LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Minggu, 08 Oktober 2017

Menyusuri Großglockner High Alpine Road - Austria.


Puncak Grossglockner, Austria


Yipiiii..... perjalanan selanjutnya kami menuju Grossglockner High Alpine Road. Grossglockner atau dalam bahasa Jerman-nya: Großglockner merupakan puncak Gunung Grossglockner dengan ketinggian 3798 meter diatas permukaan laut. Melintasi Grossglockner High Alpine Road merupakan lintasan jalan yang tertinggi di atas seluruh wilayah lintasan pegunungan di Austria, yang melewati jalan dengan total 48 km mengarah ke pusat taman nasional terbesar yaitu Taman Nasional Tauern dengan luas 1.800 km² yang membentang dari provinsi Carinthia, Tyrol dan Salzburg. Titik lintasan tertinggi jalan gunung yang dapat dilalui adalah Edelweissspitze yang terletak tepat di atas 2.500 m diatas permukaan laut. Wow! Betapa senangnya karena aku akan bermain salju disana!

Grossglockner High Alpine Road yang juga merupakan salah satu daya tarik utama dari Austria. Jalan ini terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan dan indah.


Panorama desa Heiligenblut dari atas bukit.





View Großglockner dari desa Heiligenblut


Perjalanan kami menuju Grossglockner, dimulai dari desa Heiligenblut. Terlihat daun-daun sudah mulai berubah warna sebagai tanda bahwa autumn sudah mulai datang di Heiligenblut. Desa ini tenang dan sangat indah, berada di lembah pegunungan Alpen. Heiligenblut merupakan salah satu tempat wisata ski area yang sangat populer di Austria. Tidak heran, jika ada anggapan Austria adalah ibukota olahraga musim dingin di Eropa.

Karena bukan high season, kami langsung memperoleh tempat parkir dan gratis. Dari area parking, ada sebuah supermarket (ADEG) saya sempat mampir ke toko itu untuk membeli magnet dan lonceng sapi yang kecil. Kami juga melihat sebuah pemandangan yang sangat indah yaitu sebuah gereja yang sederhana dengan dihiasa menara yang cukup tinggi dan runcing dengan latar belakang pegunungan bersalju. Nama gereja tersebut adalah St. Vincent Church. Lihat gambar dibawah ini:


St. Vincent ChurchHeiligenblut


Heiligenblut dalam bahasa Inggrisnya: Holy Blood atau darah kudus. Desa Heiligenblut ada sebuah gereja tua yang terkenal, dibangun pada tahun 1271 bernama St. Vincent Church, konon didalam gereja itu ada sebuah botol yang berisi darah Yesus Kristus. Gereja ini menarik orang-orang Kristen yang ingin melihat peninggalan Yesus ini dan landscape disekitar gereja sangat photogenic.








Kami menginap semalam di sana,  nampak di sekitar penginapan barisan rumah-rumah kayu yang khas dan bergaya klasik dengan berhias bunga berwarna-warni hingga diatas balkon. Saya sangat menyukainya, indah banget!  

Udara pagi saat itu di awal bulan Oktober sudah terasa dingin bagiku tapi langit cerah berwarna biru menambah keindahan suasana pagi saat itu. Setelah sarapan pagi kami meninggalkan Hotel Kärntnerhof Heiligenblut untuk menuju Nationalparkplatz, tidak sabar untuk melintasi High Alpine Road dengan pemandangan yang pasti memukau karena dihiasi daun-daun berwarna-warni disaat musim gugur dan kemegahan pegunungan Alpen yang berselimut salju yang dikelilingi 266 gunung yang tingginya lebih dari 3000 meter. Sungguh! melintasi pegunungan pada saat musim gugur itu sesuatu banget deh!




Di bawah ini adalah beberapa foto yang kami ambil sebelum tiba di Nationalparkplatz. Gambar di bawah ini memperlihatkan sebagian jalan yang kami lalui dalam perjalanan dari Heiligenblut menuju Nationalparkplatz. Gambar ini aku buat dari dalam mobil:








Di pintu gerbang High Alpine Road kami harus membayar 35.50 per mobil untuk trip satu hari dan penumpang tidak dihitung. Petugas loket memberi kami sebuah tiket masuk dan sebuah brosur. Setelah menerima tiket, kami langsung meneruskan perjalanan lagi. Jalan yang kami lalui berkelok-kelok dan makin lama makin naik ke atas. Tujuan akhir kami Nationalparkplatz yaitu di Kaiser-Franz-Josefs-Höhe yang tingginya 2.369 mdpl. Dari situ kami bisa melihat Grossglockner dengan jelas. 


puncak Großglockner

Sebelum tiba di tempat tujuan, kami berhenti di beberapa tempat dengan memarkir mobil di pinggir jalan sehingga kami bisa berpoto-poto. Pemandangan di situ, terlihat sangat indah. Tidak heran, dalam perjalanan tersebut, kami melihat beberapa mobil yang berhenti di suatu tempat. (lihat gambar bawah):



Diatas pegunungan juga ada beberapa restaurant dengan wify strong! 😁

Sungai glacier diatas pegunungan Großglockner


Disepanjang perjalanan ada beberapa restaurant jadi jangan kawatir jika tidak membawa bekal seperti kami sempat mampir di salah satu restaurant untuk makan siang. Rasanya betah berlama-lama di restaurant ini selain pemandangan yang disuguhkan sangat indah juga ada wifi-nya super duper kencang walaupun diatas ketinggian, tentu saja saya tidak sabar untuk langsung eksis hahaha... dan ternyata disetiap restaurant sepanjang lintasan High Alpine Road tersedia wifi tanpa pasword, jadi langung terkoneksi dengan cepat, bahagia kan?!)






Melintasi beberapa zona vegetasi - dari padang rumput gunung sampai es abadi. Grossglockner High Alpine Road layaknya seperti pita hias raksasa yang membentang dan berkelok-kelok diantara barisan pohon-pohon yang berwarna-warni, diantara pegunungan dan reruntuhan batu juga salju yang jatuh yang berada di pinggir jalan. Terlihat juga air terjun kecil di dinding batu, salju tipis jatuh menyentuh pipi dan hembusan deru angin di daerah puncak menciptakan soundscape alpine yang tak terlupakan. Dan kemudian, tiba-tiba, dia muncul dibalik kabut: keagungannya, Grossglockner, gunung batu cadas hitam tampak gagah berbalut salju putih abadi gletser! Setelah puas poto-poto di sana, kami masuk mobil lagi dan meneruskan perjalanan.  Aku suka pemandangan alam di sini, latar belakangnya bagus yaa..






Saya juga berpoto dengan latar belakang gunung bersalju. Gunung bersalju yang menjadi latar belakang sebetulnya adalah gunung yang letaknya di seberang gunung tempat saya berpijak. Jaraknya tidak dekat, dibatasi oleh jurang dan lembah yang luas. Namun dalam gambar di bawah ini, seolah-olah mereka berada di kaki gunung bersalju tersebut:


Saat kabut turun mulai menutupi pegunungan, Großglockner 
Ada seperti "cap cloud"






Waktu itu sudah memasuki bulan Oktober sudah banyak tempat yang bersalju, termasuk jalan yang kami lewati tersebut. Mungkin saja salju yang ada di kanan kiri jalan tersebut bukan salju sisa winter tahun sebelumnya tapi salju yang turun tadi malam. Kebetulan hari sebelumnya memang lebih dingin daripada hari itu. Suhu pada pada hari itu adalah sekitar 6 derajat celcius tapi terasa hangat karena sinar matahari bersinar terang sekali.








Dalam gambar terlihat tiang-tiang yang berjajar di pinggir jalan. Tiang-tiang ini dipasang dengan sengaja bukan tanpa alasan. Bila ada tumpukan salju yang tebal, tiang-tiang tersebut akan membantu pengemudi untuk mengetahui batas jalan. Dengan tiang-tiang yang dipasang di kanan dan kiri jalan, pengemudi akan mengendarai kendaraannya diantara tiang-tiang tersebut. Kalau ngga ada tiang, bisa-bisa kita nyetir kendaraan terlalu ke pinggir dan tidak menyadari kalau sudah sangat berbatasan dengan jurang. Ini akan sangat berbahaya karena kendaraan bisa jatuh ke jurang yang dalamnya ratusan meter.

Menuju Puncak view point Nationalparkplatz, Großglockner

Jalannya menanjak dengan rute zig zag dan kabut mulai turun, Großglockner
Lintasan Großglockner High Alpine Road
Lintasan Großglockner High Alpine Road


Grossglockner Road dibangun antara tahun 1930 sampai dengan 1935 dan merupakan salah satu jalan gunung terbesar di Eropa, dan merupakan gunung tertinggi di Austria. Awalnya jalan tersebut merupakan jalan dari era Roman, dan kembali ditemukan untuk dijadikan jalan bagi kendaraan bermotor karena pemandangannya yang indah.


kami akan melintasi tunnel diatas.... keren kan?! 😋


Akhirnya kami tiba di Nationalparkplatz kawasan gunung Hohe Tauern. Namun sebelumnya kami harus mencari tempat parkir. Parkiran sudah penuh, untung saja di sana ada parking garage yang memiliki beberapa lantai. Kami langsung menuju parkiran mobil ke dalam gedung.


Puncak Gunung Großglockner dilihat dari view point Nationalparkplatz
View point NationalparkplatzGrossglockner
suasana view point Nationalparkplatz, Grossglockner



Kawasan gunung Hohe Tauern terbesar yaitu Franz-Josefs-Hohe, yang sangat terkenal di Eropa karena pemandangannya yang spektakuler. Dinamai oleh Kaisar Franz-Josef pada tahun 1856, pemandangan yang indah tersebut berada di ketinggian 2.422 meter di atas permukaan laut dan memberikan pemandangan luar biasa, termasuk puncak Grossglockner dengan ketinggian 3.798 meter diatas permukaan laut, yang merupakan gunung tertinggi di Austria dengan memiliki rute perjalanan paling indah tetapi juga menegangkan.




Glacier Grossglockner

nampak Alpine Marmot di dekat sungai glacier, Grossglockner





Dari Nationalparkplatz kita bisa menikmati kemegahan Grossglockner dengan jelas. Makin siang jalan makin ramai dan view points juga makin banyak dikunjungi orang. Untunglah bukan hari libur, jadi tidak bener-bener penuh sesak. Untuk poto-poto bisa dilakukan dengan mudah tanpa berebutan dengan orang lain.  Di Nationalparkplatz tersebut ada pagar untuk pengamanan.

Pada waktu itu kami berada pada ketinggian 2369 mdpl, padahal tinggi Grossglockner adalah 3798 mdpl. Jadi kalau mau ke puncak gunung, paling tidak kita harus mendaki lebih dari 1400 mdpl lagi dari tempat kami berada, jika diukur tegak lurus yaa 😊 Berhubung saya bukan pendaki profesioanal, dan dengan suhu dingin diantara salju seperti itu tidak mungkin saya mendaki ke puncak Grossglockner tersebut. Yang bisa saya lakukan untuk bisa menikmati kemegahan Grossglockner memandang dan mengabadikannya dari view point Nationalparkplatz. Dari situ kami bisa melihat puncak Grossglockner dengan jelas.




Saya sedikit heran karna ditengah-tengah parkplatz ada perahu dengan dayungnya yang terbuat dari besi apakah mungkin ada cerita dibalik itu? Saya tidak menemukan jawabannya. Di seberang tempat tersebut juga ada sebuah restoran dan toko souvenir, saya sempat mampir untuk membeli, yang mau ke toilet juga ada disediakan disini bersih dan ngga perlu bayar. Jauh di bawah sana, kami melihat ada semacam danau. Terlihat kecil karena kami berada jauh di atas. Setelah puas membuat berbagai macam poto, kami meninggalkan Nationalparkplatz. Kembali ke mobil dan meneruskan perjalanan ke Salzburg, sebuah kota kecil yang sangat cantik.





Lintasan Grossglockner High Alpine Road








Saat turun kami masih disuguhi pemandangan indah, pohon-pohon yang berbaris dengan warna kuning terang bagai garisan penerima tamu dengan gaun emas, 
sungguh memanjakan mata.








Rute lintasan yang kami lalui dari Heiligenblut di Carinthia hingga Fusch-Ferleiten di Salzburg. Kami hanya mengikuti alur lintasan pegunungan. O iya, Jalan ini tidak dibuka sepanjang tahun loh! Misalnya untuk tahun 2017 jalan ini dibuka dari bulan Mei sampai dengan November, tetapi apabila cuaca buruk, jalan ini juga ditutup. Informasi bisa dilihat di sini.






Heiligenblut, Austria


"Enjoy Grossglockner High Alpine Road leads you into the high alpine regions the breathtaking panoramic view that changes from one hairpin bend to the next. You are surrounded by 266 mountains over 3000 meters high in the Hohe Tauern National Park alone. Awesome!"







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...