LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Jumat, 28 November 2008

Traveling To South Korea



Menjelajahi Negeri Ginseng di Musim Gugur, Korea Selatan


Tanggal 24 Oktober, kami berangkat. Dari KLIA-Kuala Lumpur kami terbang ke Incheon dengan pesawat Malaysia Air perjalanan makan waktu kurang lebih 6 jam 45 menit. Tiba di Incheon airport jam 10.30 waktu setempat. Di luar bandara, udaranya sangat dingin sekali 14 derajat celcius, buru-buru kami berjalan sambil menarik koper menuju halte bus menuju ke Nami Island. Dari Incheon menuju Gapyeong (kurang lebih 2 jam) - tiba di Gapyeong bus stasiun, kami harus mencari bus nomor 33-5 jurusan Nami som Pier.

Trip ini dimulai dari tempat-tempat mana saja yang ingin dikunjungi. Setelah browsing, kami memutuskan beberapa destinasi, yaitu: Nami Island, Mount Seorak, Gyeongju, Busan dan terakhir Seoul. Pulau Nami adalah destinasi wisata Korsel yang sangat terkenal karena menjadi lokasi syuting Winter Sonata yang kepopulerannya telah mendunia. Mount Seorak adalah salah satu pegunungan di Korsel yang disebut-sebut sebagai salah satu tempat terbaik juga untuk menikmati pemandangan musim gugur Korea. Gyeongju adalah harta karun milik Korsel, mutiara yang tersimpan di dasar laut, kota kecil yang cantik dan masih relatif jarang dijamah. Dia adalah ibukota Korea di masa kerajaan Silla dan hingga kini masih terjaga nuansa masa silamnya dengan sangat baik. Busan, merupakan kota kedua di Korsel yang merupakan kota industri dan kota pelabuhan. Dan terakhir kota Seoul merupakan ibukotanya. Kota Seoul sendiri memang indah di musim gugur. Lalu banyak sekali temple-temple dan museum yang dapat dikunjungi serta lokasi-lokasi syuting film Korea, belum lagi pusat perbelanjaan fashion-fashion yang banyak tersebar.

Hari ke-1. Nami Island

Pulau ini dikenal akan nuansanya yang sarat romantisme dan cocok dikunjungi oleh mereka yang sedang jatuh cinta. Hari pertama, petualangan kami menuju pulau kecil Naminara Republic, begitu mereka menyebutnya untuk Nami Island yang terkenal itu. Selain pemandangan yang sangat indah, tempat ini dikenal juga sebagai tempat syuting film "Winter Sonata" yang dibintangi oleh Baeyong Joon dan Choi Ji Woo. Sampai-sampai tempat mereka berdiri-pun dibuat patungnya serta galeri fotonya juga ada, jika ingin berfoto bisa...gratis loh...



Antrian panjang yang menyambut kedatangan kami di sabtu siang itu. Musim gugur yang indah, membuat tempat ini menjadi tempat favorite berwisata sehingga banyak sekali yang datang




Untuk menuju Nami Island Anda bisa juga menumpang Naminara Shuttle Bus dari Seoul, sebuah bus khusus yang disediakan untuk mengantar – jemput para pengunjung pulau ini dari. Bus diberangkatkan dari area depan Tapgol Park (Pagoda Park) di daerah Insa-dong Seoul. Untuk menuju Tapgol Park, Anda bisa menumpang Subway Line 1, turun di JONGGAK Station dan keluar dari EXIT 3. Setelah itu lanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter ke arah timur hingga tiba di sebuah persimpangan jalan besar. Di seberang jalan sebelah kiri, terdapat Tapgol Park. Naminara Shuttle Bus yang berwarna putih diberangkatkan dari tempat ini pada jam 09:30 setiap hari.  




Harga tiket Naminara Shuttle Bus satu kali jalan adalah KRW 7500, dan untuk tiket bus pulang pergi adalah KRW 15.000. Namun Anda juga bisa membeli tiket Naminara Shuttle Bus pulang pergi berikut tiket ferry untuk menyeberang ke Nami Island dan tiket masuk ke Nami Island (supaya tidak perlu antri lagi saat tiba di Nami Island). Harga tiket bus pulang pergi + tiket ferry pulang pergi dan tiket masuk Nami Island dipatok dengan harga KRW 23.000.

Bus dari Nami Island menuju Seoul diberangkatkan dari Gapyeong Wharf (tempat perhentian bus saat Anda berangkat dari Seoul menuju Nami Island) pada jam 16:00 setiap hari. Durasi perjalanan Seoul – Nami Island dan Nami Island – Seoul adalah masing-masing 90 menit. Tiket Naminara Shuttle Bus bisa dibeli langsung pada sopir bus pada hari keberangkatan. Namun lantaran pengunjung ke Nami Island ini senantiasa membludak, maka sangat disarankan agar Anda membeli tiket Naminara Shuttle Bus ini sehari atau dua hari sebelumnya. Tiket Naminara Shuttle Bus juga bisa dibeli di Naminara Republic Seoul Embassy, 3F Galeri Sang Building – Insadong (tepat di seberang konter Starbucks).



Kunjungan ke Korea Selatan tanpa mampir ke Nami Island (Naminara atau Nami Seom) 
tidak akan terasa lengkap.




Malam harinya kami menginap di Chuncheon, kota terdekat dari Nami untuk tempat menginap (dan tidak terlalu mahal). Di Chuncheon ada tempat wisata yang terkenal yaitu Dakgalbi street di daerah Myeongdong pusat keramaian pada waktu malam. Chuncheon jangan sampai melewatkan Dakgalbi Street dan mencicipi Dakgalbi.


ditemani teman baru Nurul dan Kavi (Laos) menikmati Dakgalbi.


Dakgalbi adalah nama makanan khas Korea di mana berbagai sayuran dimasukkan ke dalam sebuah wajan besar dan dimasak bersama dengan daging ayam, rasanya enak sekali. Orang Korea biasanya menghabiskan waktu malam-malam mereka sambil minum bir (soju) dan berlama-lama menyantap dakgalbi ini. Kami keluar lagi sekitar pukul 21.30 dan mulailah berpesta dakgalbi. Di sinilah aku pertama kali mencoba kimchi dan soju, bir khas Korea yang sangat terkenal itu. Kalau di Jakarta, di resto-resto Korea, harga satu botol bisa mencapai Rp 90.000. Di Korea harganya 3000 won, sekitar 30.000. Yah lumayan lah...

Untunglah fasilitas hotel cukup baik. Karena kami sudah mencoba mencari motel termurah, tapi ternyata fasilitas minimum pun di sana sangat baik. Hotel ada pemanas ruangan, kasur ada penghangat, lantai pun ada ondol (di sana terkenal dengan lantai hangat bernama ondol sejak zaman kerajaan Sila). Air panas, handuk, hair dryer, dan teko untuk kopi. Satu kamar 40.000 won, bisa untuk bertiga. Kami semua tidur sangat sangat nyenyak malam itu.


Hari ke-2,3, Mount Seorak

Dari Chuncheon, dari motel kami naik taksi menuju terminal. Dari sana naik express bus (3 jam) sampai ke Sokcho. Di sini menunggu bus nomor 7 yang naik ke Mount Seorak, dengan tarif 1.200 won (sekitar Rp12.000) selama 15 menit atau bisa juga dengan taxi yang bisa sampai tarif 9.000 won (sekitar Rp 90.000) kalau terjebak macet, Turun di Seorak-dong Sogongwon atau pemberhentian terakhir, tidak jauh dari gerbang taman nasional Seoraksan.


Puncak Gwongeumseong


Sinar mentari pagi menghias pegunungan Seoraksan


Ada selogan wisata yang tertulis: “Jalan-jalan ke Korea tidak lengkap kalau tidak mengunjungi Mount Seorak, anda pasti jatuh cinta dengan pesonanya.” Kecantikan musim gugur di Seoraksan dianggap sebagai salah satu pemandangan musim gugur tercantik di Korea. Benar saja, saat musim gugur di gunung Seoraksan adalah saat yang paling pas untuk dikunjungi, pepohonan mulai berubah warna ada warna merah, kuning dan hijau terang. Indah sekali....




Hari ke-4,5, Gyeongju "Museum Without Roof"

Gyeongju adalah kota sejarah, bagai "Museum Tanpa Atap" kemanapun kamu pergi, banyak peninggalan sejarah tersebar diseluruh pelosok kota yang kamu akan jumpai. Sejak tahun 2002 masuk daftar UNECSO sebagai warisan budaya dunia. Apabila kamu menyukai bangunan kuno dan sejarah, pasti kamu akan jatuh cinta pada Gyeongju.


Cheomseongdae Observatory


Bangunan-bangunan tua yang terjaga kekunoannya. Atap-atap model Hanok yang menjadi ciri khas istana-istana Korea masa silam, dapat dijumpai di kota ini sebagai penaung rumah-rumah penduduk biasa maupun toko-toko. Tidak banyak bangunan tinggi, tidak ada neon sign Starbucks, Dunkin Donut, ataupun KFC. Masih banyak lapangan terbuka, sawah-sawah dan rumah pedesaan ala Korea di tengah-tengahnya. 


Relief Buddha dari Golgulsa temple
Barisan Bukit Makam Raja-Raja Silla.


Wisata Gyeongju berpusat di Gyeongju National Park yang terletak di downtown Gyeongju. Di dalam taman nasional ini terdapat Gyeongju National Museum, kompleks makam-makam Raja Silla, Cheomseongdae observatory, kolam Anapji, serta hutan Gyerim. Ada juga temple-temple yang banyak bertebaran salah satunyanya yang kami kunjungi Golgulsa Temple.


Hari ke-6,7, Busan "Kota Pelabuhan"

Busan (Pusan​​) adalah kota terbesar kedua di Korea yang terletak di ujung selatan semenanjung Korea, juga sebagai kota pelabuhan utama negara untuk kargo internasional, juga kapal ferry penumpang ke Jepang dan Pulau Jeju. Kota ini terkenal dengan makanan laut dan pantai, serta pulau-pulau kecil yang indah.


Jagalchi Fish Market
mesti cobain kuliner Jagalchi fish market



Selain Jagalchi Fish Market, pasar ikan seperti Muara Karang yang tentunya lebih modern, lebih bersih, dan lebih besar. Disini kita bisa menikmati makanan sea foodnya yang terkenal itu banyak tersedia ada yang mahal maupun hanya warung-warung kecil yang murah, kita tinggal memilih sesuai isi kantong... hehehe.



 Malam hari kami juga sempat mengunjungi Busan Tower, sambil menikmati pemandangan 
kota Busan yang dihiasi lampu-lampu kota... indah sekali.


Haeundae Beach



Ada juga Taejongdae adalah salah satu atraksi wisata yang terkenal di Busan, dengan mercusuar yang putih menghadap ke laut hijau kebiruan dengan dihiasi 'Red Cirkle' menghiasi area taman Taejongdae..




Taejongdae Beach



Dari Busan bertolaklah kami, naik KTX, menuju kota Seoul. KTX adalah kereta supercepat (seperti JR Shinkansen di Jepang) yang kecepatannya mencapai 300 km per jam. Wawww... menyenangkan, melewati countryside Korea, pemandangan musim gugur yang tak akan kulupakan.


Hari ke-8,9, Seoul

Akhirnya kami pun tiba di kota metropolitan Seoul, sebagai ibukota Korea Selatan, adalah kota sangat sibuk dan ramai. Dengan dihiasi pohon-pohon yang berwarna-warni, indah sekali.


keindahan musim gugur di kota Seoul

Tempat pertama yang kami kunjungi di Seoul adalah istana Gyeongbokgung, letaknya disebelah utara kota Seoul, dibuka setiap hari dari jam 09.00 - 17.00 sedangkan kalo weekend dibuka sampai jam 19.00. Dengan harga tiket 3500 Won. Istana yang dilatar belakangi gunung Bugaksan ini dibangun pada masa kejayaan Raja Taejo dari Joseon Dynasty pada era tahun 1392-1910.




Jangan sampai terlewatkan, setiap hari senin jam 11 pagi di gerbang istana Gyeongbokgung ada acara seremoni penggantian pengawal istana, seru... katanya sih mirip acara penggantian pengawal istana Buckingham yang di London itu loh... hanya bedanya kostum yang dipakai pengawal kerajaan mengingatkan kita pada film-film kolosalnya Korea. Seru...





Dan waktu itu kami juga berkesempatan untuk poto bareng dengan para pengawal kerajaan sambil mengenakan baju Hanbok yang disediakan secara gratis. hmm...

Masih di area istana Gyeongbokgung terdapat National Folk Museum yang bisa dikunjungi. Di museum ini  terdapat 40.000 benda-benda budaya dan sejarah Korea. Tapi sayang, kita tidak bisa mengambil photo di dalam area museum....



taman istana Gyeongbokgung dimusim gugur



Rute selanjutnya kami mengunjungi Namsan Hanok Village yaitu komplek rumah tradisional  yang sering dipakai tempat syuting film Korea. Jangan sampai terlewatkan setiap hari Kamis diselenggarakan pentas seni dan pagelaran-pagelaran budaya Korea...  sayang kami datang bukan hari Kamis.

Sore harinya kami melanjutkan ke Insadong, merupakan pusat tempat membeli souvenir-souvenir khas Korea. Selain toko-toko dan galeri seni, di Insadong juga banyak pedagang kaki lima yang tentunya barang dagangan tidak kalah dengan toko-toko sekitar dan bisa ditawar loh, jadi pandai-pandai lah menawar... ;))

Esok harinya, kami mengunjungi Istana Changdeokgung, merupakan istana kedua yang dibangun oleh Joseon Dynasty. Istana ini pada tahun 1997 terdaftar pada UNESCO sebagai warisan sejarah dan budaya dunia. Letaknya tidak jauh dari Deoksu Palace yang berada di pusat kota.


Istana Changdeokgung
singgasana sang Raja


Istana ini juga sangat terkenal akan Secret Garden-nya yang begitu indah pada musim gugur ini dahulunya tempat Raja dan Permaisuri beristirahat yang dihiasi taman-taman dan kolam yang indah.


Secret Garden in autumn


Setelah puas menikmati istana Changdeok, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan Dangdaemun. Untuk yang hoby belanja jangan lewatkan tempat ini merupakan shopping complek yang sangat terkenal dan lengkap segala barang ada disini terutama jika ingin mencari fashion dan asesoris ala K-Pop banyak tersedia dan lucu-lucu pasti bikin panik buying ...hehehe.. Dangdaemun adalah tempatnya masyarakat Korea berbelanja dan juga wisatawan.





Agar tidak tersesat di Shopping Complex ini, jangan lupa mengambil brosur map Dangdaemun di stasiun MRT terdekat.



Dangdaemun area

Jangan lupa untuk mencicipi cemilan atau makanan kaki lima setiap kota di Korea Selatan. Yang paling saya sukai dan selalu saya beli disetiap kota, makanan ini selalu ada yaitu Odeng dan Bungeo-pang. Odeng yang berupa sup panas dengan potongan bakso ikan yang bentuknya pipih panjang dan ditusuk bambu seperti sate di Jakarta, kuah kaldu yang segar dan bakso ikan yang gurih akan langsung menyegarkan tubuh disaat udara musim gugur yang mulai dingin, dengan harga 1.000 won untuk 1 tusuk baksonya bersama kuah sup dalam cup. Sedangkan Bungeo-pang kue panggang yang berbentuk ikan berisi selai kacang merah, disarankan makannya dalam keadaan masih panas-panas, hmm...enak dan mengenyangkan. Harganya juga gak mahal 1.000 won untuk 3 buah kue, pasti ketagihan. ;))


Hari ke-10, Jakarta

Hari ini kami bersiap-siap menuju bandara Incheon untuk balik ke Jakarta....hmm.. Satu hal yang teringat dalam kenangan saya. Korea itu unik, konserfatif yang modern dimana membuat jantung berdegup kencang dengan mendengar namanya dan sekarang muncul sebagai negara yang mulai menunjukkan gigi di kancah dunia.


Cerita dan gambar bisa klik disini:














1 komentar:

  1. Salam kenal mba, wah seru sekali jalan-jalan ke koreanya. Semoga bisa ke sana :D

    BalasHapus

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...