingi bukit bukit dan view dari 2 castle yaitu Neuschwanstein dan Hohenscwagau.



kastil Neuschwanstein


Untuk menuju kastil yang berada diatas bukit, kita dapat memilih cara yaitu: berjalan kaki menuju istana selama 20 menit (tentu saja ini gratis), atau memilih bus shuttle dengan tiket 3€ atau perjalanan dengan kereta kuda: kami memilih kereta kuda dengan tiket naik 6€! Sedangkan tiket turun dengan kereta 3€ tapi kami memilih jalan kaki untuk menuruni bukit, dengan bayar langsung ke pak kusir



Hohenscwagau Castle


Untunglah saat saya kesini diawal bulan Desember, antriannya tidak terlalu panjang. Di seberang kami lihat ada sebuah kastil yang berwarna kuning diatas bukit namanya kastil Hohenscwagau sama dengan nama desa tersebut. Konon itu adalah kastil yang dibangun oleh ayahanda dari Raja Ludwig II. Dari pelataran parkir ini, masih harus naik lagi keatas bukit, untuk mencapai kastil Hohenscwagau, tapi kami belum sempat mengunjungi kastil ini. Next time we will be back!





Akhirnya tiba waktunya kami menaiki kereta kuda, kami menaiki kereta kuda satu-per-satu hingga kereta full! Kudanya besar-besar, keretanya juga besar, muat sampai 11 orang, sambil menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Di titik titik tertentu juga bisa melihat Neuschwanstein dan Hohenschwangau castle yang berdiri nun jauh dipuncak bukit. Lucunya kami dipinjamin selimut untuk dipakai bersama-sama, karena angin di musim gugur memang gak main-main ya... dingin banget! Kereta kuda berjalan pelan menyelusuri jalan yang mendaki. Tidak menyesal naik kereta kuda ini. Jadi punya pengalaman unik. Sambil berangan-angan layaknya kami seperti rombongan istana yang kembali ke kastil dengan diiringi irama suara tapak kuda hehehe...

Di kanan kiri pepohonan yang sudah mulai gundul daun-daunnya. Dan di sebuah shelter, kereta kuda pun berhenti. Ternyata belum sampai loh! kami masih harus naik ke kastil, jalan kaki! Waduuhhh. Apa boleh buat, kami berjalan kaki ke atas bukit. Pesona Neuschwanstein membuat kami bersemangat melupakan nafas yang terengah-engah, dan berusaha segera sampai ke atas. Setelah berjalan 20 menit berjalan kaki kami berhenti di sebuah tebing, dibawah sana tampak sebuah danau yang memanjang, danau Alpsee. Bangunan istana kuning tampak kecil dibawah sana. Berjalan lagi sedikit dan akhirnya, sebuah kastil berwarna putih seakan muncul dari balik rimbunnya pohon pinus. Terpencil di atas bukit pada ketinggian 800 mdpl, kastil Neuschwanstein berdiri megah dikelilingi pegunungan Alpen dan bertetangga dengan danau Alp atau Alpsee.




Untuk menghindari antrian yang panjang, kami sudah membeli tiket by online dari Jakarta, jadi tinggal membawa print-out yang sudah ada barcode-nya. Harga 13€ /person. Kami memilih jadwal tour pagi (jam 10 pagi) biar tidak terlalu ramai sehingga bisa menikmati keindahan istana dengan leluasa. O iya, ada beberapa paket tour yang ditawarkan bagi pengunjung yang ingin melihat kedua kastil tersebut atau ditambah dengan kunjungan ke Museum of The Bavarian Kings. Harga tiket dan paket-paket yang ditawarkan dapat dilihat secara lengkap di-website-nya.

Pada saat membeli tiket by online jangan lupa menyebutkan bahasa yang dikehendaki saat tour. Selanjutnya di tiket masuk akan tercantum nomor tur dan jam masuk kedalam kastil. Usahakan jangan terlambat masuk dari jam yang telah ditentukan karena bila terlambat, kita harus membeli tiket baru. Jam masuk di tiket tertulis sebagai “Einlasszeit”. Tapi jangan kuatir tentang jamnya karena mereka sudah memperkirakan waktu yang cukup untuk perjalanan ke kastil.





Neuchswanstein berasal dari kata Neu yakni ”Baru”; Swan yakni ”Angsa” dan Stein ”Batu”, lebih pendeknya "Batu Angsa Baru", kurang lebih begitu karena kastil ini dibangun dengan membentuk benteng yang paling ambisius dari niat Raja Ludwig Friedrich Wilhelm atau Ludwig (Louis) II dari Bayern yang bermimpi dapat membuat istana paling termashyur di dunia dan menghibur diri dengan membangun kastil di perbukitan wilayah hijau Allgäu di Bavaria.

Sebelum mendekati castle, tidak jauh dari tempat pemberhentain kereta kuda, terdapat anjungan/teras kecil dimana kita bisa berfoto dengan latar belakang Neuchswanstein castle dari kejauhan. Dan akhirnya tiba di gerbang depan kastil terlihat megah yang terdiri dari menara tinggi di sisi kanan dan kirinya lengkap dengan lambang Kerajaan Bavaria yang akan membawa langsung menuju halaman depan kastil. Selanjutnya terlihat ratusan jendela yang artistik, atap-atap yang dihiasi menara kecil yang indah, sejumlah menara yang menjulang tinggi dengan atap seperti yang kita lihat pada kastil Disneyland serta sejumlah lukisan di dinding. Semua pengunjung berjalan dalam keadaan tertib. Kita akan mendapatkan nomor antrian sesuai tiket yang dipegang dan akan masuk sesuai kelompok nomor.







Kami menyusuri jalan beton yang cukup lebar, sambil menikmati keindahan di depan mata. Kastil ini tampak dalam perbaikan, beberapa tangga tampak disekitarnya. Disamping kastil kami berhenti, dibawah sana lagi-lagi danau yang tampak memanjang dengan bangunan-bangunan yang tampak kecil disekitarnya. Istana ini adalah satu dari tujuan turis yang terpopuler di Eropa. Demi alasan security istana ini hanya dapat dikunjungi dengan guide selama 35 menit. Ada guide spesial yang khusus memandu pengunjung melihat bagian dalam istana dan juga disediakan panduan audio dengan berbagai macam pilihan bahasa untuk lebih detailnya.

Bangunan putih dikelilingi pegunungan Alpen tak hanya megah di luar saja, namun interiornya pun tak kalah wah. Neuschwanstein tidak dirancang untuk merepresentasikan keluarga kerajaan, tapi kastil ini menjadi tempat pelarian Raja Ludwig II ke dunia impiannya, sebuah dunia puitis abad pertengahan. Dinding-dinding dalam kastil dihiasi lukisan mural yang terinspirasi opera karya Richard Wagner, komposer kesayangan sang Raja.

Ruangan yang paling megah dan cantik adalah The Throne Room, bagian interiornya dihias oleh lukisan-lukisan cerita-cerita Yesus dan murid-muridNya dan puisi abad pertengahan di seluruh temboknya dan mozaik di lantainya. Ada juga The Singers' Hall yang dibangun khusus untuk pertunjukan musik dan drama. Sampai dengan Raja Ludwig II wafat, beliau belum sempat menyaksikan pertunjukan apapun di tempat itu. Namun tempat dengan akustik yang baik itu, sampai sekarang masih dipakai. Ruangan favorit pengunjung adalah The Grotto, yang dibentuk seperti goa batu buatan lengkap dengan dengan pengcahayaan dan air terjun mungil dan taman kecil yang didasarkan pada cerita Hörselberg dari Tannhäuser saga. Asri untuk bersantai dan sebuah kanoe kecil yang cantik menghiasi ruangan ini. Musik dari Singers Hall juga dapat dinikmati dari tempat ini.

Bila melihat bagian luarnya yang berbau kuno dan bergaya abad pertengahan, orang tidak akan mengira bahwa bagian dalam kastil ini banyak memanfaatkan tehnologi yang tergolong modern di jamannya (ingat kastil ini dibangun pada abad ke 18). Didalamnya sudah ada lift, saluran air panas dan dingin, telepon, bahkan toiletnya sudah memakai automatic flushing. Kastil ini juga dilengkapi dengan jendela-jendela besar, suatu gaya yang tidak biasa di jaman itu.

Kamar tidur sang Raja diisi oleh tempat tidur besar dengan tiang kayu di keempat ujungnya, dan di bagian atasnya penuh dengan ukiran gambar semua katedral di Bavaria. Pemandu kami menunjukkan sebuah pintu rahasia. Pintu yang hanya seperti panel dinding berukir ini ternyata dapat ditarik dan menuju ruangan lain. Keren! Sayangnya pengunjung tidak diperbolehkan memotret bagian dalam istana, jadi kami hanya bisa memotret terbatas pada bagian luar istana saja. Nah kalo pengen tau suasana dalam kastil coba liat di google hehehe...



Neuschwanstein Castle


Pembangunan kastil dimulai pada tahun 1869 oleh Raja Ludwig II. Menurut sejarahnya, pembangunan Neuschwanstein terinspirasi saat Raja Ludwig II mengunjungi Kastil Wartburg yang berada di dekat Eisenach pada Mei 1867 serta saat mengunjungi Châteu de Pierrefonds pada Juli 1867.

Raja menganggap bahwa kedua bangunan bersejarah ini dapat mewakili desain kastil abad pertengahan yang bergaya romantik serta juga mewakili mitologi musik karya Richard Wagner yang merupakan seorang seniman opera sekaligus komposer yang sangat diidolakan oleh Raja Ludwig II.

Nama Neuschwanstein sangat erat kaitannya dengan kisah kepahlawanan Satria Angsa (Swan Knight Hero) dalam opera Lohengrin, karya Wagner tersebut. Seekor angsa (Schwan) digambarkan: sebagai simbol kesucian dan simbol dari makam Schwangau. Pantesan aja.... banyak sekali ornamen-ornamen dekorasi angsa di dalam kastil.

Ludwig II dikenang sebagai salah satu penguasa Jerman yang tidak biasa dan populer bagi rakyatnya. Popularitasnya ini disebabkan terutama karena tiga hal. Pertama, ia menghindari perang, sehingga menciptakan kedamaian di Bavaria. Kedua, ia membiayai sendiri pembangunan kastilnya sehingga tidak membebani kas negara dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Ketiga, ia sering menyamar untuk mengunjungi rakyatnya dan memberi hadiah yang berlimpah, orang-orang yang ramah terhadapnya. Menariknya lagi walaupun berkedudukan sebagai Raja, Ludwig II membangun kastil ini atas biaya sendiri walaupun akhirnya dia banyak berhutang.

Mungkin kalau di nilai dengan harga uang sekarang, biaya pembangunannya bisa mencapai $235 Million dollars. Bila ditambah dengan bunga-bunga hutang, nilai pengeluarannya bisa mencapai tiga kali lipat sekitar $800 million dollars. Bahkan keluarga sekaya Vanderbilt dengan nilai kekayaan penuh senilai $200 million tidak akan bisa membangun kastil ini. Jadi bisa dibayangkan betapa mengesankan dan ambisiusnya proyek ini.

Tapi sayang, dia hanya tinggal didalamnya selama 72 hari sebelum akhirnya ditangkap dengan tuduhan gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa oleh pemerintah, sehingga dianggap tidak mampu memerintah. Pada 13 Juni 1886 malam, ia ditemukan tewas bersama dengan psikiaternya di Danau Starnberg. Pengumuman resmi pemerintah menyatakan bahwa Ludwig II sengaja bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya. Sebenarnya hal itu sangat diragukan karena sesungguhnya tidak terdapat tanda-tanda gila atau depresi. Dugaan sementara dia dibunuh saat akan melarikan diri dari rumah sakit tersebut. Dan, hasil otopsi tidak menemukan air dalam paru-parunya, sehingga timbul teori-teori lain mengenai penyebab kematiannya, antara lain dibunuh oleh lawan politiknya atau meninggal karena serangan jantung.


Replika Neuschwanstein Castle


Kisah Raja Ludwig II pun menjadi fenomena karena kepribadian dan impiannya. Di usia 40 tahun Raja Ludwig II meninggal dengan penuh misterius. Sampai sekarang tidak ada yang tahu penyebab kematiannya. Tak lebih dari enam minggu setelah kematian Raja Ludwig II, the fairytalecastle pun akhirnya dibuka untuk umum oleh Gubernur Luitpold. Padahal, saat awal pembangunannya, Raja Ludwig II sama sekali tak berniat pembangunan kastil ini untuk publik. Kastil itu dia bangun justru sebagai tempat persembunyian raja dan sebagai bentuk penghormatan kepada teman dekatnya Richard Wagner. Tapi apa daya, alasan pemerintah bermaksud untuk membayar hutang pembangunan kastil itu pada tahun 1899.





Sejak mulai saat itu sampai dengan Perang Dunia Pertama, Neuschwanstein menjadi sumber pendapatan bagi House of Wittelsbach. Istana Ludwig II ini barangkali merupakan satu-satunya sumber pendapatan dari keluarga kerjaan Bavaria sampai tahun 1914.

Neuschwanstein selamat dari kehancuran dari Perang Dunia II, karena lokasinya yang terpencil. Sampai dengan tahun 1944 digunakan sebagai tempat menyimpan barang rampasan Nazi dari Perancis. Pada waktu berakhirnya PD II, Reichsbank Jerman menyimpan emas di istana ini, dan pada akhir perang dipindahkan entah kemana.

Pada bulan April 1945, tentara Nazi bermaksud meledakkan istana untuk menghindari benda-benda seni agar tidak jatuh ke tangan musuh. Tetapi, rencana itu tidak jadi dilaksanakan hingga pada akhir Perang Dunia II, Neuschwanstein masih utuh terselamatkan, tidak rusak hingga saat ini. Neuschwanstein adalah simbol dunia era Romantisme. Pada tahun 2007, istana ini menjadi finalis dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, tetapi sayang tidak masuk dalam daftar Peninggalan Dunia UNESCO.






Karena keindahannya, kastil Neuschwanstein menjadi inspirasi bagi Walt Disney, ketika membuat kisah "Beuaty and the Beast" yang sudah terkenal di seluruh dunia itu dengan menjadikan kastil Neuschwanstein sebagai istananya. Dan kini kastil Neuschwanstein sudah melegenda sama seperti kisah "Beauty and the Beast". Walaupun pembangunan Neuschwanstein tidak terselesaikan, tapi kastil ini tetap terlihat anggun hingga kini.

Meskipun demikian, ruangan-ruangan yang sudah jadi sungguh memukau. Benar-benar seperti istana di cerita dongeng. Kastil ini memiliki lebih dari 200 kamar, hanya 15 kamar yang sepenuhnya selesai. Di lantai bawah, misalnya, adalah area layanan untuk staff. Selama tur kita mengunjungi lantai ketiga dan keempat sebagai tempat tinggal Raja. Lantai dua tidak pernah selesai dan sekarang berisi toko, cafetaria dan area multimedia. Sampai sekarang, kastil Neuschwanstein disebut-sebut sebagai salah satu kastil terindah dan terpopuler di dunia.






Pemandangan dari dalam istana ke luar, tidak kalah mengagumkannya. Langit yang cerah berwarna biru, gunung dengan sedikit salju di pucuknya, danau berwarna toska, hutan pinus yang masih lebat bercampur warna-warni daun di musim gugur dan sebuah air terjun tampak di kejauhan. Tidak pakai lama-lama, saya pun sibuk dengan kamera, tidak melewatkan kesempatan langka ini. Sungguh luar biasa!




Setelah menghabiskan waktu untuk foto-foto disini, akhirnya kami pun harus menyudahi kunjungan ini dengan berjalan kaki menuruni bukit. Perjalanan turun memerlukan waktu kurang lebih 30 menit berjalan kaki. Walaupun trekkingnya menurun kaki cukup pegal juga, tapi semuanya terbayarkan karena setiap kali berhenti untuk mengambil nafas kami bisa melihat pemandangan indah dibawah dimana hutan, danau dan rumah-rumah kuno membentuk suatu lukisan indah pemandangan ala Eropa. Jalur trekkingnya cukup lebar dan teduh karena di kanan kirinya diapit hutan. Tapi hati-hati kalau berjalan disini karena banyak kereta kuda yang lalu lalang mengangkut penumpang. Selain itu di beberapa tempat banyak kotoran kuda yang jatuh di jalan, jadi hati-hati jangan sampai terinjak yaa.






TIPS: Untuk menghindari antrian yang sangat panjang pada musim puncak di bulan Juni hingga Agustus. Bagi pengunjung yang datang tanpa memesan lebih dulu, harus menunggu sampai beberapa jam. Penting sekali membeli tiket jauh-jauh hari (by online), karena kita akan menghemat banyak waktu. Untuk yang on the spot penjualan tiket diproses secara eksklusif melalui pusat penjualan tiket di Hohenschwangau.

Cara paling mudah untuk mencapai kastil Neuschwanstein adalah dengan menggunakan kereta api tujuan Füssen. Dari Stasiun Füssen dilanjutkan dengan menggunakan bus nomor 73 atau nomor 78 dan berhenti di Halte Hohenschwangau atau Alpseestraβe. Di dekat halte tersebut ada loket penjualan tiket untuk mengunjungi Neuschwanstein. Loket tiket sudah dibuka mulai pukul 8.00 hingga 17.00 pada bulan April – 15 Oktober dan pukul 9.00 hingga 15.00 pada 16 Oktober hingga bulan Maret. Dari Hohenschwangau menuju castle bisa dengan cara : jalan kaki, naik bus, atau naik kereta kuda. Baik naik bus atau kereta kuda tetap harus lanjut jalan kaki sampai ke castle-nya loh! hihihi.

O ya jika berangkat dari Munich Hbf menuju Füssen, tidak perlu membeli tiket satuan. Karena ada BAYERN TICKET yaitu tiket yang berlaku untuk semua public transport di wilayah Bavarian**. Berlaku 1 hari tanggalan mulai pukul 9 pagi sampai lewat tengah malam atau jam 3 pagi keesokan hari nya. Bila weekend masa berlakunya lebih awal mulai pukul 00 ditanggal tersebut. Traveling bersama sampai dengan 5 orang cukup membeli 1 tiket saja...nah!! Hanya, ada penambaham sedikit - setiap penambahan penumpang, misalnya: Harga 1 tiket 23€, untuk orang kedua cukup menambahkan 5€. jadi kami cukup bayar 28€ untuk traveling berdua. Selama satu hari, kemanapun diwilayah Bavarian. Syarat harus berjalan bersama sama ya! Sedangkan Bus shuttle dan horse carriage yang berada diarea castle tidak dicover Bayern ticket, karena dimiliki oleh pribadi/swasta.

Bayern tiket ini bisa dibeli secara online (di Jakarta). Tinggal print atau tunjukkan barcode dari android setiap ada pemeriksaan di kereta atau menunjukkannya pada supir bus. Perjalanan bolak balik dari Munich menuju Neuschwanstein castle total membutuhkan waktu sekitar 5 jam, maka harus naik kereta yang paling pagi untuk mencukupi waktunya. Jika digunakan pada hari minggu, tiket bisa digunakan sejak pkl 00.

(Untuk menyusun rencana perjalanan kereta/bus yang detail sampai jam per jam, bisa melihat jadwal keberangkatan kereta/bus dari aplikasi captain train. Tidak perlu beli tiketnya, cukup untuk tahu jadwal keberangkatnnya saja).


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...