LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Minggu, 08 Juli 2012

Tidung Island Adventure, North Jakarta - Indonesia.



Jembatan Cinta, Tidung Island.

Pulau Tidung, salah satu pulau terbesar di kepulauan Seribu dengan panorama laut yang indah membuat Tidung sebagai tujuan alternatif dengan harga terjangkau. Hal ini hanya sekitar 20 kilometer utara Jakarta, sehingga menjadi tujuan liburan yang populer bagi penduduk kota. Refreshing segala aktivitas yang dapat kita lakukan di pulau Tidung termasuk snorkeling, sepeda santai, menyelam, memancing, fotografi, dan ada juga yang berkemah.




Air yang jernih memantulkan cahaya crystal, pantai dengan pasir putih yang masih bersih, dunia bawah laut yang indah, dengan udara segar, keamanan masih terjaga. Petualangan kali ini cocok untuk anggaran apapun. Pulau Tidung layaknya surga kecil. Hanya saja untuk perjalanan menuju kesana perlu ada sedikit yang menantang.


Jembatan Cinta yang perlu perbaikan karna sudah rusak parah - Tidung Island.


Untuk berpetualang di pulau ini kita terlebih dahulu mengambil paket wisata yang banyak tersedia ditawarkan. Dengan mengambil paket wisata, rasanya lebih terjamin misalnya untuk transportasi, penginapan dan berbagai fasilitas wisata yang ditawarkan  maupun kebutuhan makan selama kita disana. Saat itu kami mendapatkan paket wisata dari ibu Lia penduduk asli di pulau Tidung. Kami berdelapan dengan paket Rp 250.000/orang mendapatkan: tiket PP kapal dari Muara Angke-Tidung-MuaraAngke, penginapan ber-AC dari rumah penduduk, makan siang+ BBQ malam+sarapan pagi, fasilitas snorkling, sepeda, dan ditemani satu orang guide untuk berkeliling di pulau. Lebih banyak orang akan lebih murah harga paket wisatanya. Cukup puas untuk menikmati petualangan di pulau unik ini.




Menuju Pulau Tidung Kecil.
Menuju Pulau Tidung Kecil.

Embun pagi yang segar dicampur dengan bau tajam dari pasar ikan, yang tentunya diperlukan sedikit menahan napas, belum lagi jalanan yang becek hufg.... tetapi semua itu terkalahkan akan semangat petualangan menuju pulau Tidung. Perjalanan dimulai dari subuh, karna kapal pertama yang menuju ke pulau Tidung berangkat pada jam 7 pagi. Katanya untuk menghindari ombak tinggi. 

Dan kami pun tiba di pelabuhan Muara Angke-Jakarta Utara pada jam 06.10 pagi dan bertemu pak Nding utusan dari ibu Lia untuk mengantar ke kapal agar tidak salah masuk. Dermaga sederhana, yang merupakan sebuah platform beton sebagai dermaga kapal. Tidak ada bangunan, atap, atau tanda apapun. Perahu itu terbuat dari kayu, dicat putih. Ini memiliki dua deck, atas dan bawah. Bagian atas dari dek atas dibiarkan terbuka untuk membentuk jendela. Sebagian besar wisatawan memilih dek atas, sehingga pada saat kami naik, sepertiga dari dek atas-sudah diisi. Langit-langitnya hanya sedikit lebih dari satu meter. Akhirnya, kami bergerak ke belakang untuk menemukan lorong kamar, tidak ada kursi tersedia, hanya karpet yang digelar sebagai alas duduk.





Dari matahari terbit perlahan, awalnya dengan warna oranye di langit keabu-abuan sampai matahari bersinar terang dan sampai akhirnya kemudian kami diberitahu perahu mungkin meninggalkan pukul 7:30. "Mengapa ada 'sesuatu' tambahan? Bukankah mereka memiliki waktu yang tetap untuk berangkat, "tanya teman saya bingung. Saat itu masih liburan sekolah anak-anak sehingga penumpang sangat ramai. Dan akhirnya penumpang terakhir naik, matahari telah meledak di kekuatan penuh dan menempatkan gedung-gedung pencakar langit Jakarta dan gudang-gudang disekitar nampak ke dalam pandangan yang jelas.

Sekitar 1,5 jam kemudian, terlihat pulau itu muncul. Pertama adalah pulau saudara kandung yang lebih kecil, yang disebut Tidung Kecil, dan kemudian yang lebih besar yaitu pulau Tidung Besar. Tidung Besar itu lah merupakan dermaga, penginapan dan fasilitas lainnya, sementara pulau Tidung Kecil sebagian besar masih ditutupi hutan mangrove.

Begitu tiba, menyenangkan sekali. Itinerary sudah disusun, setelah beres-beres di penginapan kami meminta pada ibu Lia menyediakan makan siang padahal saat itu masih jam 10 pagi setelah itu kami lanjut dengan bersepeda menuju Jembatan Cinta. Kamar kami satu dan ruang tamu yang dipakai untuk tidur dengan lima kasur busa berukuran besar, AC, televisi dan mandi air dingin, sederhana dan bersih. Sinyal telepon yang sempurna adalah Simpati dan Mentari.
 
Kami bersepeda hanya di jalur utama pulau itu, lebarnya 2-meter terbuat dari paving blok. Sepanjang jalan, ada rumah yang bisa disewakan, warung makan, toko suvenir, rental dan sewa peralatan snorkling sepeda, ada juga penjual gerobak roti panggang. Jalur ini ramai sekali selain orang-orang bersepeda ada motor juga becak motor dan ada ratusan orang di sini, membuat kemacetan lalu lintas di jalur ini. Suasana liburan sekolah yang membuatnya.

Akhirnya tiba di pantai, airnya dangkal dan saat ini santai, sangat cocok untuk mencelupkan dan berenang. Bentangan panjang pasir putih dan bersih untuk berjalan di atas atau berbaring dengan nyaman. Pohon-pohon menawarkan keteduhan bagi mereka yang rentan terhadap sengatan matahari. Pantai ini geratis kita hanya membayar Rp 2000 sebagai ongkos parkir sepeda di area jembatan Cinta.

Sebuah jembatan lengkung, seperti banyak jembatan lengkung lain di seluruh dunia, namanya yang romantis disebut Jembatan Cinta. Puncak dari jembatan, yang tingginya kira-kira 5 meter di atas permukaan laut, menjadi platform untuk anak-anak untuk menguji keberanian mereka dengan melompat ke dalam air laut dibawahnya. Sebuah banana boat lewat di bawah jembatan sebelum bongkar penumpang. 

Jembatan Cinta yang menjadi maskot Pulau Tidung dan pusat rekreasi di pulau itu. Ada banana boat, motor jets sky, atau hanya bermain-main di pasir putih Tidung serta trekking ke pulau Tidung kecil dengan menyelusuri jembatan cinta yang sudah mulai rusak parah dan tidak ada pagar untuk berpegangan jadi diperlukan kehati-hatian dalam melangkah jangan sampai terperosok ke laut.


Suasana pantai di Pulau Tidung Kecil.
Hutan Mangrove yang berada di Pulau Tidung Kecil.
Suasana  di saat matahari terbit di Pulau Tidung.

Di pulau Tidung Kecil kami hanya beristirahat di bangku-bangku kayu yang menghadap ke pantai dibawah rindang pohon nyiur disempurnakan dengan kelapa segar, diminum langsung dari buahnya. Pulau ini semata-mata dioperasikan oleh masyarakat setempat - atmosfer turun ke bumi dan santai. Orang setempat umumnya ramah dan suka membantu. Tidak ada yang menawari kami produk ketika kita tidak meminta mereka, tidak seperti tempat wisata-wisata yang lainnya. Pantai ini begitu menyenangkan dan damai waktu berlalu dengan tenang. Puas bermain di Pulau Tidung Kecil, jam 01 siang, Deni sebagai guide mengingatkan kami untuk waktunya snorkeling. Wah.... rasanya tidak sabaran lagi, panas terik tidak menghalangi kami. Dengan perahu yang dinahkodai pak Said (suami ibu Lia) kami berdelapan termasuk tiga keponakan yang masih kecil-kecil ikut bersnolkeling ke pulau Payung. Pak Said juga menyediakan kamera tahan air, yang bisa kami pakai untuk mengabadikan disaat snorkeling loh... 



Snorkling di Pulau Tidung.

Akhirnya mencapai kedekatan sebuah pulau, pak Said memberi kami jaket pelampung, sepatu katak dan masker snorkeling sebelum mencelupkan diri. Kami mengambil lompatan dan memasuki dunia bawah laut yang fantastis. 


 

Air laut yang jernih di bawah teriknya matahari, pemandangan yang sangat berbeda dari pantai pinggiran kota Jakarta air kecoklatan. Laut dangkal dan terumbu karang berbagai macam hanya beberapa inci di bawah hidung kita. Terumbu karang dalam kondisi yang sudah mulai terganggu banyak yang sudah mulai di rusak, tetapi makhluk laut masih banyak tapi ikannya kecil-kecil.... lumayan masih bisa dinikmati keindahannya. Hati-hati ada bulu babi loh... 




Puas berenang kami diajak pindah tempat ke pulau yang lain dan akhirnya sampai di sebuah pulau yang tampak putih seperti batu raks dan terkesan tandus. Pulau itu hanya dihiasi satu pohon, burung camar terbang kesana kemari.... pantainya banyak terlihat potongan-potongan coral yang terdampar akibat hempasan ombak, kerang-kerang juga ada... unik sekali pulau ini. Puas bermain, matahari sudah mulai turun dan kami pun bersiap-siap balik ke Pulau Tidung. Tak lama, terlihat dari kejauhan jembatan Cinta yang sudah dipenuhi orang-orang untuk bersiap-siap menikmati sunset di pulau Tidung. Matahari terbenam dan langit cepat berubah gelap. Pantai ini memiliki pencahayaan, dihiasi lampu jalan memberikan secercah sinar. Pulau ini aman, bahkan bagi wisatawan perempuan. Tidak ada yang mengganggu kami.

Saatnya barbeque seafood dengan ditutup buah semangka kuning menambah kenikmatan makan malam kami, melihat ke langit dan melihat bintang-bintang yang indah bersinar terang dengan latar belakang gelap. Ah, bau pasar ikan muara angke adalah suatu pengorbanan kecil, dan itu bukan apa-apa....

Pulau Tidung tidak hanya menawarkan karang indah, pantai yang indah dan malam berbintang, tetapi juga kenyamanan sebuah komunitas erat yang sudah terkikis dari kehidupan ibu kota.




Indahnya matahari terbit di Pulau Tidung.
Sunrise di Pulau Tidung.
Sunrise di Pulau Tidung.
Sunrise di Pulau Tidung












Bingung mencari sepeda yang diparkir tadi... dimana yaa..?! ^^
Suasana di dalam kapal dari Pulau Tidung menuju Muara Angke.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...