Petualangan di kota Paris ini memakan waktu 3 hari dan saat itu di musim semi, tapi itu tidak cukup rasanya.... tempat-tempat yang mesti dikunjungi ternyata banyak sekali, dengan rembukan bersama akhirnya kami mengunjungi beberapa tempat-tempat wisata favorit yang wajib dikunjungi.... Hari pertama kami menginap di apartemen City Residence di daerah Bry Sur Marne.
Hari Pertama: Avenue des Champs-Élysées, Arc de Triomph, Place de la Concorde, Musée du Louvre, Jardin des Tuileries, Eiffel Tower, dan terakhir berkeliling kota dengan Seine Cruise.
Menelusuri Avenue des Champs-Élysées. Champs-Élysées dikenal sebagai La plus belle avenue du monde yang berarti "jalan terindah di dunia". Masuknya jaringan toko-toko brand kelas atas dalam beberapa tahun ini telah mengubah karakter asli avenue tersebut yang menjadikan salah satu jalan paling terkenal di Paris dan salah satu strip yang paling mahal untuk harga real estate di dunia. Sepanjang jalan ini dihiasi barisan pepohonan yang berwarna hijau segar dan berjejer toko-toko brand yang mendunia. Jalan ini sangat indah, udara bersih dan mata memandang keindahan disegala sudut, orang-orang berlalu lalang dengan berbagai macam ragam asalnya.
|
Avenue des Champs-Élysées |
Saat mengitari jalan
The Champs-Élysées yang dihiasi berjejer toko-toko bermerk terkenal disepanjang jalan, kami sempat melintasi
Arc de triomphe de l'Étoile atau biasa dikenal sebagai
Arc de Triomphe
yang berbentuk seperti Gapura yaitu Monumen Kemenangan yang berdiri di
tengah area
Place de l'Étoile, di ujung barat wilayah
Champs-Élysées.
Bangunan ini dibangun atas perintah
Napoleon Bonaparte dengan tujuan
untuk menghormati jasa tentara kebesaranya.
|
Avenue des Champs-Élysées and Arc de Triomphe, |
|
Place de la Concorde, Paris |
Jalan ini memiliki panjang 2 kilometer dari Gedung
Place de la Concorde di timur yang dibatasi dengan tugu
obelisk-nya, hingga gedung
Place Charles de Gaulle di barat, tempat berdirinya
Arc de Triomphe.
Walaupun jalan ini panjang sekali, kami menyusuri jalan dengan berjalan kaki sambil menikmati keindahan dan sejuknya udara di musim semi serta tidak ketinggalan untuk mengabadikan momen di kota Paris yang bersih dan indah ini.... tidak terasa lelah rasanya... 😊
|
Take lunch in the cafe near Arc de Triomphe |
|
Grilled salmon 20 euro. |
|
Free Pain de campagne, or “country bread” khas Paris |
Tidak jauh dari Arc de Triomphe, sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya Musée du Louvre kami mampir di salah satu cafe untuk makan siang. Jangan kaget kalau harganya mahal, mungkin karna momen dan letaknya cafe yang berada di pusat kota Paris...hehehe... Saat itu saya memesan Salmon Grill dan nasi seharga 20 euro, bagi saya menu itu terlalu mahal...hiks 😁
|
at Avenue des Champs-Élysées, Paris |
Perut sudah kenyang dan kami pun siap melanjutkan perjalanan ke
Musée du Louvre. Dalam perjalanan kami melewati
Petit Palais,
Les Invalides,
Grand
Palais dan
Jardin des Tuileries sambil menyusuri pinggir
Sungai
Seine.
|
Berfoto di latar Petit Palais, Paris. |
|
Sungai Seine, Paris |
|
Sungai Seine, Paris. |
|
Place de la Concorde, Paris |
|
istirahat di taman Jardin des Tuileries, Paris |
|
pastry kaki lima ala Paris |
|
Taman Jardin des Tuileries, Paris |
|
Patung Hercules di taman Jardin des Tuileries. |
Tidak terasa kami sudah tiba di gerbang
Museum Louvre. Dalam bahasa Perancis-nya
Musée du Louvre adalah salah satu museum terbesar, museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah di dunia yang terletak di pusat kota
Paris
antara sungai
Seine dan
Rue de Rivoli yang dihiasi piramida kaca
Louvre. Gedungnya bekas sebuah istana bangsawan, hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi. Kami tiba sekitar jam 3 pm suasana masih terlihat ramai tetapi antrian tidak terlalu panjang.
|
Memasuki The Musée du Louvre, Paris. |
|
The Musée du Louvre, Paris |
|
Nike of Samothrace at Louvre. |
Nikmati suasana dan keindahan megahnya museum ini, jangan terburu-buru untuk melihat lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal itu, berukuran 77 x 53 cm atau sedikit lebih besar dari foto studio 24 R. Lukisan Monalisa dikelilingi pembatas dengan jarak kira-kira 2 meter dan ditutupi kaca sebagai pelindung sehingga pengunjung tidak bisa melihat terlalu dekat.
Matahari masih terang bersinar padahal sudah jam 7 pm. Musim semi di
Paris sangat indah, dengan cuaca yang cerah dan langit biru terang
menambah kesempurnaan petualangan kami di kota yang indah ini. Setelah puas mengelilingi museum
Louvre yang, kami melanjutkan perjalanan
naik metro ke
Trocadero.
|
in underground Paris |
Di dalam
Louvre yang langsung tersambung dengan
stasiun Metro, jadi sangat
convenience. Dari
Trocadero ini bisa
menikmati indahnya
EiffeL Tower, lalu bisa berjalan ke taman di bawah
menara
Eiffel, salah satu tempat paling romantis di Paris.
|
Menara Eiffel, Paris |
Dari tepi sungai
Seine, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi kota Paris dengan naik
Seine Cruise. Ada
beberapa penyedia layanan cruise ini, kebetulan yang kami pilih (karena
lokasi paling dekat) providernya adalah
Bateaux Parisiens dengan tiket 11 Euro. Kapal ini
melewati gedung-gedung penting di sisi kanan kiri Sungai Seine, seperti
gereja
Notre Dame,
Louvre, Eiffel,
Musee d'Orsay, dan Hotel des
Invalides. Sambil cruising sekitar 1 jam ada keterangan dari "pramugari"
kapal tentang tempat-tempat bersejarah tersebut.
|
Cruise yang membawa kami keliling sungai Seine, Bateaux Parisiens. |
Tanpa terasa malam pun tiba dan langit perlahan mulai gelap pada jam 9 pm di kota Paris. Suasana kota semakin indah, gemerlap lampu kota menambah keindahan. Sekitar jam 10 pm kami kembali lagi ke tempat naik cruise di dekat menara Eiffel tadi. Lampu-lampu di
menara yang pernah menjadi menara tertinggi di dunia itu pun telah
dinyalakan.
Wow, indah sekali... kami berdecak kagum. Setelah puas
berfoto dan lelah berjalan, kami pulang ke apartemen City Residence di
daerah Bry Sur Marne.
Hari Kedua: La Basilique du Sacré-Cœur de Montmartre, Place du Tertre, Moulin Rouge,
Besok paginya kami pindah hotel dekat area stasiun Gare du Nord, kereta api yang akan membawa kami ke Airport, dikarenakan besok kami akan terbang ke Spanyol. Hari kedua ini kami menjelajah daerah Montmartre dan sekitarnya. Still remember Amélie Poulain? Kali ini, kami berkesempatan untuk mengunjungi shooting location-nya lho! Tujuan utama di kawasan Montmartre pastinya La Basilique du Sacré-Cœur de Montmartre.
Yup, tujuan utama di kawasan
Montmartre pastinya
Montmartre Basilica atau
disebut juga
La Basilique du Sacré-Cœur de Montmartre. Gereja berkubah putih ini jelas terlihat dari jauh dan megah indah di puncak bukit. Nah, karena terletak di puncak Montmartre, kita harus menggunakan
Le Funiculaire de Montmartre dengan tarif
1,70 € (sekitar Rp.20.000).
But, if you wanna have challenge, you may climb up the stairs, and i did it.... hehehe.....
Dari puncak
Mortmarte ini, aku bisa melihat keindahan kota
Paris, lho.
Selain itu, kawasan ini nggak pernah sepi dari turis asing maupun lokal.
Banyak musisi jalanan yang menambah riuh suasana.
Karena cuaca yang bagus, banyak orang hanya duduk di tangga, menikmati suasana, dan bernyanyi bersama atau menonton aksi pengamen jalanan..! Pssst, tapi kita mesti
hati-hati yaaa, karena di kawasan ini banyak copet juga!
Oh ya, selain itu di kawasan
Montmartre juga
ada namanya Place du Tertre terkenal dengan
tempat berkumpulnya para pelukis dan seniman jalanan.
Nah, Buat kamu yang suka lukisan, ada banyak galeri yang
bisa kamu kunjungi.
Dataran
kecil ini padat dengan pengunjung dan juga tempat bersejarah dimana lahirnya seniman besar seperti Pablo
Picasso dan Vincent van Gogh.
|
Place du Tertre |
Berjalan di Monmarte, Anda akan dapat merasakan suasana abad ke 19 kota Paris. Dari gedung-gedung yang penuh dengan sejarah, daerah ini juga masih mempertahankan keasliannya. Jika Anda ke Paris, jangan lupa mengunjungi Montmarte yang untuk saya ia adalah sebenarnya Paris.
|
Suasana di seberang gedung Moulin Rouge. |
Selanjutnya, Moulin Rouge adalah sebuah klub malam di Paris yang menyajikan pertunjukan kabaret. Dibangun pada tahun 1889 yaitu sama tua dengan Eiffel Tower. Ia berada di Montmarte dan stasiun metro yang terdekat adalah Blanche. Cukup
mudah untuk mengidentifikasi Moulin Rouge karena bangunan yang berwarna merah terang di atas atap-nya ada
sebuah kincir angin (windmill) yang besar yang berputar. Pada waktu malam, kedipan lampu neon memeriahkan daerah ini.
Sudah ada terlihat antrian panjang hingga dipinggir jalan untuk memasuki gedung
Moulin Rouge itu. Karena harga tiket yang mahal (150 euro) kami tidak melihat pertunjukkan kabaret yang terkenal itu. Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan dengan naik Metro
Ligne 4 Station
Cité or
Saint-Michel
menuju
Notre Dame Cathedral.
Gereja ini dibuka dari jam 08.00 am hingga jam 06.45 pm, kami tidak sempat memasuki gereja ini karna sudah tutup, jadi kami hanya menikmati keindahannya dari luar saja. Gereja ini sangat indah dan megah, ukiran-ukiran di dinding gereja terawat dengan rapih.
|
Point Zero kota Paris terletak di depan Notre Dame. |
Jangan lupa menginjak
Kilometres Zero
Paris yang terletak persis di depan gereja
Notre Dame. Katanya, Anda
akan kembali lagi ke Paris bila menginjak titik itu. Tentu saja kami
ramai-ramai menginjak titik itu. Setelah menikmati sunset yang
indah di sekitar katedral, kami memutuskan untuk pulang. Hari ini cukup
lelah, kami pun makan malam di sebuah restoran di depan hotel.
It was a
very nice Parisienne dinner...
|
Steak 20 euro for dinner + wine, Parisinne. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar