LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Rabu, 30 November 2011

Venice of Water Land, Italy


The Grand canal Venice is one of the most spectacular city of world.

Ah, Venice! Kota kanal yang luar biasa memukau dari seni, budaya, arsitektur, semuanya menjadi alasan untuk mengunjungi kota air ini. Tidak cukup hanya dengan membaca, menonton film atau mendengarkan orang berbicara dengan antusias tentang Venice, jika Anda benar-benar berada di Grand Canal dengan angin menyapu rambut Anda sambil menonton matahari terbenam Venice, Anda akan jatuh di bawah mantra magis. Kota ini benar-benar berbeda dari tempat wisata lainnya - sebuah kota dibangun di atas air, di mana jalan-jalan utama adalah kanal; tidak ada lalu lintas, juga merupakan kota yang kaya akan seni, patung, arsitektur dan musik. Pada abad pertengahan dan zaman Renaisans, Venezia merupakan pusat perdagangan besar serta menjadi kota Eropa yang sangat kaya.





Venice (Italia: Venezia) adalah sebuah kota di Italia utara dan merupakan ibukota wilayah Veneto. Venice - Sebuah kota dengan keindahan yang memukau dan menjadi kota yang mengakhiri petualangan kami di musim semi lalu di negeri Eropa bagian barat.
Kota ini sangat unik sebab tampak dari kejauhan seperti dikelilingi oleh air. 




Piaza San Marco


Grand Canal

Bus air melaju dengan kecepatan sedang dan beberapa kali singgah di halte di sisi kanal. Asyiknya, bisa menikmati lingkar luar Venesia sambil menghirup udara pantai, serta menikmati pemandangan di sisi pantai yang dihiasi bermacam bangunan tua. Hampir 30 menit di bus air, sampailah di halte San Marco. Begitu bus air berhenti dan kami berjalan kaki sedikit menuju pusat kota dan..... Taraaaa! Sebuah kanal besar yang disebut Grand Canal membentang. Di seberangnya, laguna Venesia berdiri dengan sejuta pesona.  Kali ini saya benar-benar berdiri di atas kota terapung yang  merupakan salah satu situs warisan dunia  UNESCO. Terletak di pantai Adrian, saya nggak nyangka  keseluruhan bangunan di kota ini berdiri di atas beribu-ribu kayu yang ditancapkan di dalam air. Sepanjang kanan kiri Grand Canal terdapat bangunan-bangunan seperti istana, gereja-gereja serta gedung-gedung pemerintah dan museum.


Picture of the Grand Canal in Venice, Italy.
Grand Canal

Rialto Bridge

Selanjutnya adalah Rialto Bridge atau Ponte de Rialto. Yakni salah satu jembatan tertua dari empat jembatan yang merentang di Grand Canal, yang menjadi salah satu simbol utama yang terkait dengan kota Italia ikonik ini. Jembatan ini wajib dikunjungi apabila berada di Venezia. Menurut sejarahnya, jembatan ini dibangun pada tahun 1181 oleh Nicolo Barratieri. Akibat perkembangan pasar Riolto yang berada di seberangnya, lalu lintas di jembatan ini semakin ramai. Kemudian pada tahun 1255 konstruksi jembatan diganti dari bahan kayu. Tahun 1310, jembatan ini sempat terbakar sebagain. Kemudian di tahun 1444 jembatan ini runtuh dan menimpa beberapa orang yang sedang menonton parade perahu dan rubuh lagi pada tahun 1524. Selanjutnya sejak tahun 1591, jembatan ini diganti menjadi jembatan batu. Hingga sekarang. Pada malam hari, jembatan ini akan terlihat sangat indah dan romantis.


Ponte de Rialto

suasana diatas jembatan Rialto


Piaza San Marco

Beberapa destinasi wisata dapat dikunjungi di Venezia, diantaranya Piazza San Marco adalah alun-alun di Venezia yang populer bagi penduduk setempat dan wisatawan, karena disini banyak bertebaran kafe-kafe dengan alunan musik di malam hari khas Venesia. Bahagia  rasanya ketika akhirnya tiba di alun-alun San Marco yang sering jadi setting film-film Hollywood terkenal. Ada gereja Basilica Cattedrale Patriachale atau The Basilica San Marco atau yang disebut juga St Mark’s Basilica dengan arsitektur byzantine-nya yang indah yang menjadi pusat perhatian di alun-alun ini. Karna sudah sore kami tidak sempat masuk kedalam gereja ini, cukup memandang dari luar saja.

Menurut sejarahnya, San Marco atau Santo Markus sendiri adalah seorang pelindung pertama Venezia. Tubuh Santo Markus yang dimakamkan di Alexandria-Mesir dan dibawa kembali ke Venezia olah seorang pedagang dari Venezia dan dimakamkan di sana. Gereja Basilica Cattedrale Patriachale dibangun pada tahun 828, termasuk Campanile, ada menara lonceng disisi bangunan gereja yang juga berfungsi sebagai mercusuar. Gereja ini dibakar dalam pemberontakan tahun 976 dan dibangun kembali tahun 978 serta menjadi Basilika pada 1063. Sementara itu, struktur dasar bangunan telah banyak diubah, didekorasi dari waktu ke waktu dan  dekorasinya selalu bertambah.

Basilica disajikan sebagai simbol status kekayaan dan kekuasaan Venesia dari abad ke-11. Bangunan ini dikenal dengan julukan Chiesa d’Oro atau gereja emas. Pengunjung boleh naik ke menara gereja untuk melihat pemandangan sekitar asal membayar tiket masuk 5 euro.

Di sekitar alun-alun San Marco kita bisa mengagumi keindahan bangunan lain seperti Palazzo Ducale. Palazzo Ducale (Istana Doge): juga berada di alun-alun St. Mark yang merupakan bangunan paling mengesankan di Venezia. Saksi bisu dalam sejarah politik dan hukum dari pemerintah Venetian sampai jatuhnya Republik Venezia pada tahun 1797. Istana ini terhubung ke penjara yang oleh terkenal "Bridge of Sighs." A simply breathtaking waterfront palace and a superb example of Gothic architecture;

Bell Tower, Clock Tower dan Procuratie. Menurut saya, setiap sudut di Venesia ini sangat romantis dan cocok untuk berfoto-foto. Apalagi di sepanjang Grand Canal. Untuk mengelilingi setiap sudut kota Venezia, membutuhkan waktu berhari-hari karena luasnya mencapai 414.57 km2.  Saya pikir nggak mungkin juga mendatangi semuanya. Jadi mulailah kami blusukan ke gang-gang kecil di Venezia. Jangan heran jika melihat hotel-hotel berbintang lima berderet di gang. Asyiknya, kita nggak perlu khawatir berpapasan dengan sepeda motor.


The Basilica San Marco, Venezia
Bell Tower berada di Piaza San Marco




Kami juga berhasil menemukan kedai kecil dengan harga murah, kami memesan memakan hidangan khas lokal karena berbahan dasar ikan dan pasta. Santapan saya adalah pasta creamy venetian yang dicampuri seafood dan pizza.


menanti makanan untuk Lunch


Gondola

Hampir semua transportasi di kota ini merupakan transportasi air. Salah satu transportasi air yang paling terkenal adalah Gondola. Jauh-jauh ke Venesia nggak naik gondola, bagi sebagian besar orang tentunya nggak lengkap. Tapi kalau tidak menganggap itu sebagai atraksi penting, cukup dengan memotret saja seperti yang saya lakukan. Karena harus menghemat kocek... hehehe. Untuk naik gondola 40 menit kita harus menyiapkan uang 80 euro. Tapi jangan kaget harga Gondola mulai sore hingga malam akan melonjak hingga 100 euro. Bahkan, di musim turis atau akhir pekan bisa lebih. Apalagi jika kita minta disediakan pemain musik dan makan-minum. Banyak paket-paket untuk turis yang ditawarkan untuk bergondola di malam hari.




Katanya, tingginya harga tiket gondola ini harap dimaklumi. Investasi mereka untuk membuat gondola sekitar 22.000 euroyang harus balik dalam waktu kurang dari setahun. Para gondolier juga harus melewati kursus khusus mengemudikan gondola. Belum lagi mengurus perijinan. Jadi mereka benar-benar professional. Bahkan mereka harus menggunakan seragam garis hitam putih.

Selain gondola, terdapat sarana transportasi air lainnya, yakni bis air dan taksi air. Jika ingin mengitari pulau, pengunjung sebaiknya menggunakan bis air dengan biaya sekitar 15 euro. Bila ingin berhenti di beberapa lokasi yang berbeda, bis air ini nanti akan berhenti pada terminal-terminal tertentu. Kalau ingin berhenti sesuka hati, pilih saja taksi air yakni semacam speed boat yang diberi nama Vaporetto. 






Untuk oleh-oleh, Venezia terkenal dengan kristalnya yang sangat mewah dan tentu saja harganya sangat mahal. Selain Kristal ada juga berbahan kaca dari Murano yang lebih murah harganya, oleh-oleh khas lainnya adalah topeng keramik yang lucu-lucu, imut dan cantik. Jaket kulit dan sepatu juga bisa jadi pilihan untuk oleh-oleh. Apalagi Italy sangat terkenal dengan produksi sepatunya yang sangat berkualitas. Dan kami membawa oleh-oleh Red Wine dengan harga 3 euro tentu saja tidak bisa banyak, saya hanya membeli 1 botol saja.


magnet unik dari Venezia




Kota ini benar-benar berbeda dari tempat wisata lainnya - sebuah kota dibangun di atas air, di mana jalan-jalan utama adalah kanal; tidak ada lalu lintas kendaraan bermotor dan tidak itu saja kota ini juga merupakan kota yang kaya akan seni, patung, arsitektur dan musik.

Waktu terbaik untuk mengunjungi adalah dari akhir April hingga awal Juli. Di akhir musim semi karena sedikit hujan, udara dan cahaya siang hari yang memungkinkan untuk berkeliling kota. Karnaval topeng Venezia yang terkenal itu setiap bulan Februari. O iya karena berada di pantai Adriatik yang sering dingin dan berangin untuk itu jangan lupa mengenakan jaket, sarung tangan dan jas hujan di musim gugur dan musim dingin, ingatlah bahwa gelombang tinggi dapat menyebabkan banjir dari piazza, jadi pastikan sepatu Anda benar-benar tahan air! Kecuali di restoran terbaik, cerdas-kasual dress code terbaik untuk explor Venezia.

Venizia itu sendiri tidak begitu besar tetapi dengan berjalan kaki memerlukan waktu dan tenaga. Sebuah peta yang baik sangat penting dan berguna untuk menemukan dan mengingat beberapa landmark seperti Jembatan Rialto dan St Mark Square untuk membantu Anda menemukannya.










Petunjuk Venezia

Language, bahasa Italy dengan Venetian accent. Ada beberapa kata yang bisa kita gunakan di Venezia:

Try Buongiorno (Good morning): selamat pagi.
Bueno (Good evening): selamat malam.
Come sta? (How Are You?): apa kabar mu?
Quanto costa? (How?): bagaimana?

Currency and Tipping

Italy uses the Euro, consisting of 100 cents. Tipping is not expected for all services, and prices lower than anywhere else. As a general guideline, gondolas and water taxis: between 5 and 10 percent; restaurant: about 2 Euro 50; porters: 1 euro a bag.





Water Bus from Venice


Camping Fusina
Camping Fusina












Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...