LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Sabtu, 10 Desember 2016

Mengunjungi kota Vaduz, Liechtenstein




Senangnya setelah beberapa jam perjalanan dari Austria, selanjutnya kami mengunjungi kota Liechtenstein yang merupakan negara terkecil nomor 4 di Eropa Barat. Negara mungil ini juga termasuk kedalam kategori sepuluh negara terkecil di dunia loh! Udara pagi yang dingin di awal bulan Desember tidak menghalangi kami untuk keliling kota Vaduz yang cantik ini.

Negara ini dinamakan sesuai dengan dinasti berkuasa yang memiliki basis leluhur di Castle Liechtenstein di Austria. Walau luas negaranya sebesar sebuah kota dengan penduduk sekitar 35 ribu jiwa, Liechtenstein terbagi menjadi 11 distrik. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jerman dengan mata uang Swiss Franc, tapi saya masih bisa menggunakan mata uang Euro saat membeli magnet/tempelan kulkas di toko souvenir.





Perjalanan panjang membuat kami lapar, memang saat berangkat kami belum sarapan pagi karena mengejar waktu agar tidak kesiangan, akhirnya kami brunch di salah satu restaurant hotel Adler di pusat kota, restaurant tua yang cantik! Dekorasi yang klasik dan tentu saja masakannya juga enak, kami memesan dengan menu yang berbeda-beda agar kami bisa saling mencicipi pilihan masing-masing ....hmm... enak! ^_^.






Jalanan menuju pusat kota masih sepi. Satu dua mobil saja terlihat lewat di jalanan. Liechtenstein sendiri, sebagian besar hidupnya tergantung dari bisnis perbankan. Setengah dari pendapatannya didapatkan dari sektor ini. Konon, orang-orang kaya dari seluruh dunia banyak menyimpan uang disini untuk menghemat pajak, sehingga negara ini berkali dituduh menjadi tempat pencucian uang. Jauh sekali dengan kota-kota wisata yang merupakan negara pusat perbelajaan, di Liechtenstein, tak terlihat tanda-tanda ada pusat perbelanjaan di sepanjang jalan kota.






Salah satu bangunan yang menjadi objek favorit untuk berfoto ria di Vaduz adalah Schloss Vaduz, yaitu sebuah bangunan kastil yang berdiri kokoh di puncak bukit dengan latar pohon-pohon pinus di belakangnya. Bangunan bergaya gothic yang dibangun sejak abad 12 Masehi ini adalah masih menjadi tempat tinggal pangeran Liechtenstein hingga saat ini, disinilah beliau menerima serta mengadakan pertemuan dengan para tamu negara. Oleh sebabnya pengunjung tidak diijinkan masuk ke dalam kastil, namun kami masih bisa menikmati pesona keindahan sekitar sambil berfoto dengan latar belakang kastil dan pegunungan Alpen yang puncaknya berselimut salju - dengan langit biru dengan sedikit awan, suhu udara dingin namun sangat cerah seirama panorama kota Liechtenstein dikejauhan dan Sungai Rhein di bawahnya.

Kami tidak lama di kota ini, hanya mampir dan setelah brunch langsung menuju kastil yang terlihat dari pusat kota. Tidak lupa mengabadikan keindahan kastil dan sekitarnya.







Untuk mencapai negara ini, kita bisa menggunakan kereta atau mobil melalui perbatasan Austria atau Switzerland karena Liechtenstein tidak memiliki airport (airport terdekat adalah Zürich Airport di Switzerland). Jadi, kalau Anda traveling ke Eropa dengan visa Schengen jangan lupa untuk mampir di Liechtenstein, si negeri idaman yang menjadi daya tarik wisatawan karena berbagai keunikan yang dimilikinya. Sebagai sebuah monarki yang kuat, wilayah kecil, dan pemandangan yang cukup indah membuat Liechtenstein tampak lebih seperti negeri dongeng. Vaduz sebagai ibukotanya merupakan salah satu atraksi utama dengan hanya beberapa jalan utama, mengesankan! Vaduz tidak seperti ibukota negara yang dibayangkan banyak orang.




SEJARAH SINGKAT TENTANG LIECHTENSTEIN:

Perjalanan sejarah Liechtenstein sebagai negara juga cukup menarik. Sejarah penguasa Liechtenstein memiliki hubungan dekat dengan dinasti Habsburg yang bertindak sebagai penasehat mereka sejak dahulu. Pada awal Kekaisaran Romawi Suci, dinasti Liechtenstein hanya berstatus pemilik tanah yang berada di bawah pemilik tanah lain. Wilayah yang sempit membuat penguasa Liechtenstein tidak memenuhi syarat menjadi bagian dari Council of Princes.






Untuk menyiasati masalah ini, penguasa Liechtenstein pada saat itu, Johann Adam Andreas, membeli sedikit tanah yang terikat hanya untuk Kekaisaran Romawi Suci, yang memungkinkan dinasti Liechtenstein meningkat statusnya dan bisa menjadi bagian dari Council of Princes. Pada tahun 1806, menyusul pembubaran Kekaisaran Romawi Suci dan penciptaan Konfederasi Napoleon Sungai Rhine, Liechtenstein menjadi negara berdaulat.




Meskipun Napoleon pernah menduduki negara itu selama beberapa tahun, dengan cepat Liechtenstein mendapatkan kemerdekaannya yang terus bertahan hingga kini. Sebuah konstitusi yang lebih representatif diadopsi pada pertengahan abad ke-19 dan negara ini menyatakan diri merdeka beberapa tahun kemudian. Sejak akhir Perang Dunia I, Liechtenstein memiliki hubungan dekat dengan Swiss yang membantu berbagai urusan diplomatik. Ukuran Liechtenstein yang begitu kecil membuatnya tidak memiliki representasi cukup berarti di masyarakat dunia.





Kepemilikan atas wilayah bebas ini menaikkan derajat keluarga Liechtenstein. Tadinya hanya menyandang gelar bangsawan tanpa wilayah kekuasan, sekarang keluarga Liechtenstein berdiri sejajar dengan raja-raja dan pangeran-pangeran Eropa abad pertengahan yang memiliki wilayah kekuasaan.

Sejak tahun 2003, monarki Liechtenstein memiliki kekuatan lebih besar dibanding monarki di negara Eropa lainnya, dengan raja memiliki kekuasaan untuk memveto hukum dan kekuatan untuk membubarkan parlemen. Liechtenstein mungkin paling dikenal karena statusnya sebagai surga pajak. Tingkat pajak rendah menyebabkan puluhan ribu perusahaan membuka operasi di Liechtenstein sehingga membuat negara kecil ini menjadi kaya.





WIKIPEDIA: Liechtenstein is a German-speaking, 25km-long principality between Austria and Switzerland. It’s known for its medieval castles, alpine landscapes and villages linked by a network of trails. The capital, Vaduz, a cultural and financial center, is home to Kunstmuseum Liechtenstein, with galleries of modern and contemporary art. The Postal Museum displays Liechtenstein’s postage stamps.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...