LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Sabtu, 10 Desember 2016

Petualangan di kota Prague




Kalo dilihat dari map kota ini terletak di Eropa bagian tengah. Kota berada di wilayah tengah Bohmia dan Sungai Vlatava. Prague adalah ibukota dari Republik Ceko atau Czech Republic dalam Bahasa Inggris ini memiliki nama resmi Prague sejak tahun 1920. Sebelum tahun 1784 disebut sebagai Královské Hlavní Město Praha atau disebut pula sebagai Ibukota Kerajaan Praha. Dalam bahasa lain dikenal sebagai Praga (bahasa Latin, dan sebagian besar bahasa Romawi dan Slavic), Prag (Jerman), atau Prague (Bahasa Inggris dan Perancis). Nama Praha secara tradisional diturunkan dari kata batas (práh dalam bahasa Ceko).

Kota Prague menyimpan sejuta sejarah dan seni, mulai dari pengaruh kekuasaan Bohemian yang saat itu menjadi pusat kota suci kekaisaran Romawi sampai menjadi tempat berkumpulnya etnis Yahudi dan meninggalkan beberapa peninggalan berupa situs penting di jantung kota Prague. Kini Prague telah menjelma menjadi salah satu kota liburan paling populer di Eropa karena menawarkan perpaduan wisata seni, musik, tari, film, dan teater.


Berikut poto-poto yang diambil dari dalam mobil saat mengitari kota Prague

Old Town Bridge Tower





Sekitar pukul 13.00 siang waktu Republik Ceko, kami tiba di Prague. Karena sudah lapar, setelah parkir mobil, kami langsung mencari tempat makan. Kami menemukan restoran yang menyajikan makanan Turki di area pom bensin.

Selanjutnya perjalanan kami menuju ke negeri dongeng, Praha atau Prague – dengan julukan “kota 1000 menara” karena memang di kota ini terdapat banyak bangunan-bangunan tua yang klasik dengan tower-tower yang menjulang tinggi. Praha ini juga dikenal sebagai “Fairy tale city”, karena setiap landmark di kota ini punya cerita dongeng atau legenda atau mitos (yang tentu saja bisa dipercaya, bisa juga tidak).

Dari kota Berlin - Jerman, kami melanjutkan perjalanan ke Prague, Republik Ceko. Sekitar pukul sembilan pagi kami berangkat dari Berlin masih diantar oleh uncle Gerard dengan mobil pribadinya. Matahari agak malu-malu, sinarnya tak mampu menghangatkan tubuh dan akhirnya uncle Gerard menghidupkan penghangat dalam mobilnya. Mobil kami lalu melaju ke arah perbatasan yang dihubungkan jalan tol.

Sebelum memasuki wilayah Republik Ceko, kami harus membayar 11,20 euro untuk melalui jalan tol. Lewat jalan tol ini, perjalanan dari Berlin ke Prague ditempuh sekitar 3 jam lebih, meski dengan jarak hampir 200 kilometer karena kami sering berhenti jika melihat apapun yang indah! Pemandangan alam pegunungan Alpen yang indah tersaji selama perjalanan. Tetapi tidak semua bisa dinikmati hari itu karena cuaca dingin dan berkabut. Setiap berada di ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut, hanya kabut yang terlihat. Seolah-olah mobil kami berjalan di atas awan.







Petualangan kami kali ini menjelang natal di kota Prague, awal Desember 2016. Praha di hari-hari biasa (bukan weekend) tetap ramai, dekorasi Natal sudah terlihat dimana-mana, ada kuda-kuda ditengah kota, dan bangunan-bangunan tua klasik khas Eropa yang indah. Setelah puas memutari kota Prague dengan mobil, kami lanjut menuju hostel yang sudah kami booking dari Jakarta. Setelah nyasar-nyasar sedikit, akhirnya kami sampai di hostel yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dari Old Town Square dan kami langsung check in.






Karena kami hanya punya waktu singkat berikut rute perjalanan kami hari ini:

Wenceslas Square 
Astronomical clock
Old Town Square
Charles Square (River Vltava to Charles Bridge) 
Rudolfinum (across the river to Prague Castle) 
Royal Palace and Golden Lane (tidak jadi berkunjung kesini) 
Old Town-across the River Vltava pass Jewish Quarter 
St. Nicholas Church


Tour Map kota Prague

Berikut pengalaman liburan kami menjelang Natal di kota Prague, Desember 2016 yang lalu:


1. Wenceslas Square

Keesokan harinya, alarm sengaja kami setel tepat pada pukul enam-tigapuluh pagi. Setelah sarapan pagi di hostel kami pun segera bersiap untuk menjelajahi kota. Kami melanjutkan rencana tour jalan kaki yang telah kami masukkan dalam itinerary, rute one day tour explore Prague dari free tour yang rutenya sudah saya contek dari google. Di mulai dari Wenceslas Square yang terletak di kawasan New Town adalah salah satu alun-alun kota utama dan pusat komunitas bisnis dan budaya di jantung kota Prague




Lima menit berjalan kaki dari hostel, sampailah kami di depan sebuah taman dengan dihiasi dua jalan besar disisinya, terlihat dikejauhan ujung kanan berdiri bangunan megah dengan gaya arsitektur neo-renaissance Bangunan National Museum, yang tidak lain adalah museum terbesar dan tertua di Ceko dan di depannya berdiri gagah  patung Josef Václav Myslbek yang sedang menunggang kuda.

Suasananya masih sepi dan udara masih terasa dingin kami mampir sebentar ke cafe Starbucks sambil minum kopi mempelajari peta sebelum memulai perjalanan menyelusuri old town




Dari kisah sejarahnya: Alun-alun ini sudah ada sejak berdirinya New Town yang dibangun oleh Charles IV pada 1348. Banyak peristiwa penting bersejarah yang telah terjadi di sini. Misalnya Velvet Revolution, invasi Uni Soviet, pendudukan oleh Nazi, pemberontakan kota Prague, hingga kemerdekaan Cekoslovakia.

Saat ini, alun-alun menjadi tempat diadakannya peristiwa festival budaya atau karnaval di sana, dan juga sering menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan demonstrasi, bahkan perayaan agama, dan pertemuan umum lainnya. Wenceslas Square adalah jalan lebar yang sejak dulu menjadi salah satu lokasi favorit berkumpul para turis lokal serta mancanegara.

Jalanan di kedua sisi Wenceslas Square diapit oleh deretan hotel, pusat perbelanjaan Koruna Palace, bank, toko suvenir, bioskop. Seperti Champs Elysees di Paris - Prancis, Area ini menjadi pusat perbelanjaan dan distrik komersial utama dan sebagai tempat kuliner favorit, juga menjadi pusat hiburan dan kehidupan malam di Prague. Intinya tempat yang menjadi pusat perbisnisan. Enggak heran kalau tempat ini selalu ramai. Jangan lewatkan juga ada bangunan berwarna kuning yang cantik bergaya art nouveau, yaitu Hotel Evropa. Selepas menyusuri Wenceslas Square kami berjalan menuju old twon square.





2. Old Town Square

Bagian lain yang juga luar biasa dari Praha adalah Old Town Square. Tempat ini, sebagaimana alun-alun di banyak negara lain di Eropa, berwujud lapangan luas dengan bangunan-bangunan penting di sekitarnya. Ada Old Town Hall yang merupakan serangkaian bangunan tua yang dulu dipakai sebagai kantor pemerintahan, ada gereja tua (bukan lagu Panbers) yaitu Kostel Matky Boží před Týnem yang dalam bahasa Inggris-nya Church of Our Lady before Týn, atau Church of Mother of God before Týn.

O iya, pada musim dingin dan menjelang Christmas, Old Town Square disulap menjadi salah satu tempat X'mas market di pusat kota Prague, hingga malam hari bisa cuci mata melihat hasil karya seni penduduk lokal untuk menyambut natal dan berbagai penjual suvenir, juga banyak dijual jajanan lokal yang kudu dicoba loh!


Prague Christmas markets at Old Town Square, open every year from 01st December to 06th January

Old Town Hall Square






Salah satu makanan khas Prague yang kudu dicoba adalah Trdelnik, mirip-mirip French Pastries beraroma kayu manis. Trdelnik berasal dari kata trdlo yang artinya pasak kayu. Karena adonannya digulung dan dililitkan pada pasak kayu panjang dan dipanggang di atas bara api sehingga roti yang terbentuk akan berongga di tengahnya. Bentuknya mirip croissant tapi berlubang di tengah dan teksturnya tipis tapi lebih padat, bisa diisi dengan coklat atau isi lainnya seperti roti, makan selagi hangat... rasanya enak! Sebetulnya Trdelnik adalah kue tradisional Hongaria. Tapi Trdelnik juga dikenal secara turun temurun dalam kuliner Slovakia, Republik Ceko dan Austria.

Jangan lupa dibilas dengan minuman Svařák  adalah hot wine sejenis Glühwein dari Jerman, walaupun bukan minuman tradisional Ceko, tapi sangat populer dan banyak dijual di food stall sekitar Old Town Square Christmas Mart


Roti gulung Trdelnik khas dari Prague yang harus dicoba

Trdelnik isi coklat, enak!


Satu hal yang saya temui saat mengunjungi berbagai toko suvenir ini adalah kemiripannya dengan suvenir Rusia – seperti kalung kristal atau produk kristal lainnya. Mungkin hal ini dikarenakan pada masa perang dingin antara Rusia dan Amerika, negara Czechslovakia (yang akhirnya pecah menjadi dua negara yang berbeda, Czech Republic dan Slovakia) sempat menjadi negara salah satu negara satelit Rusia bersama dengan negara Eropa Timur lainnya.






Bangunan-bangunan kuno di oldtown square ini sangat indah dan megah. Sehingga tidak salah kalau Old town Praha merupakan salah satu lokasi wisata sejarah yang terindah di Eropa. Dan yang gak boleh ketinggalan adalah kereta kudanya yang super fancy itu. Setelah puas menikmati suasana Christmas Market, kami pun lanjut mengunjungi Astronomical Clock.







3. Astronomical Clock

Jam Astronomi yang terletak di Old Town Square, tergantung di dinding Town Hall.  Hari mulai hangat, kami tiba di alun-alun old town yang sudah ramai pengunjung, kami pun tak melewatkan kesempatan untuk naik ke bagian atas menara - tentu saja dengan menggunakan lift - untuk melihat cantiknya suasana kota Prague dari atas ketinggian. Setelah puas motret, kami segera turun karena kami lihat di halaman Town Hall sudah ramai berkumpul wisatawan tepat di depan Old Town Hall   untuk menikmati dan mengabadikan penampilan mekanik yang menarik lonceng jam Astronomical yang sebentar lagi berkumandangdimana dulu pada abad pertengahan dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia.




Kami tidak mau kehilangan momen saat Astronomical Clock yang melegenda ini berbunyi karena jam ini adalah salah satu jam astronomi tertua di dunia. Pada saat jarum panjang menunjuk pada angka 12, saat itu kita bisa menyaksikan sebuah prosesi kedua belas rasul dan malaikat kematian membunyikan lonceng jam di bagian bawah menara. Menurut sejarahnya tertulis: Astronomical Clock dibuat pada tahun 1410 oleh seorang pembuat jam lokal, profesor astronomi dan dipamerkan sejak abad ke-15 di alun-alun old town kota Prague. Jam ini memiliki nilai historis yang kental dan tampilan yang unik, menjadikannya sebagai salah satu objek wisata yang selalu didatangi oleh para turis lokal maupun turis asing yang mengunjungi Prague.





Astronomical Clock terdiri dari tiga komponen berbeda, yang pertama adalah muka jam yang merepresentasikan pergerakan matahari dan bulan di langit serta tanggal, jam, hingga zodiak (hahaa, saya juga nggak bisa bacanya, sih..) Yang kedua disebut “The Walk of the Apostles”, sebuah mesin jam yang pada setiap satu jam-nya menunjukkan sosok para Apostle (rasul dalam tradisi Kristiani) dan patung berbagai karakter. Dan yang ketiga adalah piringan kalender dengan medallion menggambarkan bulan-bulan. Menurut legenda lokal, kota Prague akan mengalami penderitaan apabila jam ini diabaikan dan sosok hantu yang dipasang pada jam menganggukkan kepalanya sebagai simbol konfirmasi datangnya bencana.

Legenda tentang Astronomical Clock, misalnya, saking hebatnya jam tersebut, pemerintah setempat tidak menginginkan ada negara lain yang memiliki jam serupa. Sehingga atas perintah dewan kota Praha, si pembuat jam terpaksa dibutakan matanya agar dia tidak bisa membuat ulang jam tersebut. Si pembuat jam pun kesal dan dia merusak jam tersebut hingga tak bisa digunakan lebih dari satu abad lamanya.




Napas masih terengah-engah, kami menyusup dikerumunan pengunjung lainnya sambil mencari spot strategis untuk memotret! tapi sulit sekali karena sangat padat...hehehe. (jangan lupa perhatikan barang-barang anda yaa... "jangan sampai berpindah tangan": itu kata pengamen di bus Jakarta hahaha) Saat berbunyi, kedua celah kecil pada muka jam akan terbuka, memperlihatkan patung-patung laki-laki dan perempuan bergerak berputar seperti sedang menari dan juga terlihat patung tengkorak yang membunyikan lonceng di samping badan jam. “Pertunjukkan” kecil ini diakhiri dengan bunyi kokok ayam emas dan lonceng besar di atas menara jam yang berdentang dengan nyaring. Untung saja saya membawa tele-lens, sehingga kamera bisa menggapai jarak jauh dengan jelas. Pertunjukkan yang menarik dan jangan sampai terlewatkan saat mengunjungi kota ini karena menjadi salah satu objek wisata yang wajib di kunjungi.

Tidak heran jika Astronomical Clock menjadi landmark kota Prague. Pertama, karena masih beroperasi. Kedua, karena cerita yang mengiringinya. Dengan adanya makna di tiap komponen utamanya, juga legenda lokal yang terus diwariskan secara lintas generasi, Astronomical Clock menjadi menarik bukan hanya karena tua usianya, tapi juga karena memiliki makna atau cerita yang bisa dibagi dan yang paling penting menara jam ini masih berfungsi sampai sekarang.

Kategori :  Wisata Sejarah
Lokasi :  Old Town Prague
Jam Buka :  24 Jam
Harga Tiket :  Gratis
Akses :
  
 Stasiun Metro: Staromestska (line A)
Tram:  Staromestska (tram nomor 2, 17, 18)





4. Powder Gate Tower

Apa yang tersirat dalam pikiranmu saat mendengar kata “powder” ? kalo saya sih langsung kepikiran bedak gitu..cint😜 compact powder! Bangunannya usang tapi cantik, Powder Gate Tower yang terletak di Prague 1, Na Prikopec, tepat di samping Municipal House. Menara bergaya Gothic ini dibangun pada tahun 1475, dan pada abad pertengahan yang lalu awalnya berfungsi sebagai toko mesiu, dan tower ini memisahkan antara Old Town dan New Town serta sebagai pintu masuk kota Prague.

Powder Gate Tower, Prague

Tiket masuk Powder Gate Tower


Tower ini juga sebagai monument paling penting bagi warga Prague, merupakan titik awal atau sebagai pintu masuk saat prosesi penobatan raja-raja Ceko memasuki Prague Castle. Dengan ketinggian 44 m,  kita bisa menikmati pemandangan kota Prague secara 360 derajat dan untuk bisa menaiki menara kita dikenakan biaya sebesar 90 CZK.


Powder Gate Tower, Prague




Kalau kamu bingung harus mulai dari mana menjelajah kota Prague, maka kami sarankan bisa dimulai dari Powder Tower, yang letaknya bersebelahan dengan gedung Prague’s Municipal House (Obecní dům). Prague’s Municipal House ini berarsitektur art nouveau yang merupakan tempat pertunjukan seni, konser atau opera, nampak dipinggir jalan banyak mobil-mobil tua yang cantik parkir... sepertinya mobil-mobil ini disewakan untuk berkeliling kota, tapi sewanya pasti mahal ya jadi kami hanya menumpang poto disebelahnya saja hehehe...😊



Pertunjukkan jalanan: bagaimana dia bisa terbang ya? 😯




Powder Tower bisa dijangkau dengan naik metro, turun di  Náměstí Republiky station, lanjut dengan jalan kaki (tidak terlalu jauh). Bagi Anda yang memiliki stamina tinggi, jangan lupa untuk menaiki 186 anak tangga spiral dan sempit, dan menikmati pemandangan kota Prague dari ketinggian 65 meter kita bisa mendapatkan view seluruh kota tua Prague bagaikan di negeri dongeng ala Cinderella. Setelah puas mengabadikan pemandangan dari atas tower, kami menuju Charles Bridge dengan tiga menara di masing-masing ujungnya.



Pemandangan dari atas gedung Powder Tower

Prague, kota seribu Menara










5.  Charles Bridge

Kunjungan selanjutnya adalah Charles Bridge yang melintas di atas Sungai Vltava, sebuah jembatan yang selalu membuat rasa penasaran tumbuh sejak saya melihatnya dalam sebuah sesi Amazing Race season 2. Ketika kami sampai, Charles Bridge sangat penuh dengan kerumunan para wisatawan. Dan ternyata, jembatan ini memang secantik yang terlihat di televisi. Charles Bridge adalah jembatan satu-satunya yang menghubungkan dua kota, yaitu Old town dan Leser Town.




Jembatan ini sebelumnya bernama Stone Bridge atau Prague Bridge, yang dihiasi oleh 30 patung orang-orang kudus dirancang oleh Petr Parler di tepiannya, yang paling terkenal adalah patung St John of Nepomuk. Menurut sejarahnya, jembatan sudah berumur tiga abad dibangun di atas sungai Vltava sekitar tahun 1348 merupakan zaman keemasan dari sejarah kota Prague dan Eropa Tengah, tepatnya ketika Raja Charles IV bertakhta. Di ujung jembatan berdiri gagah Old Town Bridge Tower. Renovasi pertamanya pada tahun 1965-1978. Setelah itu, jembatan direnovasi secara teratur.  Saat ini jembatan yang memiliki panjang 515 meter dan lebar 9,5 meter tersebut hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.





Ada satu cerita yang sempat saya baca tentang legenda Santo Jan of Nepomuk (Santo John), salah satu patung santo yang menghiasi Charles Bridge, di atas kepala Santo John dihiasi lingkaran dengan lima bintang. Legenda menceritakan tentang Wenceslas IV- putra dari Raja Charles, yang dikenal sebagai pria menyebalkan. Wenceslas meminta Jan, yang merupakan seorang pastor, untuk menceritakan rahasia apa yang diceritakan Ratu pada Jan. Namun Jan menolak dan akibatnya lidah Jan malah dipotong (ew!). Jan pun diikat dan dimasukkan ke dalam karung, lalu dibuang ke sungai dari atas Charles Bridge. Meski arus sungai cukup deras kala itu, tubuh Jan tetap mengambang di tempat yang sama selama beberapa hari. Begitu tubuhnya tenggelam, tampak lingkaran dengan lima bintang di atas air. Sekarang, Jan malah menjadi salah satu patung santo pelindung di Charles Bridge saat ini.





Charles Bridge, selalu di padetin oleh wisatawan karena jembatan ini adalah rute utama yang dilalui para pejalan kaki yang menghubungkan Old town dan Lesser town, atau tepatnya rute para wisatawan yang ingin mengunjungi Prague Castle.  Pemandangan dari jembatan sangat menawan. Saya juga menikmati seniman-seniman yang melukis atau membuat sketsa wajah para turis. Juga pemusik jalanan yang menghibur.




Kalau mau sepi datanglah ke jembatan ini agak pagian, ketika orang-orang masih malas beranjak dari kursi sarapan mereka. Atau kalau ingin suasana romantis datanglah kesini dimalam hari, Charles Bridge akan menyajikan pemandangan dongeng dengan dihiasi kemegahan kastil Praha, ternyata memang indah sekali jembatan ini, bener seperti yang diceritakan di novel-novel. Kota Praha dibelah oleh sebuah sungai dan ada beberapa jembatan besar yang menghubungkannya, termasuk Charles Bridge


view dari atas Charles Bridge


Setelah menyebrangi Charles Bridge kami sempat berkeliling sekitar Lesser town tapi angin di awal musim dingin disaat petang sangat mengganggu hingga menusuk tulang membuat kami ingin buru-buru menyelesaikan perjalanan hari ini. Puas menghabiskan waktu dengan berfoto-foto, kami kembali ke kota tua untuk menikmati old town dan Charles Bridge di malam hari dan window shopping di Wenceslas Square.




Old Town Square tidak luput dari Tourist Trap! Jadi tetaplah berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan orang yang berbaik hati menawarkan bantuan (bantuan ingin fotoin kamu atau terang-terangan minta uang untuk anaknya yang belum makan) karena bisa jadi kamu sedang dalam incaran sang Tourist Trap ini.

Hari semakin sore dan angin semakin kencang, dinginnya ampuuun deh! Perjalanan diawal bulan Desember itu ada enaknya bis menikmati suasana Natal dimana-mana kota dihiasi dekorasi Natal, sangat indah! Tapi dilain hal dengan cuaca dan angin yang dingin menusuk tulang, rasanya pengen cepat-cepat kembali ke penginapan dan masuk dalam selimut hahaha...😆 Satu lagi, di bulan ini: sinar matahari cepat berlalu jadi banyak spot wisata tutup cepat, masih jam lima sudah mulai gelap dan angin sangat kencang, duh rasanya grgrrrrr




memasuki kawasan Lesser town

gerbang kota memasuki Lesser town




Sulap jalanan di Lesser town 😋


Perjalanan hari ini pun ditutup dengan makan malam di Český Czech Restaurant di salah satu local Czech eats bergaya gothic dengan lukisan-lukisan fresco didinding dan di atas langit-langitnya, letaknya di area Wenceslas Square, tentu saja dengan menu khas Prague. Kami juga disambut oleh pengawal ala jaman Romawi 😅





Sepanjang perjalanan pulang pun kami tetap memaksimalkan waktu untuk mengunjungi objek wisata lainnya. Malampun menjelang, setelah lelah berjalan kaki pada malam terakhir ini kami memutuskan untuk menutup petualangan kami malam ini di Kota Prague dengan menikmati secangkir Svařák (sejenis wine merah yang hangat dengan rasa buah-buahan) di Christmas Market sambil memandang patung Head of Franz Kafka yang keren terbuat dari alumunium, bergerak secara kinetik setiap saat mengikuti hembusan angin. Berlokasi di halaman Department Store Quadrio dekat lokasi penginapan kami. Dengan bantuan peta yang kami dapatkan dari penginapan, kamipun menyusuri piggir sungai vlata menuju jalan pulang ke arah penginapan.

Bagi yang ingin menikmati kota Prague dari sisi lain, bisa mencoba berpesiar mengarungi sungai Vltava yang merupakan sungai terpanjang di Republik Ceko. Dengan berpesiar menggunakan kapal ataupun gondola, kita bisa menyaksikan pemandangan unik yang ada di kota Praha. Karena kami mengunjungi Prague sudah mulai musim dingin, tentunya siang relatif pendek. Jadilah kami tidak sempat mencoba boat cruise-nya karena jam operasional selesai menjelang senja.




Ada yang unik di Lucerne Palace, tergantung Patung Santo Wenceslas naik kuda yang sudah mati dan terbalik dibuat oleh Pematung David Cerny sebagai parodi dari patung Santo Wenceslas asli yang berada di Wenceslas Square. Bukan kesalahan saat pembuatan, tapi memang patung didesain seperti itu, lucu yaa?! 😊

Prague terdiri dari 6 daerah, yang sebelumnya berstatus independen: Old Town, Yahudi Town, New Town, Lesser Town, Hradcany dan Vysehrad, itu berarti masih banyak destinasi yang belum sempat kami kunjungi antara lain: Rudolfinum/Prague Castle, Royal Palace dan Golden Lane dll. Angin yang berhembus di sore hari menusuk tulang membuat kami tidak kuat untuk berpetualang lagi dan menyerah. hah! ....itu berarti ada alasan untuk kembali lagi ke Prague. 

Oh iya, se-pengamatan saya, cowok-cowok Ceko itu berpostur tubuh tinggi dan murah senyum, kebalikan dari cowok-cowok Berlin, (maaf) ekspresi mukanya datar (lebih kearah manyun) 😜. Saya jadi betah ngeliatinnya, meskipun kata uncle Gerard, orang Prague ngga seramah yang saya kira.


The Dancing House


Saat kami mau keluar dari kota Prague, kami melihat gedung unik yang meliuk-liuk ternyata namanya: The Dancing House (Ceko: Tančící dům) lokasinya di sisi sungai Vltava, tidak jauh dari Charles Bridge, buru-buru minta uncle berhenti sejenak untuk mengabadikannya. The Dancing House atau Fred and Ginger (diambil dari nama sepasang penari terkenal Fred Astaire dan Ginger Rogers) sebenarnya adalah gedung perkantoran unik berbentuk sepasang penari yang dirancang oleh arsitek Kroasia-Ceko Vlado Milunić bekerjasama dengan arsitek Kanada-Amerika Frank Gehry. Bangunan ini dirancang pada tahun 1992 dan selesai dibangun pada tahun 1996.

Traveling tanpa agen tour, membuat saya lebih fleksibel mengatur waktu jalan-jalan, kapan saya lapar, kapan saya pengen ngopi, kapan saya pengen duduk-duduk sambil dengerin iPod, berapa uang yang akan saya habiskan untuk sebuah dinner, atau mau menginap dimana, dll.






Hal lain yang menyenangkan dari Prague adalah tempat-tempat menarik khas turis di kota Prague letaknya tidak berjauhan, semuanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Untuk transportasi, kota Praha memiliki angkutan Metro yang setiap 10-15 menit berangkat ke pusat kota. Kalau mau cari informasi tentang tiket yang berlaku untuk semua jenis angkutan umum, cari saja ke loket Tourist Information. Naik trem 24 czk, kalo ambil yang terusan 2-3 hari 110 czk, bisa dipakai untuk trem atau metro bolak balik selama 10 x, lumayan kan!





Seperti kota-kota lain di Eropa, ada berbagai jenis penginapan di Prague mulai Hotel, Hostel, atau Apartemen Sewaan. Semua tergantung preferensi dan kemampuan kantong. Sebagai petualang berbudget pas-pasan, tentunya saya lebih memilih hostel yang berlokasi dekat Charles Bridge dan Old Town namanya Hostel Downtown, kami mengambil 3 bed privat room dengan kamar mandi di dalam. Selain hargannya sesuai budget kami, lokasi yang strategis dan kamar yang nyaman, hostel ini punya banyak kegiatan seru yang bisa diikuti, ada free walking tour, cooking class, wine tour, ghost tour dan lain-lain.

Sayangnya, saya hanya sempat menginap semalam di kota ini dan hanya sempat berjalan-jalan sebentar saja di kota yang cantik ini. I definitely gonna go back here again! Waktu saya ke sana sangat singkat, masih banyak spot yang tidak sempat dijelajahi dan perlu beberapa hari untuk explor kota yang cantik ini.




Kemudian esok harinya kami melanjutkan perjalanan menuju Budapest - Hungary, tapi sebelumnya kami sempat makan siang di kota Bratislava sebelum berpisah dengan uncle Gerard.

Beberapa tips buat yang berminat ke Praha :
*  Pakai alas kaki yang nyaman, karena bakalan banyak jalan kaki.
*  Siapkan mata uang Ceko beserta recehannya, jangan nuker duit sembarangan chargenya 30%, sebelum pulang habiskan
    recehan, karena money changer tidak menerima penukaran uang dalam bentuk receh.
*  Siap berbahasa tubuh, peta, atau tulisan, karena mostly local people nggak bisa bahasa Inggris.
*  Bawa perbekalan air minum yang cukup selama menyusuri kastil, karena disana nggak ada yang jual minuman kaya di
     tempat-tempat wisata di Indonesia, and mind the steps, anak tangganya banyak banget bok!
*  Hati-hati sama barang bawaan, copet dimana-mana, termasuk tidak lupa mengunci pintu/locker di
    penginapan.
*  Pilihlah penginapan ditengah kota, mahal sedikit nggak masalah, karena kalau pegal-pegal bisa istirahat dulu ke
    penginapan.
*  Gabung dengan rombongan free tour guide. (Free tour ada jam2 nya, ada jam 9 am, 12 am dll)
*  Tentukan destinasi tujuan yang ingin dikunjungi.
*  Kalau bisa ajak pasangan, pacar, suami atau gebetan soalnya pemandangan Praha di malam hari itu romantis banget.
Print-out peta kota Praha atau petunjuk jalan menuju penginapan, untuk pedoman dari stasiun. Setelah itu biasanya
    penginapan akan memberikan peta berwarna dan gratis.
*  Jangan membeli oleh-oleh di toko souvenir di pagi hari, ternyata beli souvenir di emperan dan di malam hari, harganya lebih
    murah.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...