LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!
Tampilkan postingan dengan label South Korea. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label South Korea. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Maret 2012

Bandara Incheon




Dengan Malaysia Air, kami tiba di Incheon  sekitar pukul 9.00 pagi, cukup lama perjalanan kami yang harus transit di Kuala Lumpur selama 2 jam dan akhirnya sampai dengan selamat di bandara yang megah dan mewah ini.

Bandara Incheon adalah salah satu bandara terbaik di dunia dan bahkan masuk ke dalam daftar 5 bandara tersibuk di dunia. Merupakan pengganti bandara Gimpo. Letaknya sekitar 30 menit ( sekitar 70 km ) dari kota Seoul dan merupakan hasil reklamasi dari 2 pulau. Bandara ini merupakan ‘rumah’ bagi bandara di Korea Selatan dan merupakan pusat cargo Korea Selatan.

Fasilitas di Incheon memang lengkap. Transportasi dari Seoul bisa dengan kereta cepat, shuttle bus atau taxi. Dengan andalanya jembatan yang membelah pantai, menjanjikan pemandangan yang cantik, begita kita menaikki semua kendaraan-kendaraan tersebut.

Incheon bandara yang sangat besar dan panjang, para calon penumpang dan yang datang, harus bisa ‘cepat’ untuk mencari cara ‘dimana pesawat kita’ dan ‘kemana kita bisa keluar untuk bertemu si penjemput’ (meeting point). Untuk itu, Incheon membuat ’shuttle bus dan shuttle-train’. Jika kita salah arah, kita bisa tidak sampai karena arahnya sangat berlainan dan di Korea atau negara-negara berhuruf Kanji akan sulit sekali bisa berkomunikasi, seperti ’signage’ pun tidak berbahasa Inggris. 

Terlihat, di satu area adalah untuk ’shopping arcade’. Memang, toko-toko seperti ini ada di sepanjang bandara ini, tetapi khusus di ’shopping arcade’ ini, sepertinya Incheon ingin membuat ‘moment’ wisata belanja sembari menunggu pesawat. Bukan hanya toko-toko khas bandara/duty free, tetapi juga toko-toko ‘braded’ Eropa seperti Celine, Aigner, Gucci ataupun Louis Vuitton. wow...keren sekali bandara ini.
Tapi kami tidak bisa berlama-lama dibandara ini, karena  langsung melanjutkan perjalanan, yaitu rute pertama kami menuju Naminara Island. Sudah tidak sabar lagi ingin melihat tempat syuting film "WinterSonata" yang dibintangi oleh Bae Yoong Joon dan Choi Ji Woo.





Visa Korea Selatan





Mendengar kata KOREA, langsung saja terbayang penyanyi-penyanyi K-POP yang keren dan cute, belum lagi drama televisi yang banyak digandrungi saat ini. Tidak sampai disitu saja, jalan-jalan wisata ke Korea juga menjadi trend saat ini.  

Korea Selatan bukan termasuk kawasan Asia Tenggara (yang bebas visa buat warga ASEAN) maka aturan yang berlaku adalah Saya harus mendapatkan visa sebelum datang ke Korea. Pengurusan visa sendiri harus dilakukan di Kedutaan Korea Selatan resminya Kedutaan Korea terletak di jalan Gatot Subroto, namun karena ada renovasi gedung maka untuk sementara pindah ke The Plaza Office lantai 30, letaknya diantara Plaza Indonesia dan EX.  Dan artinyanya kudu siapin segala persyaratannya deh...

Proses aplikasi visa berlangsung cukup cepat, yakni antara 3-5 hari kerja saja. Anda bisa mengajukan aplikasi secara langsung ke  Kedubes Korea Selatan di Jakarta biaya aplikasi visa USD 30 (tidak dikembalikan kalau aplikasi visa ditolak).
  
Sebelum mengajukan visa sebaiknya mempelajari dulu dari website kedutaan Korea, bisa dilihat di:  Prosedur Pengeluaran Visa >> Klik disini..!

Prosedur pengajuan visa dengan kunjungan maksimal 30 hari adalah:
Dokumen yang perlu disiapkan:

1) Formulir permohonan visa Download (PDF)  dilengkapi dengan pas photo 4x6: 1 lembar.

2) Itinerary atau Jadwal Perjalanan (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Korea Selatan), sesuaikan dengan jadwal booking tiket pesawat dan jangan lupa tulis tempat penginapan dan alamatnya yang sudah direncanakan.

3) Harus menyertakan PASPOR dengan masa berlaku minimal 6 bulan sejak hari keberangkatan.

4) Kartu keluarga

5) Jika anda sudah bekerja, sertakan Surat Keterangan Kerja dari perusahaan. Jika Anda belum bekerja (masih bersekolah), Surat Keterangan dari Sekolah/Universitas dalam bahasa Inggris.

6) Fotokopi Bukti Keuangan pribadi selama 3 bulan terakhir dengan saldo yang mencukupi (tergantung dengan durasi perjalanan yang hendak dilakukan). PILIH SALAH SATU:
  • Laporan buku tabungan dalam 3 bulan terakhir 
  • Tagihan kartu kredit dalam 3 bulan terakhir
  • SPT (dikeluarkan oleh Directorate Jenderal Pajak)
7) Hal lainnya lagi yang mutlak harus disiapkan saat memasukkan aplikasi visa adalah "Bookingan" Tiket Pesawat Udara (pulang pergi) ini  bisa diminta pada Travel Agent. Mengingat visa belum pasti keluar jadi bentuknya cukup bookingan dahulu. Setelah visa ditangan, baru kemudian hunting tiket promo ke Korea dimulai.

Penerimaan Aplikasi Visa : 09:00~12:00 (Sebelum makan siang)
Penyerahan Visa : 13:30~16:30 (Setelah makan siang)

Bentuk Visa Korea berupa stiker yang ditempel di halaman Passport kita.


Tips dan Trik dapetin visa Korea:
Ada yang mudah mendapatkan visa tetapi ada juga yang ditolak. Nah berikut tips dari pengalaman Saya mendapatkan visa. 

Dokumen Tambahan, Itinerary dan Bookingan Tiket Pesawat (PP) >> meski tidak termasuk dalam syarat dokumen pengajuan visa tetapi Itinerary dan bookingan tiket pesawat sangat penting, karena ini sebagai bukti bahwa kita benar-benar turis (bukan pencari kerja ilegal) yang pergi ke Korea untuk berlibur dan akan kembali ke Indonesia sesuai dengan tanggal yang tertera pada tiket pulang. Bookingan tiket pesawat kita bisa minta pada travel agent by email (biasanya tidak ada fee untuk bookingan tiket pesawat) tetapi jangan lupa membatalkannya kalo masih ingin mencari tiket yang lebih murah yaa.... Ingat, tiket pesawat ini hanya bookingan bukan membeli, karena visa belum pasti didapat.

Saldo buku tabungan, jika memilih laporan buku tabungan dalam 3 bulan terakhir sebagai lampiran syarat bukti keuangan dengan didukung 'Surat Keterangan dari Bank' tempat kita menabung (umumnya dikenai biaya Rp 50.000). Untuk saldonya jangan terlihat sedikit sesuaikan dengan durasi perjalanan yang hendak dilakukan. Kalau bisa dari jauh-jauh hari menabung agar jumlah saldonya agak banyak. Hal ini sebagai bukti bahwa sebagai turis kita benar-benar siap dalam hal dana selama di Korea.


Well Prepare, sekali lagi penuhi syarat2nya, terutama bagian soal bukti laporan keuangan, sebaiknya meski mengandalkan buku tabungan 3 rekening terakhir, tapi ada baiknya membawa juga bukti lain seperti laporan SPT atau tagihan kartu kredit 3 bulan terakhir. Karena, kalau bolak-balik kedutaan hanya untuk melengkapi dokumen yang kurang sangat buang-buang waktu sekali.  

Datang tepat waktu, untuk mencegah antrian yang panjang lebih baik kita tiba lebih dulu karna saat liburan sekolah atau high season seperti musim semi dan musim gugur ramai sekali yang mengajukan visa. Perlu diingat bahwa selain indivual traveler, ada juga agen-agen travel yang mengurus visa untuk klien-nya, bahkan 1 orang bisa mewakili 8-10 passport/dokumen orang lain. Padahal diperlukan waktu sekitar 5 menit untuk memeriksa kelengkapan dokumen 1 orang. Hal ini berlaku juga untuk pengambilan visa.

Baiklah, semoga bermanfaat ya informasinya, dan selamat berlibur ke Korea! ;)


Alamat KEDUBES KOREA SELATAN
The Plaza Office Tower, Lt. 30 Jl. H.M. Thamrin Kav.28-30, Jakarta Pusat 10350
(TEL) 62-21-2992-2500
(FAX) 62-21-2992-3131/3044
(No. Tel. Darurat) 62-811-852-466














Senin, 30 Januari 2012

Autum in Seoul, South Korea




Kalau hanya untuk menikmati musim gugur dengan keindahan warna-warni pepohonan, tidak perlu jau-jauh ke Eropa.... di Korea Selatan juga tidak kalah indah loh! Berikut poto-poto suasana autum di kota Seoul.





























Sabtu, 06 Desember 2008

Mount Seorak Adventure.


Puncak Gwongeumseong, Seoraksan


Membicarakan Korea Selatan, tidak hanya tentang penyanyi-penyanyi cantik dan tampan yang menjadi trend di negeri kita dan juga drama-drama yang melekat dihati banyak pemirsa. Korea juga mempunyai banyak tempat-tempat wisata yang indah yang berbeda dengan negeri kita karena korea memiliki empat musim yaitu semi, panas, gugur dan musim dingin. Yang masing-masing menyuguhkan suasana dan pemandangan yang berbeda yang tidak kita jumpai di negeri kita tercinta. Tujuan kali ini kami ingin menikmati pemandangan di musim gugur Mount Seorak dengan trekking dan menumpang cable car.






Perjalanan dari Seoul Station dengan Express Bus ke terminal Sokcho sekitar 2,5 jam dengan tarif 17.000 won (sekitar Rp 170.000) kemudian dilanjutkan dengan bus no. 7 dengan tarif 1.200 won (sekitar Rp12.000) selama 15 menit atau bisa juga dengan taxi yang bisa sampai tarif 9.000 won (sekitar Rp 90.000) kalau terjebak macet, turun di Seorak-dong Sogongwon atau pemberhentian terakhir, tidak jauh dari gerbang taman nasional Seoraksan.

Jam 10 pagi kami tiba di Seoraksan kami tidak langsung melakukan perjalanan tetapi mencari penginapan yang banyak tersedia disekitar arah menuju gerbang taman nasional. Nekat! ...hmm, memang kami belum mempunyai tempat bermalam, akhirnya kami mendapati guest house yang terletak masuk sedikit didalam dari jalan raya, posisi disebelah kiri menuju gerbang taman nasional. Penginapan milik keluarga, yang langsung dilayani oleh seorang ajuma yang baik hati walau tidak mengerti bahasa Inggris dia selalu berusaha mengerti akan keperluan kami. Dengan Rp 350.000/nite untuk berdua dan hanya disediakan air panas untuk menyeduh minuman dengan kamar yang bersih dan nyaman + perlengkapan mandi serta tempat tidur dan lantai yang dialiri listrik biar tidak kedinginan.








Diawal bulan November 2008, saya beserta tiga temen yang lainnya semua perempuan, berkesempatan berkunjung ke Korea Selatan yang saat itu sedang memasuki musim gugur. Terbayang daun-daun yang berwarna-warni dan guguran daun-daun yang tertiup angin, mengingatkan ku dengan film “Autum in New York” yang dibintangi si tampan Richard Gere. Hmm…rasanya tak sabar lagi menunggu untuk berpetualang.





Ada selogan wisata yang tertulis: “ Jalan-jalan ke Korea tidak lengkap kalau tidak mengunjungi Mount Seorak, anda pasti jatuh cinta dengan pesonanya.” Kecantikan musim gugur di Seoraksan dianggap sebagai salah satu pemandangan musim gugur tercantik di Korea. Benar saja, saat musim gugur di gunung Seoraksan adalah saat yang paling pas untuk dikunjungi, pepohonan mulai berubah warna ada warna merah, kuning dan hijau terang. Dedaunan jatuh berserakan sesekali terbang tertiup angin dengan udara yang cukup dingin sekitar 10 hingga 12 derajat celcius. Untung saja kami membawa pakaian yang memadai: jaket yang sedikit tebal, sarung tangan, topi cupluk dan tak lupa menggunakan sepatu kets atau sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki dan jangan lupa kaos kaki jika anda tidak ingin kedinginan. Kami juga sempat membeli souvenir topi ala militer yang menutupi kuping dan leher seharga 10.000 Won (sekitar Rp 100.000) disebuah toko peralatan militer di terminal Sokcho, lumayan untuk menahan rasa dingin diatas gunung.





Seoraksan adalah gunung tertinggi ke tiga di Korea Selatan sekaligus taman nasional yang dijaga kelestariannya oleh pemerintah Korea selatan, yang terletak di provinsi Gangwon di bagian timur Korea Selatan dekat kota pelabuhan Sokcho. Seoraksan atau gunung Seorak yang berarti ‘gunung salju’ dimana saat musim dingin gunung ini ditutupi salju tebal hingga diatas pepohonan disela ranting-ranting menjadi putih tertutup salju seperti kapas dan saat musim gugur batu-batuan yang berada di puncak gunung berwarna putih seperti salju yang menempel. 





Pesona keindahan Seoraksan tidak berhenti disitu. Saatnya melihat puncak Gwongeumseong yang spektakuler itu. Jangan khawatir jika tak pernah mendaki gunung, karena jalur pendakian sudah terbuat dari tangga dan memiliki pegangan tangan sehingga orang tua sekalipun bisa melewatinya. Sayang sekali kalau tidak mengunjungi tempat ini, kita hanya mendaki 100 m hingga 200 m saja terhampar indahnya pemandangan Seoraksan dari segala sudut pandang, sangat mengagumkan. Batu-batuan granit yang seolah disusun oleh alam menambah kesempurnaan indahnya.




Autum in Seoraksan


Melewati pintu gerbang, terlihat hamparan taman yang luas seperti lapangan yang dikelilingi berbagai macam pohon. Luas taman nasional Seoraksan sekitar 16.365 hektar. Tidak jauh dari gerbang bagian sebelah kiri, pengunjung dapat membeli aneka souvenir khas Seoraksan dari harga 3000 won (sekitar Rp 30.000) dan juga kedai-kedai makanan pun banyak dijumpai tak lupa dengan jajanan-jajanan khasnya Korea. Kamipun tak tahan untuk mencobanya dan membawa beberapa untuk perbekalan dalam perjalanan.


Taman Seoraksan




Sebelah kanan gerbang ada patung beruang berwarna hitam yang menyambut kedatangan kami dengan ditemani burung-burung yang hinggap di punggung patung beruang itu. Dibawahnya ada seekor tupai yang lagi sibuk mengumpulkan bunga pinus yang jatuh bertebaran. Tak heran, taman nasional Seoraksan dinobatkan UNESCO sebagai kawasan pelestarian Biosfer pada tahun 1982 karna banyak dijumpai disini berbagai jenis species langka.


Puncak Seoraksan

Jalur trekking menuju air terjun Biryeong di saat musim gugur

Jalur trekking menuju air terjun Biryeong di saat musim gugur.

Kuil Sinheungsa dilihat dari atas Cable car.


Selain mendaki puncak ada juga jalur trekking menuju air terjun Biryeong yang memakan waktu 1,5 jam. Sekitar area taman juga ada kuil umat Buddha yaitu kuil Sinheungsa dengan dihiasi patung Buddha setinggi 14,6m yang bisa dikunjungi.




Melewati lorong-lorong alam yang terbentuk dari tebing tanah berbatu disatu sisi dan pepohonan dengan ranting menjuntai ke arah tebing disisi lainnya. Suasana musim gugur yang indah membuat jalur treking menuju air terjun Biryeong cukup ramai, tidak sedikit kami jumpai berpapasan dengan beberapa pengunjung lainnya.


Penunjuk arah yang cantik di Taman Seoraksan.


Tidak usah takut nyasar, karena disepanjang jalur treking banyak dijumpai gambar peta dan petunjuk jalan yang jelas dan gampang dimengerti walau bertuliskan hurup kanji dan juga tong-tong sampah juga banyak tersedia membuat taman ini selain indah juga bersih.


Sungai yang dihiasi batu berwarna putih.

Air terjun Naga Biryeong.


Suasana musim gugur yang indah membuat jalur treking menuju air terjun Biryeong cukup ramai, tidak sedikit kami jumpai berpapasan dengan beberapa pengunjung lainnya. Setibanya kami di air terjun langsung beristirahat dengan membuka perbekalan sambil duduk-duduk di batu-batu tidak jauh dari air terjun dengan menikmati indahnya suasana. Walau air terjun Biryeong tidak tinggi, tetapi pemandangan yang disuguhkan sangat indah, menurut warga sekitar bentuk air terjun Biryeong seperti tubuh ular naga yang meliukkan badannya. Gemericik aliran sungai yang dihiasi batu-batu besar berwarna kemerahan, sisi kanan dan kiri sungai dihiasi warna warni daun maple yang menjuntai ke arah air sungai, serta daun-daun yang berguguran ditiup angin menutupi air sungai. Perpaduan yang sempurna, sungguh indah sekali.


Pedagang kaki lima yang menjajakan Ginseng di Taman Seoraksan.



Sore hari menjelang malam suasana di luar area taman nasional sangat ramai, kedai-kedai makanan banyak sekali dijumpai. Dipinggir-pinggir jalan banyak sekali pedagang yang menjual ginseng dan biji-bijian khas Korea, tidak hanya di jajakan di toko-toko tetapi juga banyak yang menjajakan di kaki lima, tinggal dipilih saja asal pintar-pintar menawar. Sekelompok orang ataupun berpasangan, bersendau gurau sambil berjalan-jalan atau yang sedang duduk-duduk santai dikedai-kedai pinggir jalan.

Suasana taman nasional Seoraksan masih ramai, tidak terasa lelah menyelusuri jalan, unik dan menyenangkan. Sore hari menjelang gelap semakin dingin dengan suhu sekitar 6 drajat celcius, maklumlah dari negeri tropis... Sebelum balik kepenginapan kami makan malam dan berbelanja sedikit cemilan untuk malam dan pagi hari. 

Hari kedua, setelah sarapan di kedai dekat penginapan kami pagi-pagi sekali sudah langsung bersiap menuju Taman Nasional Seoraksan. Koper sudah diturunkan dari lantai 2 karena takut telat baliknya dan juga biar ajuma juga tidak cemas menanti kami karna sudah dibilang hanya untuk menginap 1 malam saja :-)

Pintu gerbang sudah ramai sekali, orang-orang muda maupun tua ada yang berkelompok maupun berpasangan. Banyak sekali dijumpai wisatawan baik lokal maupun asing. Kami langsung menuju loket tiket untuk melihat rute perjalanan yang disediakan. Loket yang dibuka setiap hari dari jam 7.30 pagi hingga 17.30 sore dengan tiket masuk 2.500 Won kami bisa menjelajahi area taman nasional Seoraksan.

Tujuan kami selanjutnya adalah menuju puncak Gwongeumseong dengan menggunakan cable car (kereta gantung). Loket tiket kereta gantung sudah dipenuhi pengunjung, kami langsung mengantri dibarisan yang sudah panjang. Loket ini buka setiap hari dari pukul 7.30 pagi hingga 17.20 sore. Tiketnya seharga 9000 won (sekitar Rp 90.000) untuk orang dewasa dan 6000 won (sekitar Rp 60.000) untuk anak-anak yang berumur 4 thn hingga 13 thn. Tiket hanya bisa dibeli secara langsung dan bisa dibatalkan jika cuaca yang tidak mendukung atau angin kencang.

Dari kereta gantung, kita dapat melihat formasi batuan menarik puncak Gwongeumseong serta daerah Sogongwon, Jeohangnyeong, dan bongkahan batu cadas yang besar Ulsanbawi kesisi utara. Terlihat dari sisi arah timur laut kota pelabuhan Sokcho, dan dibawah dekat jembatan terlihat kuil Sinheungsa, indah sekali pemandangan dari kereta gantung. Sambil berhayal, seandainya keindahan gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok itu juga ada kereta gantungnya, pasti keindahan pesonanya bisa dinikmati juga dengan mudah oleh semua orang.


Batu Ulsanbawi


Ada cerita legenda mengenai batu Ulsanbawi. Konon, ulsanbawi yang berasal dari kota Ulsan di tenggara Korea. Saat gunung Kumgangsan yang berada di utara Korea diciptakan, seluruh batuan di tanah Korea disuruh berkumpul untuk membentuk 12.000 puncak gunung. Ulsanbawi mewakili kota Ulsan. Namun, Ulsanbawi yang besar sekali itu terlalu berat dan tidak dapat berjalan dengan cepat yang akhirnya terlambat dan tidak ada lagi tempat tersisa. Waktu itu ulsanbawi hanya sampai di gunung Seorak yang berada di kota Sokcho. Ulsanbawi merasa tempat itu juga sangat indah dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di pegunungan Seorak.

Gunung Seorak yang membentang sekitar 500 km sepanjang sisi timur semenanjung Korea yang terletak di propinsi Gangwon dekat dengan kota pelabuhan Sokcho.


Kantin yang berada di stasiun cable car di puncak Gwongeumseong.

Pemandangan indah dilihat dari stasiun cable car di puncak Gwongeumseong.


Pemandangan indah dilihat dari  puncak Gwongeumseong

Tangga menuju  puncak Gwongeumseong.
Menuju  puncak Gwongeumseong.


Diatas puncak kita bisa melihat sisa-sisa puing benteng Gwongeumseong. Konon, benteng yang berada di ketinggian 850 m ini dibangun oleh dua lelaki gagah perkasa yang bernama Kwon dan Kim, pada masa dinasty Goryeo (sekitar tahun 1254) untuk menangkal invasi pasukan Mongol. Pemandangan terindah gunung seorak dapat dilihat dari benteng ini.



Suasana puncak Gwongeumseong di minggu pagi.


Suasana diatas puncak gunung ini, semua tak mau ketinggalan untuk mengabadikan keindahan pemandangan. Saya pun tak mau ketinggalan berfoto diatas puncak Gwongeumseong.




Kantin di area taman Seoraksan


Selesai petualangan di gunung Seorak, hari sudah siang menjelang sore, kami segera bersiap-siap melanjutkan perjalanan berikutnya mengarah Gyeongju. Tidak disangka ajuma penginapan yang baik hati itu memberi kenang-kenangan pada kami ber-4 sebuah bandana yang bergambar peta Seoraksan... wuaah, tentu saja kami kegirangan dan langsung kami ikat dikepala biar dia semakin senang dan tidak lupa kami pun berfoto bersama serta memberi kenang-kenangan sebungkus biskuit yang kami bawa dari Jakarta, ajuma tertawa senang walau hanya sebungkus biskuit sambil merangkul kami masing-masing.


di area gunung batu  Gwongeumseong.


Kenangan Seoraksan: Gunung Seorak meski terletak di ujung bagian negara Korea Selatan tetapi dengan daya pesonanya mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan itu masih ada saya ingat sampai saat ini.

Seoraksan, keagungan yang terwujud dari Korea Selatan.




with Ajhuma, The Owner of Homestay at Seorak.



Map South Korea







Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...