Kemah Pelangi di Gunung Puntang, Bandung Selatan. |
Gunung Puntang adalah area yang sudah cukup dikenal sebagai salah satu lokasi ideal untuk berkemah. Terletak di kawasan Bandung Selatan, area gunung Puntang sering dipadati oleh wisatawan muda yang punya jiwa petualang. Pramuka atau Pecinta Alam menjadikan lokasi ini sebagai tujuan favorit untuk lokasi camping. Petualangan ini sudah lama sekali yaitu tahun 2009, sewaktu kami mengikuti acara perkemahan Pelangi yang diadakan oleh Indonesia Bertindak. Seru dan mengasyikkan... ^^
Tapi, disini saya tidak menceritakan tentang "Indonesia Bertindak" hanya berbagi pengalaman serunya bercamping di gunung Puntang yaaa....
Berangkat Jumat malam dengan menggunakan bus kami menuju Bandung Selatan. Gunung Puntang sendiri berada di kawasan Bandung Selatan dan terletak
pada ketinggian 1300 m dpl, konfigurasi lapangan pada umumnya
bergelombang. Suhu udara 18 – 23 0 C dan curah hujan 2000 – 2500 mm/tahun.
Mas Iwan Ketua dari Indonesia Bertindak bercerita bahwa Gunung Puntang ini merupakan salah satu situs bersejarah. Pada zaman penjajahan Belanda, Gunung Puntang menjadi salah satu basis komando Belanda. Selain adanya markas dan benteng (yang saat ini telah rubuh), juga terdapat stasiun radio- Malabar namanya... sayangnya tinggal puing-puingnya saja. Pada masanya, di sekitar radio pemancar itu terdapat kompleks perumahan bagi karyawan radio, lengkap beserta berbagai fasilitas seperti kolam renang dan lapangan tenis. Maka jangan heran bila menemukan beberapa puing-puing gedung yang tersisa hanya tembok-tembok nya saja namun masih dilengkapi papan-papan yang terbuat dari plat besi sebagai penunjuk nama-nama siapa saja penghuni bangunan-bangunan tersebut, nama-nama khas Belanda.
Mas Iwan Ketua dari Indonesia Bertindak bercerita bahwa Gunung Puntang ini merupakan salah satu situs bersejarah. Pada zaman penjajahan Belanda, Gunung Puntang menjadi salah satu basis komando Belanda. Selain adanya markas dan benteng (yang saat ini telah rubuh), juga terdapat stasiun radio- Malabar namanya... sayangnya tinggal puing-puingnya saja. Pada masanya, di sekitar radio pemancar itu terdapat kompleks perumahan bagi karyawan radio, lengkap beserta berbagai fasilitas seperti kolam renang dan lapangan tenis. Maka jangan heran bila menemukan beberapa puing-puing gedung yang tersisa hanya tembok-tembok nya saja namun masih dilengkapi papan-papan yang terbuat dari plat besi sebagai penunjuk nama-nama siapa saja penghuni bangunan-bangunan tersebut, nama-nama khas Belanda.
Sejarah mengatakan, Stasiun Radio Malabar Gunung Puntang ini sendiri didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1919 dan konon stasiun radio ini
merupakan stasiun radio terbesar pertama di kawasan Asia. Sebenarnya
stasiun ini merupakan murni hanya sebuah pemancar sedangkan penerima nya
ada di kawasan Padalarang dan Rancaekek. Karena dianggap teknologi nya
masih boros energi, pada saat itu pemerintah kolonial Belanda membangun
PLTA di kawasan Dago, PLTU di kawasan Dayeuhkolot dan PLTA di kawasan
Pangalengan, lengkap dengan jaringan distribusinya hanya untuk memenuhi
kebutuhan Stasiun Radio Malabar Gunung Puntang ini.
Kawasan Gunung Puntang memang ideal sebagai area perkemahan. Lapangan terbuka sebagai camping ground
tersedia di sana. Sumber air tersedia cukup dengan mata air dan sungai
yang masih sangat asri, lengkap dengan batu-batu besar dan aliran air
yang begitu jernih. Lokasi
sekitar yang masih rimbun dengan pepohonan beserta jalan setapak di
sana-sini.
Kembali turun dan menyusuri jalan setapak, tepian sungai bisa dicapai
dengan mudah. Sungai kecil yang berair jernih itu sangat mengundang
keinginan untuk menceburkan diri ke dalamnya. Dengan air yang dingin
membeku di sela batu-batu besar, berkecipak atau berendam seolah di
dalam jacuzzi sangat bisa dilakukan.
Lokasi toilet cukup banyak tersebar di beberapa tempat, walaupun dengan
standar kebersihan yang masih ala kadarnya. Penduduk sekitar pun di
sana-sini membuka warung makan untuk menyediakan suplai bahan makanan
bagi pengunjung.
Menuju gunung Puntang, bisa dicapai dengan rute yang ringkas dari pusat kota ke arah Banjaran, naik angkot berwarna cream dari stasiun Tegalega. Turun di terminal Banjaran, perjalanan dilanjutkan dengan angkot lain yang menuju ke arah Purtil/Cimaung, hingga mencapai gerbang area Gunung Puntang. Atau silakan mengambil rute sedikit berputar dari arah Cimahi menuju Soreang, dilanjut ke arah Banjaran, lalu disambung dengan angkot menuju Purtil/Cimaung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar