Salah satu objek wisata menarik yang ada di Macau adalah The Ruins Of St. Paul. Sebuah kompleks reruntuhan bangunan peninggalan abad 16. Tidak lengkap rasanya bila ke Macau tidak mengunjungi tempat ini. Ruins of St Paul merupakan landmark dari kota Macau. Gereja yang kini hanya menyisakan fasad depan dan tangga yang selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1835. Jalan menuju Ruins of St Paul agak menanjak, di kanan kirinya terdapat toko-toko yang diantaranya adalah toko souvenir.
Pertama kali dibangun pada tahun 1580, Gereja St. Paulus mengalami kebakaran pada tahun 1595 dan 1601. Rekosntruksi dilakukan pada tahun 1602 dan selesai pada 1637. Pada saat itu gereja ini menjadi gereja Katolik terbesar di Asia Timur. Kebakaran melanda lagi pada tahun 1835 sehingga menyisakan bangunan yang kini bisa dikunjungi wisatawan. Padahal konon, gereja ini dibangun dengan batu putih dan memiliki atap berkubah besar. Fasad depan gereja ini menampilkan ukiran yang berkaitan dengan kisah gereja Katolik di Asia lengkap dengan beberapa gambar naga dan kapal berlayar.
Kemegahan reruntuhan gereja yang menunjukkan detail ornamen bangunan, ini sangat elok dipadukan dengan langit biru.
Reruntuhan gereja ini diperindah dengan 66 anak tangga yang mengarah ke pintu utama. Dilihat dari kejauhan, gereja ini tampak anggun dan megah. Sejak tahun 2005, Ruins of St. Paul’s Church menjadi situs warisan dunia UNESCO, itu sebabnya bangunan tua ini benar-benar dipelihara oleh otoritas setempat. Jika Anda melewati hingga bagian belakang reruntuhan, Anda akan melihat tiang penyangga dari beton dan baja yang digunakan untuk menopang bangunan. Tangga baja dibangun untuk memungkinkan wisatawan dapat naik ke atas bangunan dari belakang. Di sana, kita bisa melempar koin ke kolam yang ada di depan bangunan sesuai dengan tradisi yang ada melalui jendela. Tradisi membuang koin ini dilakukan untuk memperoleh keberuntungan dalam hidup, tapi kami cukup berfoto disekitar tangganya saja ... ^_^
Untuk mencapai tempat ini sangat mudah dengan menggunakan taxi atau kita bisa berjalan kaki dari Senado Square menuju jalanan yang menanjak, dekat dengan Ruins of St. Paul’s Church ada Museum of Sacred Art and Crypt yang menyimpan banyak sejarah tentang kota ini. Museum ini dibuka untuk umum mulai pukul 09.00 s.d. 18.00 tanpa dipungut biaya masuk. Selain itu, ada Kuil A-Ma yang juga menjadi cikal bakal penjajahan Portugis di Macau.
Jangan lupa mampir ke toko Pastelaria Koi Kei untuk membeli Portuguese Egg Tart. Harga egg tart ini MOP 9 per buah. Rasanya enak dan ukurannya cukup lah untuk mengisi perut sebelum beraktivitas. Toko Pastelaria Koi Kei ini toko penganan paling terkenal se-Macau. Cabangnya ada beberapa yaitu di Senado Square, di jalan menuju Ruins of Saint Paul.
Karena cuaca makin panas di hari yang cerah ini maka kami segera mengakhiri kunjungan kami disini. Di jalan pulang kami mampir berbelanja di toko souvenir.
Macau merupakan wilayah yang masuk daratan China. Nama ini juga dieja Macao adalah salah satu dari dua Daerah Administratif khusus dari Republik Rakyat China, yang lainnya adalah Hongkong. Macau terletak di barat dari Delta Sungai Pearl di seberang Hongkong ke timur, berjarak sekitar 64 Kilometer. Wilayah ini juga berbatasan dengan Provinsi Guangdong di utara dan menghadap Laut Cina Selatan.
Traveling to Macau without visiting the Ruins of St Paul literally means not visiting Macau at all. It is one of the most visited Macau attraction.
Macau Tower |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar