Image of a Deity in the Monastery
Ganden Sumtseling Monastery adalah Biara Tibet yang sudah berusia 300 tahun di Yunnan, Cina. Saya belum pernah ke Tibet - dan sudah ada di daftar panjang untuk tempat yang mesti saya kunjungi, tetapi baru-baru ini saya berjalan di dekat wilayah Tibet daerah perbatasan China yang berada di Provinsi dataran tinggi Yunnan. Terletak di kota magis Shangri-La yang juga dikenal sebagai Zhongdian. Ini adalah petualangan yang tak terlupakan. Mengagumkan!
Biara menghadap danau, tapi danau terlihat kering dimusim semi saat itu
Ganden Sumtseling Monastery, Shangri La
Dari Shika Snow Mountain kami langsung melanjutkan petualangan menuju Ganden Sumtseling Monastery, hanya 45 menit lamanya perjalanan dengan mobil. Terletak 5 kilometer dari kota Zhongdian pada ketinggian 3.380mdpl yang letaknya tidak jauh dari Shangri La Oldtown.
Dibangun pada tahun 1679 kuil ini adalah yang biara Buddha Tibet terbesar di Provinsi Yunnan dan karena sangat mirip kadang-kadang disebut sebagai Little Potala Palace tepatnya terletak di ibukota Deqing Prefektur Otonomi Tibet. Ya... explore ini dulu baru nanti berkunjung ke real-nya Potala Palace di Tibet ya kan hehe..
Halte bus yang keren! dengan ukiran dan warna yang menarik mata
Dengan membayar 115 RMB (China Yuan) tiket masuknya termasuk bus wisata yang menghantar kita dari parkiran utama ke area komplek temple. Sangat mahal yaa tiketnya...?! Atau cara yang lebih murah lagi dengan naik bus lokal nomor 3 dari Shangri La Oldtown, turun di pintu masuk. Biaya bus kota 1 RMB (1 China Yuan). Pastikan Anda sedang menuju jalan yang benar ketika Anda mendapatkan di papan petunjuk bus ya 😉
cantik sekali gerbang utama saat memasuki Biara
Memasuki gerbang utama yang berbentuk ruangan yang dipenuhi lukisan yang sangat indah menghiasi seluruh ruangan ini. Penduduk setempat yang lebih didominasi para Monk dan juga wanita-wanita yang rata-rata semua sudah dewasa. Mereka sangat ramah, mungkin karena sudah terbiasa dengan para turis, mereka siap membantu jika kita bertanya... walaupun menggunakan bahasa 'tarzan' loh. 😄
Map painted inside monastery
Bagunan yang menjadi gerbang masuk ini walau kecil tapi sangat indah. Hampir semua dinding dan langit-langitnya dihiasi lukisan-lukisan indah dan juga ada map bangunan monastery. Setelah melewati bangunan yang menjadi gerbang masuk monastery, barulah kita memasuki area monastery: ada pemukiman para Monk dan di depan saya melihat tangga yang lumayan panjang untuk menuju pusat bangunan monastery.
Saat menaiki tangga, nafasku bagaikan mau copot... ngos-ngosan
Bangunannya yang berbentuk komplek kuil yang berada di sebuah bukit menghadap danau besar yang sudah kering yang juga merupakan salah satu biara yang paling terkenal di Cina. Perlu perjuangan untuk mencapai kuil utama, kita harus mendaki tangga yang lumayan tinggi... baru tiga anak tangga sudah ngos-ngosaan deh... hadeeeuuh... teriknya sinar matahari bagaikan ada diatas kepala tapi angin dingin menusuk tulang... tapi tetap semangat.
Hayo.... semangattt Beh!! 😁
Disini kita dapat berjalan-jalan dan melihat para Monk melakukan aktivitas sehari-hari. Kita juga dapat berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal para Monk. Menurut Wikipedia, struktur biara utama di Ganden Sumtseling Monastery mirip dengan Biara Potala di Lhasa, Tibet. Memiliki rooves tembaga berwarna emas. Jujur itu sebuah karya seni yang sangat indah-saya bahkan tidak peduli tentang sejarahnya 😊 saya hanya mencintai perjalanan dan melihat tempat-tempat baru dan hal-hal yang mengagumkan. Pemandangan yang membuat saya tidak mau berhenti menikmati nya. Kami berkeliling dan mengambil beberapa poto untuk mengabadikan pesona kuil ini.
Ornamen di sudut-sudut atap biara
Suasana kuil ini tenang dan syahdu...sekali-kali terdengar suara doa monk dari dalam kuil. Hiasan dan ornamen bangunan kuil sangat indah, berwarna cerah dengan seni bernilai. Tak bosan memandang dan menikmati sekitar kuil sambil memperhatikan aktivitas para monk disekitar kuil.
Saya sangat beruntung bisa diberi kesempatan untuk berfoto didalam kuil utama di istana 'Little Potala' ini. Indah sangat, dengan suasana dekorasi yang full collor dan tersebar karya seni yang sangat indah di dalam kuil itu. Suasana tenang damai dan sunyi, kalau diumpakan... jarum jatuh pun bisa terdengar loh. 😁
8 m tall idol of Shakyamuni Buddha
Sang Buddha memegang pedang
Patung Dewi berkepala 10, bertangan 10 dan masing-masing telapak tangannya ada mata.
Saya tidak tau kenapa, saat saya mengabadikan patung ini (saya tidak tau patung siapakah ini?) tidak mudah... selalu blurr...blurr...lagi... sampai akhirnya saya berhenti sebentar dan tarik nafas, dan bilang didalam hati "maafkan, bolehkah saya mengabadikan patung ini?" setelah itu ... oh my: berhasil! dan saya bilang lagi didalam hati... "terimakasih" Saya tidak tau harus mengerti atau tidak kejadian ini, tetapi membuat sedikit rasa yang tenang setelah itu.
kaki Buddha dengan uang-uang persembahan yang berserakan
Didalam gedung utama Biara, kita bisa melihat banyak sekali lukisan-lukisan indah dan penuh warna, juga beberapa patung Sang Buddha dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Menurut sejarahnya, Kuil ini milik Hat sekte Kuning dari Buddhisme Tibet dari urutan Gelukpa dari Dalai Lama. Denga semangat visioner Buddha, Dalai Lama mendirikan biara ini pada tahun 1679. Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan dari Tibet dan Cina Han. Namun pada masa Revolusi terjadi kerusakan kemudian dibangun kembali pada tahun 1983, dan pada puncaknya biara ini pernah menampung hingga 2.000 monk, dan saat ini menampung 700 monk di 200 rumah penduduk sekitar kuil.
Karena
popularitas novel James Hilton Lost Horizon ( 1933), yang
memperkenalkan Shangri La dan ditulis tentang tema
inspirasional "Tibet Buddha Suci - di mana manusia, hewan, dan alam
hidup dalam harmoni di
bawah kekuasaan Tibet." Pemerintah Cina mengubah nama Zhongdian
County ke Shangri La County pada tahun 2001, yang pada dasarnya untuk
mendorong pariwisata. Nama-nama
sebelumnya adalah Zhongdian (Jiantang zhen-China), dan Gyalthang dalam bahasa Tibet. Kota yang memiliki penduduk mayoritas Tibet. Nama ibu kota kabupaten itu adalah sama berubah dari Jiantang ke Shangri La. Suasana
kota ini nampak jelas bergaya Tibet dengan bendera-bendera doa banyak berkibar menghiasi kota dan bukit gunung, dikenal dengan nama
gunung suci, lamaseries dan batuan tertulis dalam bahasa Tibet dengan
sutra Buddha.
Visa apa yang Anda butuhkan untuk mengunjungi Ganden Sumtseling Gompa?
Tidak menggunakan Tibet Visa meskipun itu menjadi Biara Tibet. Bahkan ini bisa menjadi cara terbaik untuk melihat Biara Tibet tanpa benar-benar pergi ke Tibet. Jadi kita hanya membutuhkan Visa Cina. Saya juga menulis posting tentang cara terbaik untuk mendapatkan Visa China di sini dengan cara: Mendapatkan Visa China
Tidak menggunakan Tibet Visa meskipun itu menjadi Biara Tibet. Bahkan ini bisa menjadi cara terbaik untuk melihat Biara Tibet tanpa benar-benar pergi ke Tibet. Jadi kita hanya membutuhkan Visa Cina. Saya juga menulis posting tentang cara terbaik untuk mendapatkan Visa China di sini dengan cara: Mendapatkan Visa China
Ganden Sumtseling Monastery
Kita juga bisa melihat pemandangan danau dan pedesaan dari balkon biara utama, walaupun terlihat sedikit berantakan bangunan-bangunan tetapi eksotis. Dan rute kami selanjutnya mengunjungi Guishan Monastery yang berada di oldtown. Jika posting ini kebanyakan foto, maka itulah alasan mengapa! Terlepas dari kuil itu sendiri, terkesiap pada pandangan menakjubkan dan kemudian menyadari mengapa saya suka bepergian.... benar-benar mengagumkan tempat ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar