Setelah petualangan Kampung Wae Rebo, kami tiba di Labuan Bajo sudah sore. Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Gua Batu Cermin yang terletak sekitar empat kilometer dari Kota Labuan Bajo. Dengan menyewa mini bus (karna hanya itu yang ada) dari penginapan untuk mengantar kami menjelajah kota Labuan Bajo, rute pertama menuju Goa Batu Cermin.
Goa Batu Cermin yang berada di Bukit Batu, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores - Indonesia ini memiliki luas kurang lebih 19 hektar dengan tinggi sekitar 75 meter yang dikelilingi oleh hutan dan pepohonan yang hijau. Setelah tiba disana, kami langsung membayar retribusi resmi seharga Rp 20.000,- per orang ketika datang ke Goa eksotik ini. Retribusi nantinya sudah termasuk dengan alat keamanan seperti helm dan senter yang kita gunakan ketika memasuki dan berada didalam Goa.
Untuk masuk ke dalam Goa kami ditemani Pemandu dengan membayar biaya tambahan. Sebaiknya Pengunjung mematuhi apa yang dijelaskan oleh Pemandu demi kenyamanan dan keselamatan selama berkunjung di tempat itu.
Batu kars-nya mirip di Stone Forest Yunnan, China
Pemandu akan memandu saat mengelilingi goa alam itu sampai selesai dan memberikan penjelasan tentang sejarah goa alam itu yang kini berusia ratusan tahun. Kenyaman, keamanan dan keselamatan terjamin selama berwisata. Pemandu juga akan memberikan petunjuk mana batu atau benda yang bisa disentuh dan mana yang tidak boleh disentuh. juga memakai alat keamanan yang yang telah dipinjamkan selama berada di dalam Goa.
Petualangan pun dimulai. Dengan menyusuri jalan setapak dengan dihiasi barisan pohon bambu di kanan kiri jalan. Tiba-tiba teman ada berteriak, ada ular !! 😳 kami pun langsung berkerumun di pepohonan bambu yang sedikit rimbun, benar: ada ular hijau yang sedang istirahat siang, hehehe.
Sampailah kami di muka gua utama. Kami mulai menyusuri gua pembuka dengan jalur yang relatif luas dan mudah untuk dilalui. Beberapa pohon terlihat merambat dengan akar yang cukup besar menempel di dinding gua pembuka. Ketika kami memasuki Goa, kami disuguhkan dengan keindahan sinar matahari sore yang menyusup ke dalam celah-celah. Sayangnya sinar matahari tidak terlalu kuat menembus batu goa.
Kata Pemandu, momen terbaik saat pagi dengan sinar matahari yang cerah sekitar pukul 9 hingga pukul 12 siang, sinar matahari yang menyusup ke dalam celah-celah akan terefleksi pada dinding gua seperti cahaya yang memantulkan ke cermin disebabkan karena dinding Goa mengandung banyak garam. Coba deh jilat kalo gak percaya 😋 Inilah asal muasal kenapa dinamai Goa Batu Cermin.
Berada di dalam goa utama yang gelap
Di bagian tengah gua, terdapat satu ruang yang bisa ditempati hingga 15 orang itu berarti kami bersepuluh bisa masuk semua ke dalam goa. Untuk bisa masuk ke gua tersebut sedikit perlu perjuangan, dengan akses yang sempit dan melewati lubang-lubang yang dipenuhi stalakmit dan skalaktit jadi mesti hati-hati biar kepala gak kejedot walaupun pakai helm ya 😁 panjangnya kurang lebih 200 meter ke dalam gua.
Banyak sekali hal yang bisa kamu lihat dan temui, mulai dari beberapa fosil dan spesies peninggalan zaman dahulu kala yang ditemukan dan juga diteliti langsung oleh mister Theodore Verhove. Kami melihat pada dinding goa fosil-fosil koral laut, kulit kerang, penyu dan serta ikan laut dan lainnya ini dikarenakan dulunya goa ini berada dibawah laut. Semuanya bisa langsung kami lihat dan saksikan sendiri pada dinding goa.
Fosil koral dan kerang laut
Dari cerita asal usulnya, gua ini pertama kali mendapat perhatian dunia pada tahun 1951 berkat penelitian seorang Archaeology juga Pastor Belanda bernama Theodore Verhoven. Jutaan tahun lalu, posisi gua ini ada di bawah laut. Dahulu kala, sempat ada pergeseran atau patahan lempeng bumi, lalu terjadi gempa, sehingga ada beberapa wilayah di Pulau Flores yang tenggelam ke dasar laut tetapi ada juga beberapa batu karang dari dasar laut yang naik ke permukaan, salah satunya adalah Goa Batu Cermin ini. Jadi, tak heran jika bisa menemukan fosil binatang laut dalam goa ini.
Berfoto dengan staklatit berbentuk Bunda Maria di dalam Goa Batu Cermin
Saat berada di dalam gua, udara sedikit lembab dan dingin jangan lupa memakai baju yang nyaman. Kami juga sempat berfoto di dalam goa yaitu dibawah staklatit berbentuk Bunda Maria dan beberapa bentuk staklatit goa yang bentuknya unik. Tapi sedikit sulit berfoto didalam goa karena cahaya yang minim untung saja disediakan senter yang cukup membantu. 😋
Goa eksotis di Labuan Bajo ini terletak di Pusat Labuan Bajo, Manggarai Barat. Selain menyewa kendaraan yang pastinya lebih praktis tapi pastinya lebih mahal kalo sendirian. 😁 Untuk akses menuju Goa mudah dijangkau karena, tersedia angkutan umum berwarna biru yang akan membawa kamu langsung sampai tempat tujuan dari Bandara Komodo Labuan Bajo hingga menuju Goa. Tak perlu bingung untuk bisa sampai ke Gua Batu Cermin, kamu hanya tinggal bertanya kepada penduduk sekitar.
Pemandangan sekitar goa yang masih alami
Gua Batu Cermin Labuan Bajo seolah menyimpan sejuta pesona ini bisa masuk dalam list untuk dikunjungi saat berkesempatan ke Labuan Bajo. Petualangan Labuan Bajo terasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi goa yang unik satu ini.
Usai menyusuri gua selama sekitar 60 menit, kami keluar gua melalui pintu gua yang berbeda dari pintu masuk. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Cinta untuk menikmati sunset yang terkenal indah di Labuan Bajo.
Cerita Petualangan Labuan Bajo kami yang lain:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar