Tujuan kami selanjutnya ke Pulau Padar. Ini adalah trip hari kedua kami dalam petualangan Living on Boat dalam meng-explore Taman Nasional Komodo selama tiga hari dua malam. Setelah sarapan pagi kami menuju Pulau Padar. Perlahan kapal sudah menjauh meninggalkan Pulau Kalong tempat kami bersandar di malam hari. Sambil menikmati panorama laut
di sepanjang perjalanan, kami saling bercerita tak lupa mengabadikan pemandangan yang terhampar didepan mata.
O iya...menikmati hari-hari di perairan Komodo dengan tinggal di kapal itu sensasinya beda loh!? ...bangun pagi dan melihat pulau-pulau mulai berwarna diterpa matahari pagi, menikmati langit siang yang biru dan merapat ke area laut berpasir putih bagaikan kolam renang alami, sunset indah setiap hari, hingga menatap langit bertabur bintang hingga tertidur. Life is simple on the boat, but happiness do came from simple things in life.
O iya...menikmati hari-hari di perairan Komodo dengan tinggal di kapal itu sensasinya beda loh!? ...bangun pagi dan melihat pulau-pulau mulai berwarna diterpa matahari pagi, menikmati langit siang yang biru dan merapat ke area laut berpasir putih bagaikan kolam renang alami, sunset indah setiap hari, hingga menatap langit bertabur bintang hingga tertidur. Life is simple on the boat, but happiness do came from simple things in life.
Sunrise di kepulauan Komodo |
suasana damai saat pagi di Taman Nasional Komodo |
Menikmati sunset di sekitar pulau saat kalelawar memulai berburu makanan |
Perjalanan sudah semakin dekat, gugusan tebing di Pulau Padar semakin terlihat jelas di depan mata. Alunan musik Cold play dari ruangan kemudi kapal di bunyikan sekencang-kencangnya, menambah keseruan perjalanan pagi itu. Jika dilihat letaknya, Pulau Padar cukup jauh dari pelabuhan di kota Labuan Bajo. Sebagai salah satu pulau di gugusan terluar, maka membutuhkan sekitar 3,5 jam waktu tempuh demi mencapai tempat ini. Yang terbayangkan adalah perjalanan membosankan sepanjang waktu tersebut, tapi ternyata semua di luar dugaan! Perjalanan menuju Pulau Padar amat sangat menyenangkan dengan berbagai pulau yang berwarna kecoklatan dan birunya laut pun menjadikan pemandangan hari itu begitu kontras. Saya yang bahkan berencana untuk tidur dan bermalas-malasn malah berkonsentrasi penuh untuk mengambil foto sebanyak mungkin.
Tiba bersandar di pantai Padar. Pak Makasau seorang guide kami ikut turun dari kapal selama trekking ke Pulau Padar. Kali ini matahari benar-benar tidak bersahabat,
menyengat bagai gigitan, padahal hari masih pagi. Kami berjalan berurutan dan saling menjaga
jarak karena debu pada jalan setapak semakin beterbangan, semakin lama
suhu semakin panas dan perjalanan mendaki membuat sesak dan dahaga. Nyaris tidak ada pepohonan besar di pulau
ini, hamparan rumput ilalang yang nyaris mati dan kering lebih mendominan pulau ini.
Semua terasa menyenangkan sampai ketika saya harus dihadapkan dengan
bukit tertinggi menjulang di depan mata. Menaiki bukit di Pulau Padar ini
adalah sebuah mandatory apabila ingin melihat keindahan pulau yang
sesungguhnya. Nah dengan keadaan fisik yang biasa saja,
naik-menaiki sebuah bukit menjadi pilihan yang sangat terakhir. Tapi
berhubung semua teman naik, dengan berat hati dan berat badan yang
berlebihan saya mencoba menikmati trekking ini. Perlu diingatkan, untuk kenyamanan dalam pendakian sebaiknya menggunakan
sepatu khusus mendaki/kets, karena jalur trekking cukup licin, berdebu dan
bahkan berbatu.
Untuk menuju puncak pulau ini memerlukan
perjuangan yang tidak gampang. Dengan nafas yang tersengal-sengal seringkali saya menengok ke
belakang, dan selalu berkata “keren, keren, ini keren banget!” sambil
menunjuk ke arah gugusan Kepulauan Padar. Dari atas, cekungan beberapa
pantai kian terlihar jelas. Bibir pantai nampak hijau-kebiruan dengan terumbu
karang yang menerawang kemudian membiru. Pemandangan di atas Pulau Padar begitu super duper bagus! Bukit-bukit
menjulang di sana-sini, warna cokelat kekuningan mendominasi, putihnya pasir pantai
pun melengkapi pesona pulau ini. Pemandangan yang sangat indah dan menyenangkan sampai saya ingat .. bahwa.. saya sendiri
dan tidak ada kamu di sini *halah. ^_^ Jujur, pantainya sangat indah!
Perjuangan trekking
selama setengah jam dibawah terik matahari ini terbayar lunas setelah sampai di puncak Padar. Dari atas bukit kita bisa melihat pulau
pulau kecil dan kedua pulau lainnya. Di atas bukit inilah
keindahan Pulau Padar akan tampak jelas. Bukit yang tinggi, jernihnya
air laut, pasir pantai yang berwarna pink dan putih, dan udara yang jauh
dari polusi membuat pengunjung terhipnotis. Selain bersyukur didalam hati, ritual wajib
selanjutnya adalah menyempatkan mengambil beberapa bingkai foto. Memang view
dari atas Pulau Padar ini beneran kece badai deh! ^_^
Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasioal Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau ini relatif lebih dekat dengan Pulau Rinca
daripada pulau Komodo yang dipisahkan oleh selat Lintah. Pulau Padar
ini tidak dihuni oleh Komodo. Disekitar pulau ini juga terdapat
tiga atau empat pulau kecil didekatnya.
Pulau Padar bukanlah pulau yang berpenghuni, bahkan tidak ada bangunan
satupun di sini sehingga Padar seolah pulau perawan yang belum pernah
dikunjungi siapapun. Pesona kontur pulau padar yang berbukit-bukit dan bercabang seolah
membentuk bintang membuat pulau ini menarik dan sangat fotogenik. Rasanya sangat surreal,
seperti tidak nyata dengan bukit-bukit menjulang tinggi dan sebagian
bukit-bukit tersebut tampaknya belum terjamah manusia karena
jalur tracking yang terlalu curam dan berbahaya.
Tidak lama kami berada di puncak, matahari yang semakin membakar
kulit memaksa kami segera kembali ke kapal untuk makan siang dan
melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo. Pulau eksotis yang di dalamnya
terdapat banyak komodo.
Pendakian yang terjal membuat jalur turun
menjadi sedakit curam. Pijakan yang sedikit berkerikil pun menjadikan
trek turun tidak mudah dan malah bikin gampang tergelincir. Kita harus
berjalan pelan pelan dan menahan berat badan sekuat tenaga. Di tengah sinar matahari yang terik, perjalanan ini menjadi berkali lipat menyusahkan. Oleh karena itu, apabila ke Pulau Padar pastikan memiliki kondisi tubuh
yang prima dan kalau bisa datanglah saat golden hour alias sunrise
atau sunset.
Pulau Padar juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena
berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau
Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang. Wajar saja, karena memang lokasinya
masih berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Daya tarik utama dari
Pulau Padar adalah pemandangan landscape dari bukitnya yang begitu
menawan.
Biru laut dan jajaran pulau di
sekitarnya akan menghipnotis pengunjung. Meskipun trekking menuju bukit
tertinggi akan terasa sangat melelahkan, namun sesampai dipuncak Padar kita akan
disuguhkan panorama perbukitan dan pemandangan yang sangat cantik dan
mengabadikan momen akan menjadi kegiatan yang tak ada bosannya selama
perjalanan. Jika Anda berencana untuk mengunjungi
Taman Nasional Komodo, cobalah singgah sejenak di pulau ini, ketenangan
dan keelokan alamnya akan membuat Anda betah berlama-lama di pulau ini.
Wonderful Padar Island of Komodo indonesia, the beautiful sea panorama from the padar hilltop, come and enjoy here.
Ada beberapa TIPS yang perlu diingat dalam petualangan ke Pulau Padar, yaitu:
- Bawa sepatu dan juga sandal. Untuk tracking di setiap pulau selalu menggunakan sepatu karena lebih aman dan nyaman. Apabila punya, bawalah sepatu khusus trekking, karena jalur menuju puncak Pulau Padar begitu licin dengan kemiringan tanjakan yang cukup ekstrim.
- Waktu terbaik mengunjungi Pulau Padar adalah saat pagi dan sore hari menjelang sunset. Datanglah pagi hari adalah ketika ingin berfoto dengan latar belakang laut yang begitu biru, sementara datanglah sore hari ketika ingin berfoto dengan latar belakang sunset di Pulau Padar. Saya sendiri kemarin datang ketika pagi hari menjelang siang.
- Gunakanlah sunblock dengan spf minimal 50. Selalu gunakan kembali setiap 3 jam sekali.
- Membawa hiking stick akan sangat membantu kestabilan naik ke atas bukit Padar. Kemarin saya memang tidak membawa, jadi jalan pelan-pelan saja sambil menjaga kestabilan selama perjalanan naik dan turun bukit.
- Karena tidak ada public boat untuk menuju ke Pulau Padar, bisa dengan bergabung pada open trip. Soalnya kalau bayar sendiri sewa kapal sudah pasti mahal, jika ikutan open trip atau pakai paket tour akan lebih ringan. Pastikan saja paket tour atau travel yang diikuti memang memiliki tujuan ke Pulau Padar.
- Bawa payung atau topi untuk menutupi kepala ketika berkunjung ke Pulau Padar, karena panas matahari ketika siang hari akan begitu menyengat.
- Kamera maupun kamera underwater jangan lupa untuk dibawa, yang satu ini sangat penting! Pemandangan dan pesona taman bawah laut di komodo exceptional!
- Bawa air minum secukupnya dan bawa kembali sampahmu. Leave only footprints.
How to get there
Ada beberapa cara untuk menuju ke Pulau Padar. Untuk yang pertama
bisa melalui Labuan bajo. Untuk
teman-teman yang ingin melakukan one day trip pun dapat memulai
perjalanannya dari sini. Satu cara lagi adalah dengan Live on Boat selain dari Labuan Bajo bisa juga melalui
Lombok dan Bali.
Where to sleep
Selain trip Living on Boat bisa juga mengambil penginapan di Labuan Bajo banyak tersedia, tetapi lebih baik anda booking terlebih dahulu sebelum tiba di Labuan Bajo, apalagi disaat hight session pengunjung sangat ramai di kota ini baik dari dalam negeri maupun manca negara. Tempat menginap kami kala itu adalah di Komodo Lodge Hotel dekat dengan pelabuhan dan Kampung Ujung tempat jajanan kuliner yang ramai sekali disaat sore hingga tengah malam.
This is a must visit. Once you get there, you must hike up the hill to
see beautiful view.
Trekking bout 45 min to get to witness the
magnificent view!! it's so gorgeous.
Yes it's damn hot as
the hill is almost bold. But no regret.
Cerita Petualangan Labuan Bajo yang lain:
Petualangan Wae Rebo
Pesona Gili Lawa
Cerita Petualangan Labuan Bajo yang lain:
Petualangan Wae Rebo
Pesona Gili Lawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar