LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Kamis, 08 Desember 2016

BERLIN CITY TOUR


Brandenburger Tor, Berlin


Setelah selesai makan siang di Rothenburg ob der Tauber kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Berlin, sekitar lima jam lamanya perjalanan: semoga tidak kemalaman tiba disana. Perjalanan yang panjang melintasi pegunungan, lembah, desa, dan oldtown Bavarian tidak pernah membosankan, banyak poto-poto indah yang saya dapatkan dan semuanya saya suka! yaa menggunakan mobil pribadi itu lebih nikmat dibanding dengan publik transport, bisa berhenti dimana pun yang kami inginkan.







Akhirnya tiba di kota Berlin. Hari sudah mulai gelap dan kami langsung menuju EastSeven Berlin Hostel yang sudah kami booking dari Jakarta. Kami mengambil 3beds private room untuk 2 malam. Setelah selesai check-in dan bersih-bersih, kami keluar mencari makan malam dan juga ingin melihat suasana kehidupan malam di Berlin mampir di cafe & bar yang kami temui cukup ramai pengunjungnya disekitar penginapan dan tak lupa mencicipi beer Jerman yang sudah mendunia. Tidak lama kami hang-out, mengingat besok pagi sekali kami harus sudah bangun pagi untuk berpetualang di kota Berlin.





Dan alasan kami mengunjungi kota Berlin, karena merupakan kota metropolitan di jantung Benua Eropa yang merupakan ibu kota Republik Federal Jerman. Berlin terletak di timur laut Jerman dan merupakan pusat dari kawasan Metropolitan Berlin-Bradenburg. Selain sebagai ibu kota Jerman, Berlin merupakan pusat kegiatan politik Uni Eropa. Selain itu, Berlin juga menjadi pusat dari kegiatan ekonomi, budaya, pendidikan, politik dan sains di Jerman. Kota Berlin sarat dengan berbagai bangunan megah peninggalan sejarah dan peradaban modern yang menakjubkan. Rasanya, tidak berlebihan jika Berlin dinobatkan sebagai kota metropolitan yang mewah dan romantis sekaligus tempat wisata di Eropa yang paling banyak dikunjungi wisatawan dunia.

Pagi sekali kami sudah bangun dan sarapan pagi di penginapan sebelum memulai petualangan. Uncle Gerard ingin beristirahat dan kami berangkat menggunakan publik transportasi yaitu Metro. Dan ternyata ramalan cuaca tidak meleset. Cuaca sudah buruk sejak pagi pertama di Berlin, dan anginnya dasyat benar. Tapi kami tetap semangat untuk melanjutkan petualangan di Berlin.





Kami beli tiket kereta sendiri lewat vending machine, ikuti saja caranya tersedia di mesin. Berhubung hari itu kami bakal mobile banget mondar-mandir di kawasan Berlin, kami beli tiket unlimited day pass (Tageskarte) yang jenis Berlin AB. Kalo kalian mau ke daerah yang lokasinya sedikit di luar Berlin kayak Potsdam, belinya yang jenis Berlin ABC. Kalo udah beli tiketnya, jangan lupa divalidasi ya! Ada di vending machine itu juga kok. Kalo lupa validasi dan ketauan (jika kena random check), dendanya lumayan mahal 60 Euro! 

Objek-objek wisata yang terkenal di Berlin, tidak lepas dari sejarah Berlin Wall atau tembok Berlin dan Nazi di masa lalu. Termasuk empat objek wisata berikut yang wajib dikunjungi saat jalan-jalan ke Berlin.


1. Dome Bundestag

Kunjungan kami pertama yaitu: Bundestag atau Deutscher Bundestag juga disebut Reichstag Building merupakan gedung parlemen Jerman. Tapi sebenarnya kami hanya ingin mengunjungi kubah/rumah kaca/dome yang berada diatap gedung Bundestag-nya saja. 

Bundestag adalah bangunan tua megah bergaya Renaisans di Berlin, dibangun pada masa Kekaisaran Jerman, dengan konstruksi oleh Paul Wallot pada tahun 1884. Bangunan ini awalnya dipakai sebagai gedung parlemen selama 39 tahun yakni sejak tahun 1894 hingga tahun 1933. Kemudian terjadi kebakaran hingga rusak parah disaat peperangan dahulu. Sampai akhirnya kembali berfungsi lagi tahun 1999 setelah rekonstruksi yang dipimpin oleh International Architect, Norman Foster. Pada masa Perang Dingin, bangunan ini physically berada di wilayah Berlin Barat tapi lokasinya cuma satu dua langkah saja dari garis Berlin Timur yang pada tahun 1961 dipagari oleh Tembok Berlin.

 

suasana didalam kubah kaca, Bundestag Dome Berlin


Sejalan dengan kemajuan zaman, renovasi gedung ini banyak mengalami perubahan meski tetap mempertahankan kerangka bangunan yang asli. Saat ini di atas bangunan terdapat dome atau kubah kaca, dengan gaya modern dan ini menjadi daya tarik yang besar bagi wisatawan untuk mengunjungi Bundestag.

Untuk tiket masuk, Gratis! Tapi sebelum berkunjung kesana kita mesti registrasi terlebih dahulu dengan cara mengirim email ke website-nya yaitu: Visit The Bundestag Dome kalau bisa booking sebulan sebelumnya, ikuti saja petunjuk di website resmi tersebut dan mereka akan segera membalas email yang kita kirim dengan jadwal kunjungan kita berdasarkan ketersediaan waktu yang akan diberikan untuk kita berkunjung. Dan kami dijadwalkan berkunjung pagi hari yaitu jam 09.00 am, uuuuughrr kebayang dong dinginnya pagi di musim dingin.

Saat berkunjung, jangan lupa bawa bukti reservasinya karena harus ditunjukin ke petugasnya. Dateng ke tempatnya harus sesuai dengan waktu yang direservasi ya, jangan telat!





Cuaca pagi itu berkabut dan hujan gerimis diawal bulan Desember tapi tidak menghalangi semangat kami untuk memulai petualangan di kota Berlin walaupun angin dingin dan matahari pun masih bersembunyi. Sekitar jam 07.00 pagi kami keluar dari penginapan memulai petualangan hari itu menuju stasiun Alexander Platz dan berhenti di stasiun Bundestag.

Tidak jauh jalan kaki dari stasiun Bundestag menuju gedung Reichstag. Begitu tiba di depan halaman Reichstag, hujan semakin lebat untung saja kami membawa payung dari penginapan. Suasana masih sepi, tidak ada orang dan halaman luas yang disebut Platz der Republik itu ditumbuhi rerumputan hijau yang dibasahi hujan dan udara dingin yang menusuk tulang membuat kami langsung berjalan cepat memasuki gedung.




Jam 8 lebih dikit, beberapa orang udah ngantri buat pemeriksaan barang-barang. Kemudian kita dipandu petugas untuk naik lift ke dome-nya. Keluar lift nanti bakal ada audio guide yang bisa dipake secara gratis. Ada 2 tur yang ditawarkan: pertama, tur berkunjung ke ruangan parlemen dan kedua, tur mengunjungi dome yang berada diatap gedung. Dan kami hanya memilih tur dome saja.

Setelah keluar dari lift, kami langsung mengunjungi dome kaca yang ada di atas Reichstag. Kami dipinjamkan audio guide sebagai pemandu, begitu lewat titik tertentu nanti bakal kedengeran penjelasannya detail antara lain tentang sejarah dan pembangunan dome tersebut. Contohnya waktu saya pertama melangkah ke jalur melingkar, dibilangin semacem "selamat datang" dan kemudian lanjut menceritakan tentang gedung tersebut secara detail. Benar saja, memandang Reichstag sebenarnya tidaklah cukup jika belum masuk dan berkeliling di dalamnya.

Sayangnya cuaca pagi itu berkabut banget dan hujan semakin deras, jadi yang keliatan dari Dome juga kabut putih doang! Yang jauh-jauh kagak keliatan. Selain ngeliat sekitar kota, dari dalem dome ini juga keliatan ruang rapat utama pemerintahannya. Beruntung akhirnya hujan pun reda, kami bisa keluar dome dan menikmati keindahan kota dari atas.

Kubah kacanya sendiri dibangun kemudian pada tahun 1990 oleh arsitek asal Inggris yaitu Norman Foster. Selain memiliki pandangan 360 derajat dari kubah ini kita bisa melihat aula utama Reichstag. Karena memikirkan masalah ekologi sistem pemanas dan energi, kubah kaca ini dirancang dengan pengaturan cahaya alami mengkombinasikan teknik solar cell dan ventilasi mekanik. Disini juga ada pengontrol sengatan matahari. So, walaupun berada di dalam kaca transparan kita tidak bakal kepanasan. O iya, selain sebagai simbol bersatunya kembali kedua Jerman, kubah tersebut juga melambangkan transparansi di Jerman.




Tidak terasa, lebih dari 2 jam kami terbius suasana santai di Reichstag, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke Brandenburg Gate atau disebut Brandenburger Tor dengan berjalan kaki karena tidak jauh letaknya, kami hanya mengikuti orang-orang berjalan dari sebelah kanan gedung dan kami juga melintasi taman kota Berlin yang berada disebelah gedung yaitu Tiergarten, kemudian menyebrangi jalan, terlihat berdiri gagah gerbang besar dan mewah yaitu: Brandenburg Gate. Tapi sebelum melanjutkan perjalanan, kami sempat makan siang di rumah makan dekat di Bundestag dan disebelahnya ada toko souvenir.






Di dekat Bundestag itu ada taman peringatan Memorial to The Sinti and Roma of Europe Murdered under the National Socilaist Regime. Korban genosida oleh Nazi. Memasuki taman ini suasananya terasa gimana gitu.... Kami pun berbegas meninggalkannya setelah melihat-lihat di dalamnya.


2. Brandenburg Gate

Pariser Platz merupakan lokasi yang sangat bersejarah bagi Jerman. Brandenburg Gate atau orang lokal bilangnya: Brandenburger Tor, ini dibangun antara tahun 1788-1791 atas perintah Kaisar Prusia Friedrich Wilhelm II dan dibangun oleh Carl Gotthard Langhans sebagai tanda perdamaian dan juga sebagai simbol bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur yaitu runtuhnya Tembok Berlin pada bulan November 1989 dan berakhirnya pembagian Berlin Barat dan Berlin Timur.





Setelah melintasi gerbang kita bisa melihat alun-alun kota Berlin, yang rame banget orang itu namanya Pariser Platz terhubung dengan salah satu jalan utama yaitu Unter den Linden. Ditengah-tengahnya berdiri pohon Natal raksasa menghiasi alun-alun ini.





Jika kita menonton berita tentang Berlin atau Jerman via televisi, maka kerapkali gambar Brandenburger Tor ini muncul. Bangunan Bradenburgh Gate memiliki ikon kereta di bagian atas. Dulunya, patung kereta kuda itu sempat diboyong ke Prancis saat masa pemerintahan Napoleon Bonaparte. Namun, kereta itu dibawa kembali ke Jerman setelah Prancis kalah dalam peperangan melawan Jerman.

Brandenburger Tor terdiri dari 12 kolom Doric, yang masing masing sisi dibagi 6, membentuk 5 jalan masuk bagi mobilitas penduduk. Di atas gate ini terdapat patung dewi Victoria, dewi kemenangan dalam mitos Yunani kuno yang mengendarai Quadriga. Didesain berdasarkan hikayat Propylaea menyerupai gerbang Acropolis di Athena. Ini sekaligus merupakan cerminan gaya arsitektur Jerman kuno. Saat ini, patung dewi Victoria yang mengendari kereta ini telah dirombak bagian kepalanya sehingga menghadap ke arah Kedutaan Prancis sebagai lambang kemenangan dulu atas Prancis.


Dekorasi Natal ada dimana-mana, Desember memang indah 



Dan lagi, kalau kita menilik ke mata uang Euro, untuk koin pecahan 10 Cent / 20 Cent dan 50 Cent, disana juga terpampang gambar bangunan ini. Dari sebab itu, tiap orang yang datang ke Berlin pasti menyempatkan diri datang kesini. Kebanyakan orang-orang berlomba untuk mencari spot terbaik membidik gambar termasuk kami berdua! Memang benar, Brandenburg Gate adalah salah satu lokasi yang paling wajib dikunjungi dan diabadikan dengan kamera kesayangan Anda jika berkunjung ke kota Berlin loh! Kalo naik S-Bahn atau U-Bahn kalian bisa turun di stasiun Brandenburger Tor.


3. Checkpoint Charlie

Setelah itu rute selanjutnya Checkpoint Charlie, duh capek banget jalan kaki. Bertanya pada orang bilang dekat kok, jalan saja! Nyasar, dan akhirnya sampe juga. Kalau tau jauh begitu mending naek MRT! 😆

Bila Brandenburg Gate adalah simbol persatuan dan perdamaian, sedangkan Checkpoint Charlie adalah simbol pemisah antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Di sinilah, orang-orang yang ingin melintas dari Timur ke Barat atau sebaliknya diperiksa. Sampai sekarang masih ada pos-nya yaitu replika Checkpoint Charlie.


Checkpoint Charlie, ada yang jaga... mau poto bareng? Bayar!😜


Berlokasi di pertigaan antara Friedrichstraße dengan Zimmerstraße dan Mauerstraße (lokasi ini lebih singkat dan keren dibilang Wall Street), asal mula nama Checkpoint Charlie ini diberikan oleh Western Allies, kubu militer Amerika Serikat terhadap satu titik perbatasan Jerman Barat dan Jerman Timur (selanjutnya disebut Berlin Barat - Berlin Timur). 

Checkpoint Charlie dulunya adalah pos pemeriksaan bagi orang-orang yang melintasi perbatasan Berlin Barat dan Berlin Timur. Amerika Serikat adalah salah satu kekuatan administrativ di wilayah Berlin Barat selain Inggris dan Perancis. Sementara bagi Uni Soviet yang menguasai Berlin Timur menyebutnya: Friedrichstraße Crossing Point. Wah, pelik juga…..satu kota dikuasa banyak Negara, Bos!





Nama Charlie sendiri datang dari huruf C yang adalah satu dari fonetik milik NATO (NATO phonetic alphabet). So, tentu selain Checkpoint Charlie ada juga pos pemeriksaan lain, misalnya nih Checkpoint Alpha dan Checkpoint Bravo, keduanya di Helmstedt serta di Dreilinden. Cuman yang paling tersohor ya…Checkpoint Charlie ini. Kenapa? Ini karena pada tanggal 27 Oktober 1961 titik perlintasan ini menjadi tempat tank-tank Uni Soviet berhadapan dengan tank-tank Amerika Serikat akibat suatu insiden diplomatic misunderstanding. Sangar kan..??! 😋

Pos ini merupakan simbol dari perang dingin. Hampir selama 30 tahun Checkpoint Charlie menjadi lambang perpecahan, bukan saja membelah Jerman namun juga dunia dalam peta politik. Kini, tempat ini pun sangat terkenal tapi orang-orang yang ke sini bukan untuk diperiksa oleh para tentara Jerman melainkan untuk foto bersama. Yap, di sini ada 2 lelaki berpakaian tentara dan beraksi seolah-olah penjaga Checkpoint Charlie. Ingin foto bareng? Siapkan sejumlah uang koin, sekitar 3 euro. 😉


Diantara pecahan Tembok Berlin


Kendati yang namanya Tembok Berlin sudah cuma sedikit yang tersisah di Berlin (Jangan kira akan sepanjang beberapa puluh meter. Yang ada cuma sepanjang setengah sampai tiga meteran dan sudah tersebar dibeberapa titik) dan yang ada di Checkpoint Charlie ini hanya sebagian kepingan Berlin Wall atau di lidah orang Jerman menyebutnya Berliner Mauer, tapi pengunjung ramai datang ke tempat ini. Selain ada museum Checkpoint Charlie, juga banyak toko-toko souvenir Perang Dingin.






Di tengah jalan masih terdapat pos jaga tentara Amerika dan ada sesi foto dengan beberapa model berbaju tentara AS. Ada satu toko dimana menjual postcard bergambar peristiwa peruntuhan Tembok Berlin di postcard itu ditempeli juga hadiah berupa kepingan Tembok Berlin. Boro-boro beli, saya kepalang tidak percaya jika itu bekas tembok sungguhan. Ya, pikir-pikir namanya juga bisnis, siapa tau itu dibuat-buat saja…hehehe… interesant, aber tut mir leid, Ich liebe mein Geld!


Stop di stasiun Kochstraße


Ada juga cap "imigrasi" Jerman Barat dan Jerman Timur di paspor. Tapi saya takut jadi masalah nanti dan juga pake bayar, jadi saya nggak ngecap. Untuk mencapai Checkpoint Charlie, kalian bisa turun di stasiun Kochstraße.

Dari sini kami jalan lagi ke Gendarmenmarkt. Sayangnya, pas saya ke sini, pemandangannya ketutupan sama stan-stan yang udah disiapin buat Christmas Market. Plaza ini dikelilingi oleh tiga buah bangunan klasik yaitu Konzerthaus di tengah, Gereja Jerman di sebelah kiri, dan Gereja Perancis di sebelah kanan. Walau bisa dibilang bangunan tua, tapi sebenernya gak tua juga sih, banyak bangunan di kota-kota besar di Jerman yang rusak berat pas Perang Dunia II karena dihujani bom. Sehingga banyak dari bangunan tersebut yang sebenernya bukan bangunan asli melainkan hasil rekonstruksi.


4. Berlin Wall Monument

Tembok Berlin memang telah diruntuhkan sejak November 1989 namun saat berkunjung ke Berlin saya masih bisa melihat Tembok Berlin walau hanya sisah runtuhan saja. Tembok yang tersisa ini saya temui di bagian depan Topography of Terror. Selain Berlin Wall Monument, museum ini juga menyimpan banyak dokumentasi tentang sejarah Jerman dan Nazi.

Inilah landmark kota Berlin sekaligus peninggalan sejarah yang sangat terkenal di seantero dunia. Tembok Berlin adalah tembok pembatas dari beton yang dibangun oleh pemerintahan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dahulu kala untuk memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961 dan dibarengi dengan pembangunan menara penjaga sepanjang sisi tembok yang diisi dengan ranjau anti kendaraan. 



Gak tau juga nih tembok sekolahan atau tembok Berlin? 😆
Sisa-sisa peninggalan Tembok Berlin


Tembok yang bersejarah ini menjadi saksi bisu, banyaknya penduduk Jerman Timur yang tewas saat mencoba nekat menyebrangi tembok ini demi lari ke Jerman Barat akibat tak tahan dengan pemerintahan yang kejam. Tetapi saat ini, tembok pemisah sudah diruntuhkan dan sisa reruntuhannya menjadi landmark sejarah kota Berlin.


5. Alexanderplatz

Alexanderplatz ini merupakan square terbesar di Berlin. Di Alexanderplatz ini terdapat banyaaak pusat perbelanjaan dan makanan. Selain itu ada tram juga yang melintas di sini. Ramai sekali pokoknya! Belom lagi waktu itu ada banyak sale dan stan-stan Christmas Market juga menghiasi keramaian saat itu.



Selain itu, daya tarik Berlin adalah BERUANG dan AMPELMANN. Kenapa beruang? Jadi, katanya setiap kota di Berlin itu punya bendera sendiri dan ada gambar berbeda di tiap benderanya. Kalau Berlin ini gambar benderanya beruang, dan lucunya, pemerintahnya nempatin banyak patung beruang dengan dandanan funky yang berbeda di penjuru kota Berlin, jadi suka tiba-tiba terkejut, eeehhh itu ada beruangnyaa… lucu.. fotoo.. Hihii.. Daya tarik banget kan? Apalagi buat turis kayak saya yang suka banget beruang yang unyu-unyu.

Kalau Ampelmann itu, nama dari icon lampu lalulintas pejalan kaki di Berlin Timur. Berbeda dari lampu lalulintas pejalan kaki lainnya, yang di Berlin Timur ini bentuknya gambar berbentuk kartun yang lucu, seorang tentara bertopi dan bulet pendek..hehehe...lain daripada yang lain!

Untuk lalulintasnya, tidak banyak kendaraan yang akan kamu temukan yang menyebabkan macet, karena kebanyakan orang bepergian dengan sepeda dan tidak hektik seperti kota Eropa lainnya.

Setelah sarapan pagi, kami berangkat lagi ke kota lain menuju Prague. Ternyata snap and go untuk explor Berlin dalam 1 hari diawal musim dingin itu, sebenernya nggak cukup walaupun sampe malem. Masih banyak yang belum sempat saya kunjungi loh! Berlin begitu banyak menawarkan tempat-tempat cantik yang tak selesai dalam satu hari. 




Berlin dengan jumlah penduduk sebanyak 3,5 juta jiwa dalam tampilan kotanya kini sebagian besar dibaluri sejarah Jerman. Mulai dari Germany Empire tahun 1871, Weimar Republic, Nazi, Perpecahan Jerman, lantas reunifikasi pada tanggal 3 Oktober 1990 serta berbagai konflik lainnya. Dengan program konstruksi yang rada ambisius, berbagai site dibangun dan diperbaiki di kota ini dengan ciri khasnya sendiri-sendiri. Cita-cita untuk menghidupkan lagi kekayaan kota yang luluh lantak lantaran Perang Dunia II serta penghancuran kota baik di Berlin Barat maupun Timur berkawin pula dengan teknologi jaman kini. Sehingga kita bisa melihat dua sisi dalam tiap bangunannya, bangunan tua yang dipercantik oleh satu dua bentuk modern, sorotan lampu pijar yang mendramatisir bangunan pada malam hari. Yup…..tidaklah sulit, bagaimanapun Jerman adalah negara yang berjaya dalam bidang teknologi arsitektur.

Well, traveling kali ini really makes me realize what “enjoying the journey not the destination” quote means. The journey itself is indeed very fun and meaningful. Thanks, Berlin…. later, I will come to Germany again and traveling to another city, someday….




BERLIN ADVENTURE


Berlin Map


Perjalanan selanjutnya menuju kota PRAHA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...