LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Sabtu, 05 Juni 2010

Musée du Louvre, Paris

Karena itu, butuh strategi saat mengunjungi museum ini. - See more at: http://www.griyawisata.com/internasional/asia/artikel/strategi-saat-mengunjungi-museum-da-vinci-code#sthash.v3sgAdEU.dpuf



Jika berlibur ke kota Paris di Prancis, jangan lupa berkunjung ke Musée du Louvre. Louvre telah menjadi salah satu objek wisata yang dibanggakan di negara Perancis, yang merupakan situs terbesar dan yang paling beragam di dalam dunia koleksi lukisan, patung dan benda dekoratif pada abad ke-20 ini. Bahagia rasanya bisa berkesempatan mengunjungi museum yang indah dan megah juga nge-TOP ini. Kami mengunjungi pada bulan May tepatnya di musim semi, ternyata pengunjungnya cukup ramai. Letaknya di pusat kota Paris antara sungai Seine dan Rue de Rivoli. Di tengah-tengah halamannya terdapat piramida gelas Louvre.




Untuk menuju Louvre berhentilah di stasiun Louvre –Rivoli atau Palais RoyalMusée du Louvre dengan M1 atau M7. Tiket masuknya €11, jam buka museum ini dari jam 9 pagi hingga sampai jam 6 sore. Saat masuk ke pintu masuknya yang berbentuk piramida, kita akan disambut oleh eskalator untuk turun menuju museum. Dari Piramida kaca, pengunjung turun ke lobi utama untuk membeli tiket museum.


suasana di lobi dilantai dasar
Lantai dasar lobby Louvre


Bangunan Musée du Louvre mulai didirikan pada tahun 1190 M, dan ditetapkan sebagai museum pada tahun 1793 (sebelumnya berfungsi sebagai istana). Main entrance Musée du Louvre berbentuk Pyramida dari kaca yang terdapat di tengah ketiga sayap bangunan. Pyramida ini dibuat pada masa Presiden Francois Mitterand, yang dibangun tahun 1984 – 1989. Arsitek Pyramida adalah Ieoh Ming Pei. Tinggi pyramida 20,6 meter dan lebar sisinya 35 meter. Pembangunan pyramida yang bergaya futuristik ini sempat mengundang kontroversi luas di masyarakat Perancis, karena dianggap tidak sesuai dengan style bangunan Louvre yang antik. Kelompok yang menentang pembangunan pyramida mengatakan bahwa proyek ini adalah ‘Pharaonic Complex’ dari Mitterand. Meskipun demikian pyramida tetap dibangun, dan pada akhirnya menjadi kebanggaan orang Paris.

Berkunjung ke museum bagi saya merupakan tempat yang tepat untuk belajar, menjelajah, bersosialisasi, mencari pengalaman, menyalurkan hobi, atau sekedar mengisi kembali pundi-pundi jiwa. Walaupun menelusuri ribuan karya seni rupa dunia hanya dalam waktu beberapa jam saja, ini membuat saya seperti recharging the soul. Tidak semua orang suka ke museum, tapi melihat jejak peradaban manusia sejak dahulu kala akan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang sejarah suatu bangsa.



 
Museum ini adalah museum seni yang menyimpan karya-karya dari berbagai masa. Dalam arsitekturnya, bangunan museum membentuk U yang terdiri dari 3 bagian antara lain: bagian utara dinamakan sayap Richelieu, bagian timur sayap Sully dan bagian selatan sayap Denon

Dari brosur museum yang dibagikan, ada 4 lantai, yaitu lower ground floor, ground floor, first floor dan second floor. Kemudian terbagi 8 kategori karya seni di Musée du Louvre yaitu Near Eastern Antiquities, Egyptian Antiquities, Greek, Etruscan and Roman Antiquities, Islamic Art, Sculptures, Decorative Arts, Paintings, and Prints and Drawings. Lalu terbagi atas tiga wing bangunan, yaitu Denon, Sully, dan satu wing lagi (saya lupa namanya). Denon Wing adalah yang paling banyak dikunjungi, karena di wing inilah disimpan lukisan Monalisa yang sangat terkenal itu, tepatnya lantai 1 room 6. 

Semuanya memiliki fansnya masing-masing. Memang kalau mau ke sini, kamu harus bisa menentukan “Apa yang ingin saya lihat?”. Setiap orang punya minat yang berbeda-beda.





Idealnya, diperlukan berkali-kali kunjungan supaya bisa melihat semua koleksi Louvre (kalau kamu bener-bener pencinta seni), tapi rata-rata pengunjung yang baru pertama kali ke sini pasti pengen melihat “semua yang penting-penting dalam waktu singkat”. One and quick shot. Pilihan logis kok soalnya jarang orang yang bisa ke Paris dan mendedikasikan 1 hari penuh di museum ini. Well, Louvre itu sangat luas dan besar, kadang antar 1 item seni dengan lainnya bisa jauh sekali. Tapi bukan tidak mungkin kita bisa melihat yang penting-penting dalam kunjungan singkat. 



Tapi, totally worth it. Menjadi saksi karya-karya terbesar sepanjang sejarah adalah suatu kepuasan tersendiri. Lebih baik buka website Louvre sebelum mengunjunginya dan pelajari “Visitor Trails” yang ada supaya kamu bisa menentukan mau lihat apa di sana. Silakan dipilih sesuai minat dan kemampuan jalan kaki, hehehe😋 

Memasuki ruangan-ruangan Musée du Louvre memang luar biasa. Lukisan dari abad 15 hingga abad 19 terpajang rapi, dari seukuran koran sampai seukuran kamar. Plafon pun dihiasi dengan lukisan yang langsung dibuat pada bangunan. Amazing! Ada beberapa karya masterpiece yang biasa dicari first-timers di Musée du Louvre:

1.   Monalisa

Lukisan karya Leonardo da Vinci ini dinobatkan sebagai karya seni yang paling dikunjungi, paling dikenal, dan paling banyak ditulis. Lukisan Monalisa yaitu seorang wanita bernama Lisa del Giocondo, menjadi ratu dari seluruh lukisan di Musée du Louvre, ditempatkan di ruangan khusus di Denon Wing, 1st floor room 6, bersamaan dengan lima karya lainya dari maestro Da Vinci antara lain lukisan Madonna of the Rocks. Di ruangannya yang cukup luas, berdinding beton dan dilindungi kaca anti peluru yang mampu mengontrol suhu di dalamnya, Monalisa dipajang sendirian. Ada pagar pengatur antrian (seperti di depan teller bank) agar pengunjung memperoleh giliran melihat si cantik dari dekat. Disini petugas museum juga lebih banyak. Tak heran, kita harus berebut dengan ratusan orang lainnya kalau ingin melihatnya di Louvre. Lukisan cat minyak ini dengan ukuran yang cukup small hanya 77 x 53 cm atau lebih besar sedikit dari ukuran photo studio 24 R. Ditambah dengan tampilan sendirian di dinding, Monalisa terlihat lebih mungil.

Siap-siap mengantri dengan selfie-hunter lainnya di depan lukisan wanita cantik dengan senyum misterius yang sudah berumur hampir 500 tahun ini! Dan pastinya, susah banget ngambil gambar disini. Musti gantian sama pengunjung lain, dan lebih susah lagi kalo mau foto tapi tidak mau ada orang lain jadi latarnya hehe. Nah, saran saya tidak perlu terburu-buru untuk melihat lukisan ini, nikmati waktu setiap detiknya dalam kemegahan museum ini. 


2. Winged Victory of Samothrace. 

Patung setinggi 2.4 meter ini berada didekat pintu masuk museum. Patung megah ini disebut-sebut sebagai “masterpiece terhebat dari semua patung-patung Yunani”. Patung diciptakan sekitar 200 tahun sebelum masehi oleh Pythokritos dan dipajang di Louvre sejak 1882 atas inisiatif Charles Champoiseau. Kalau kita perhatikan baik-baik, postur patung ini seakan diterpa angin kencang dan dia berdiri agar tetap tegak berjuang melawan angin. Postur ini diyakini adalah simbol perjuangan dan takdir, makanya diciptakan untuk menghormati dewa kemenangan, Nike.

Winged Victory of Samothrace - Louvre


3. The Coronation of Napoleon.  

Napoleon, sendiri yang menyuruh sang seniman Jacques-Louis David untuk membuat lukisan dengan panjang hampir 10 meter ini. Lukisan ini memang lukisan cat minyak raksasa yang mempesona, dengan membutuhkan waktu 3 tahun untuk menyelesaikannya. Setelah selesai pengerjaan, lukisan sempat disimpan di Chateau de Versailles sebelum dipajang di Salle Mollien Louvre. Kalau kita iseng menghitung jumlah gambar manusia di dalamnya, kita akan mendapati ada 200 manusia, termasuk Josephine istri Napoleon, Paus Pius VII, bahkan sang seniman sendiri!



Lukisan penobatan yang diberikan Napoleon I itu berukuran sangat besar. Sesudah Revolusi Perancis yang menggulingkan Raja Louis XVI, Napoleon menjadi penguasa. Jenderal ini selain suka berperang juga sangat mencintai karya seni. Ia memboyong sangat banyak karya seni yang dikumpulkan dari berbagai wilayah taklukannya dan menempatkan karya-karya seni tersebut di Louvre. Selain Jacques Louis David, banyak pelukis asal Perancis yang juga membuat mahakarya, seperti Francois Boucher yang mempersembahkan “The Marquise de Pompadour”, Jean Marc Nattier dengan karyanya “Portrait of Young Woman”, dan lain-lain. Beberapa lukisan Leonardo da Vinci juga tersimpan di Louvre selain Monalisa, seperti “Portrait of Lady of the Milanese Court”.


4. Venus de Milo atau Aphrodite de Milo.

Patung mahakarya yang ditemukan di Pulau Milo Yunani oleh Yorgos Kentrotas ini diperkirakan dibuat 100 tahun sebelum masehi oleh pematung Alexandros of Antioch. Diciptakan untuk menghormati dewi cinta dan kecantikan, Aphrodite, patung setinggi 2 meter ini menjadi terkenal karena kedua tangannya hilang. Menurut pendapat saya, patung topless ini memang cantik, lekuk tubuhnya sempurna dan sirat wajahnya anggun.


5. Napoleon’s Apartment.

Sebelum Chateau de Versailles menjadi istana kerajaan, raja dan ratu Prancis berdomisili di Louvre, termasuk Napoleon III. Napoleon memiliki ruangan pribadi sendiri dan mendekornya sesuai seleranya. Ketika Louvre menjadi museum, apartemen Napoleon ini dibiarkan seperti rupa awalnya dan akhirnya kita bisa menyaksikan betapa “berat” selera dekor sang raja. Apartemen ini terdiri atas ruang makan, ruang tidur, dan beberapa ruang tamu. Jangan tertukar dengan Napoleon I yah, ruang ini milik Napoleon III, keponakan dari Napoleon I.




Memasuki Musée du Louvre seperti kita melompat dan memasuki perjalanan sejarah dan masa revolusioner Perancis. Dalam perjalanan sejarahnya, seni lukis barat abad 15 – 17 erat berkaitan dengan gereja, sehingga kita bisa melihat banyak lukisan Yesus, Perawan Suci, dan lain-lain. Banyak juga lukisan wanita dan pria telanjang. Lukisan tentang perjalanan monarki Perancis pun banyak, sejak pemerintahan Louis XIII hingga pada masa ekspansi besar pemerintahan Louis XIV hingga Napoleon.




Selain lukisan, Musée du Louvre juga menyimpan sangat banyak patung, artefak, dan benda-benda seni lainnya. Disini tersimpan sekitar 400.000 art work, 35.000 di antaranya dipajang (selebihnya berada di ruang penyimpanan). Agak sulit membayangkan bagaimana memelihara sekian banyak benda seni, yang semuanya membutuhkan perawatan khusus karena banyak di antaranya yang sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun (dari zaman Mesir kuno dan Yunani).




Di bagian lain, saya melihat sebuah lukisan karya Pannini yang unik, karena dalam lukisan itu terdapat lukisan, yang di dalamnya ada lukisan lagi. Yang paling banyak dan sempat saya lihat disini adalah patung-patung terutama dari peradaban Yunani dan Roma. Di beberapa bagian museum ini juga memiliki relief langit-langit yang menawan.

Tidak satupun keterangan dari benda-benda yang berada di Louvre: berbahasa Inggris, semuanya bahasa Prancis. Bisa dibayangkan lebih dari 35.000 koleksi seni yang ada di sini banyaknya, saran saya bisa menyewa audio guide agar dapat mengerti arti dari keterangan sejarah dari barang-barang seni tersebut.

Selain itu ada beberapa benda dan karya sejarah termasuk mahkota Raja Louis XV, patung Firaun Ramses II, prasasti Kode Hammurabi, sebuah karya seni Islam dan berbagai koleksi mumi dan Sphinx. Selain didalam museum, kita juga bisa mengelilingi bangunan piramida ikonik ini yaitu taman Carrousel, taman yang indah yang merupakan salah satu taman yang terbaik di dunia dengan susunan dekorasi yang sedap dipandang mata.




Mengingat luas Musée du Louvre mencakup 1 kilometer persegi, tidak mungkin menjelajah ke semua bagian dalam satu hari. Kaki terasa kaku dan berat setelah berjalan sekian jauh. Otak pun penuh dengan ratusan karya seni yang masing-masing menorehkan kesan tersendiri. Meskipun belum melihat semua isi Louvre, kami keluar melalui Pyramida. 

Tidak semua orang suka ke museum, tapi jika saya bisa menyarankan, sekali seumur hidup, sempatkanlah mengunjungi Musée du Louvre di Paris dan Museum Vaticani di Vatican. Melihat jejak peradaban homo sapiens. Rumah bagi ribuan karya masterpieces pada era klasik hingga modern, yang juga merupakan bukti sejarah yang mulia dari abad pertengahan hingga saat ini bukti kemegahan peradaban Eropa dan sejarahnya.


Entry Price: Adult: €11.00
Opening Times: Daily: 09.00 – 18.00
The Museum is open until 22.00 on Wednesday and Friday evenings
Closed: Tuesdays, 1st January, 25th December.


TIPS UNTUK FREE MUSEUM!

Hari minggu pertama di tiap bulan, semua museum di Paris tiket masuk GRATIS. Tapi siap-siap aja antrian panjang gila-gilaan, kudu pagi yaa... datangnya atau 3 jam sebelum museum tutup. Lumayan kan bisa ngirit banyak banget loh!

Satu lagi: Kalo mau ke Louvre, jangan masuk dari piramida, dijamin penuh. Bisa masuk dari Carousel du Louvre, masuknya dari bawah tanah deket piramida kebalik. Ikutin tanda aja. Selain museum Louvre, masih ada banyak museum yang bagus yang belum saya kunjungi seperti: Rodin, Quai Branly, Orsay, dll. Kalo yang suka seni, Paris itu surganya. Okay selamat traveling yaa.... ;-)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...