LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Minggu, 02 Juni 2013

Pulau Belitung Adventure



Batu Layar, Belitung


Semenjak popularnya "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata yang secara tidak langsung mempromosikan keindahannya pulau Belitung semakin dikenal banyak orang. Salah satunya saya sebagai penggemarnya. Tapi saat ini saya tidak menceritakan tentang film atau pemainnya yaa...😊 Bersama teman-teman, pada tanggal 25-27 Mei 2013 kami bertujuh berkesempatan untuk mengunjungi pulau Belitung. 3 hari 2 malam kami berpetualang di pulau bebatuan yang eksotis itu. Sangat Tak terlupakan!


Tiba di Bandara Tanjung Pandan, Belitung


Tiba di bandar udara Tanjung Pandan Belitung, kami sudah dijemput mobil yang telah kami booking dari Jakarta dan langsung menuju Belitung Timur tepatnya ke pantai Serdang di Desa Manggar.


Pantai Serdang, terletak di kampung Burung Mandi. Ini adalah pantai berpasir sedikit kuning dan uniknya kami tidak akan menemukan satu pun batu granit di pantai ini kecuali hanya pasir pantai dan banyak pohon pinus yang menjadi pembatas antara pantai dan daratan. Di latar belakang kita bisa menyaksikan gunung Burung Mandi. Ini membuat pantai ini berbeda, karena di sini adalah satu-satunya pantai Belitung yang memiliki gunung sebagai latar belakang. Jarak Burung Mandi ke bandara kira-kira 70km, bisa ditempuh dalam satu jam. Tidak ada hotel di sekitar tempat ini, kota terdekat adalah Manggar, berjarak 18km. Pantai yang indah dan tidak terlalu ramai. Terlihat beberapa perahu berwarna-warni parkir di tepi pantai, kami pun sibuk berfoto disana... lelah bermain kami duduk santai di tepi pantai sambil menikmati kelapa muda...wah segarnya! 


Pantai Serdang, Belitung



Tidak seperti pantai pada umumnya yang dihiasi deretan pohon kelapa, tapi Pantai Serdang dihiasi dengan deretan pohon pinus yang membuat pantai ini spesial dan indah. 

Tidak hanya pohon pinus tapi juga rumput tumbuh di sekitar pepohonan pinus tersebut. Di garis pantai, ada banyak perahu nelayan. Penduduk setempat memarkir perahu mereka dengan rapi di sini. Perahu ini datang dalam berbagai warna sehingga meningkatkan keindahan pantai. Kami tidak sempat berenang disini karena harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mencari warung makan, perut sudah berkicau.😆

Tidak jauh dari pantai Serdang, kami mampir di Pantai Burung Mandi yang juga indah berpasir putih dan terlihat ada seperti sungai yang berwarna biru jernih mengalir ke laut.... dan di pantai ini kami sempat mencicipi menu Gangan ikan kakap saat makan siang.


Pantai Burung Mandi, Belitung

mesti coba menu Gangan ikan kakap khas Belitung.


Vihara Dewi Kwan Im, kami sempat mampir ke kuil ini yang terletak di desa Burung Mandi. Tempat ini dikenal sebagai tempat ibadah Kong Fu Chu terbesar di Belitung, dibangun di lereng gunung Burung Mandi. Dari tempat ini, anda bisa memandang laut lepas di sekitar pantai Burung Mandi. Di setiap bulan Februari tempat ini dipadati oleh penziarah untuk melakukan ibadah dalam rangka peringatan Tahun Baru Cina. Meskipun tempat ini adalah tempat religius, pengunjung bisa datang kapan saja untuk berwisata.




Museum Kata Andrea Hirata. setelah makan siang selanjutnya kami menuju Gantung, Belitung Timur. Pengen tau, apa sih isinya bangunan yang terlihat sederhana ini? 'isinya...?' iyaaa... banyak sekali kata-kata yang tertulis hampir terdapat di seluruh dinding, poto-poto Laskar Pelangi, buku-buku dan barang-barang kenangan bang Andrea Hirata. Sayang sekali pemiliknya tidak ada ditempat hmm... padahal berharap banget mau poto bareng. Museum ini penuh inspiratif; kata-kata yang dipajang membuat optimis dan cerita-cerita yang digambarkan penuh pembelajaran. Keren!


"Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu", Andrea Hirata

Museum Kata Andrea Hirata, Belitung

Halaman depan Museum Kata Andrea Hirata

Berikut poto-poto momen saat kami berada di dalam Museum Kata Andrea Hirata


Suasana ruang belakang Museum Kata dihiasi poto bang Haji Rhoma Irama 😉

Ruangan belakang sedikit usang ditambah dekorasi baranng-barang yang sudah tua.




Di ruang belakang Museum Kata ini ada kedai kopi namanya 'Kupi Kuli' kita bisa mencicipi dengan membuat sendiri, suasana nya seperti dapur tempo dulu yang masih menggunakan kayu bakar dan ceret yang sudah usang. Kopi hitam yang wangi... mesti coba kalo mampir.😉


Kedai Kopi "kupi kuli"

ternyata bangunan usang ini buat tempat poto prewed juga yaa....

sstt...memantau situasi mau madol 😁

horee... sudah boleh pulang..!!



SD Laskar Pelangi.  

Berawal dari novel karya Andrea Hirata diangkat ke layar lebar oleh Mira Lesmana dengan judul filmnya "Laskar Pelangi" itu ternyata sukses. Replika SD Muhammadiyah inilah sebagai salah satu lokasi syuting film tersebut. Walaupun bangunannya reyot, sekolah itu menyimpan pesan inspiratif. 😁 Memang benar, setelah Film Laskar Pelangi, Pulau Belitung menjadi dikenal oleh banyak orang. Bukan hanya masyarakat nusantara saja, tetapi mancanegara.

SD Laskar Pelangi ini terletak di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Butuh waktu satu jam melalui jalan darat dari Bandara HAS Hanandjoeddin, Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.


SD Laskar Pelangi, Belitung


Nampak dari kejauhan, bangunan sekolahnya begitu tak layak. Berdasarkan film Laskar Pelangi, sepuluh bocah yaitu Lintang, Sahara, Ikal, Syahdan, Mahar, Borek alias Samson, Trapani, Harun, A Kiong dan Kucai, belajar di sebuah sekolah reyot ini.

Kalau SD Muhammadiyah yang sesungguhnya sudah ambruk. Guna keperluan syuting Laskar Pelangi, contoh SD Muhammadiyah dibangun seperti aslinya. Meski replika, kondisi fisik sekolah itu tetap mengetuk keprihatinan. Ya, memang ada beberapa bagian bangunan yang asli dipasang pada replika.

Bukit putih ibarat 'karpet' serta tiang bendera menyambut kedatangan setiap orang untuk menuju dua pintu ruang kelas sekolah. Lagi-lagi, pasir putih itu replika pasir pantai.😁 "Ini pasir dari sisa-sisa penambangan timah di dekat sini," kata warga setempat.





Dua ruang kelas saling berdempetan, dinding papan bercat lusuh. Sebagian atap seng nampak bolong-bolong. Ruang kelas beralas tanah dengan interior berupa lemari, kursi dan meja belajar seadanya. Bahkan bangku kayu siswa terlihat rusak. Begitulah gambaran suasana SD Laskar Pelangi setelah ketenaran Laskar Pelangi dikenal khalayak banyak, walaupun reyot, tapi menjadi tujuan wisata para turis.😋

"Kini, replika sekolahnya menjadi objek wisata yang diburu para wisatawan. Bukan soal kondisi reyot sekolahnya, tapi pesan dan nilai yang digaungkan Andrea Hirata soal kebangkitan dan semangat. Bertepatan film Laskar Pelangi diputar di bioskop pada 2008, sekolah tersebut menjadi magnet bagi wisatawan. Dan akhirnya bangunan replika SD Muhammadiyah itu diresmikan pada tahun 2010.


merasakan jadi murid SD Laskar Pelangi, 



Bendungan Pice. Satu lagi tempat wisata di Belitung Timur yang tak kalah menarik adalah Bendungan Pice. Bendungan air peninggalan era kolonial Belanda ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Belitung. Menurut sejarah, namanya diambil dari nama seorang arsitek berkebangsaan Belanda, yaitu Sir Vance. Bendungan ini membendung aliran sungai Lenggang. Bendungan itu nampak masih kokoh berdiri walau sudah berusia puluhan tahun. Letak Bendungan ini tidak jauh dari SD Muhammadiyah Gantung alias SD Laskar Pelangi.


Bendungan Pice, Belitung



Sungai Lenggang, Belitung



Kota 1001 WarKop. Dalam perjalanan pulang, kami menyempatkan diri mampir ke kedai kopi yang ada di kota Manggar. Kota ini memang terkenal sebagai “Kota Seribu Satu Warung Kopi”. Meskipun berwujud warung sederhana di pinggir jalan, kedai-kedai tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Baik penduduk lokal maupun wisatawan berebut menyeruput kopi khas Belitung ditemani dengan aneka jajan warung. Dengan variasi harga dari Rp 3000-Rp 5.000 per gelas, kita sudah bisa mereguk manisnya kopi hitam, kopi susu, atau teh susu. Dari dalam kedai kita juga bisa mengamati aktivitas warga setempat, mencicipi kearifan lokal yang tercipta dari berbagai budaya yang ada di kota ini.


Mencicipi kopi di Warkop ATET, Belitung



Hari ke dua

Hari berikutnya kami melanjutkan petualangan perjalanan dari Tanjungpandan menuju Tanjung Tinggi, kami hari ini khusus mengitari pulau-pulau yang ada di Belitung. Tips, saat paling baik untuk mengunjungi Belitung adalah antara bulan April-Oktober karena cuaca sedang bersahabat untuk melakukan hopping island. Tanjung Kelayang adalah salah satu pantai terindah di Belitung, pusat rekreasi pantai yang secara periodik di singgahi oleh ratusan perahu yacht dari manca negara dalam event sail Indonesia. Tempat ini juga merupakan pelabuhan yang digunakan wisatawan untuk melakukan tour island hopping yang paling banyak diminati wisatawan yang datang ke Belitung. Ya, inilah dia tempat yang paling ditunggu-tunggu dalam petualangan kali ini.

Bebatuan tersebar dengan air laut biru kehijauan menjadi pemandangan yang ditawarkan sebuah pantai di Kepulauan Bangka Belitung. Adalah Pantai Tanjung Kelayang yang menawarkan pesona romantis nan menawan dengan tebaran batu granit yang memukau.


Petualangan mengeksplor kepulauan di Belitung dimulia!


Dengan menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya kami tiba di Tanjung Tinggi. Berbeda dengan di Tanjungpandan, di daerah Tanjung Tinggi memang jarang sekali ditemukan penginapan. Setelah bertemu dengan pak Rusdi sang pemilik kapal, tiba saatnya petualangan laut dimulai ;-)) Tiba di pantai Tanjung Kelayang sudah dikenal oleh masyarakat setempat sebagai tempat rekreasi sejak dahulu. Pemandangan paling menarik adalah pulau kecil yang terbentuk dari batu-batu granit besar yang terletak kira-kira 300 meter dari ujung pantai. Bentuk batu mirip kepala seekor burung, itulah yang menjadikan nama tempat ini sebagai Tanjung Kelayang, dimana Kelayang adalah nama salah satu jenis burung. Penduduk sekitar menamakan batu yang berbentuk seperti kepala burung dengan nama yang lebih istimewa yaitu Batu Garuda.


kepiting berbulu, Belitung


Pulau Pasir sebenarnya bukanlah sebuah pulau, yang terbentuk dari gundukan pasir ditengah laut. Sebagian masyarakat belitung menyebut pulau pasir ini dengan Pulau Pasir Gusong (gosong). Namun pulau ini hanya dapat dikunjungi bila air laut surut, karena bila air laut pasang maka pulau ini tertutup air laut.

Yang menarik dari tempat ini adalah tumpukan pasir yang membentuk pulau ini hanya akan muncul pada saat air surut. Pada saat air laut pasang hampir seluruh daratan tenggelam di bawah laut. Pulau ini tidak luas, hanya terdiri kurang lebih setengah lapangan bola. Tidak ada benda lain di pulau ini selain tumpukan pasir putih yang halus dan bintang laut merah yang terdampar 😁 khas Belitung.

Pemandangan di sekitarnya Pulau Pasir, indah sekali karena lokasi pulau terletak di antara beberapa pulau yang berdekatan satu sama lain seperti Pulau Kepayang, Pulau Babi, Pulau Tukong Kelayang dan Batu Berlayar. Jarak terdekat adalah ke Pulau Kepayang yang hanya dipisahkan oleh air laut setinggi pinggang pada saat laut surut.


Bintang laut dari Pulau Pasir, Belitung





Kalau malas "mager" (malas bergerak) kita bisa duduk-duduk santai saja diatas pasir yang lembut, mendengarkan suara deburan ombak yang bergerak berirama tanpa henti. Arahkan juga pandangan dan lensa kamera anda untuk melihat sekeliling pulau. Disekeliling Pulau Pasir Belitung ini kita bisa melihat pemandangan laut biru, hijau dan jernih. Bisa juga melihat pulau-pulau cantik dan gugusan bebatuan granit yang berada diseberang pulau. iya kan?!😊



Pulau Kepayang dilihat dari Pulau Pasir Belitung

The Big Star Fish with Crystal Clear Waters of Pasir island, Belitung


Jika anda berkunjung ke Pulau Pasir, ada satu hal yang jangan sampai terlewatkan. Bermain di pantai dengan airnya yang jernih dan pasir putih halus dalam sebaran yang landai dan luas. Lihatlah di pasir pantai yang tergenang air laut, kami menemukan binatang spesial penghuni Pulau Pasir. Mereka adalah bintang laut merah besar. Bintang laut ini banyak sekali tersebar di perairan sekitar Pulau Pasir. Saya pun tidak melewatkan kesempatan untuk memfoto makhluk-makhluk cantik ini.

Penting ! Harap jaga kelestarian alam. DILARANG MEMBAWA BINTANG LAUT KE LUAR TEMPAT INI. Jika anda mengambil bintang laut untuk berfoto, harap jangan dibiarkan di udara terlalu lama agar binatang ini tidak mati. Segera kembalikan bintang laut ke air setelah anda berfoto. Bintang laut ini tidak menggigit dan tidak juga mengeluarkan racun. 



Pulau Batu Berlayar adalah sebuah formasi batu-batu granit raksasa dimana terdapat 2 batu besar yang berdiri vertikal sehingga berbentuk ibarat layar kapal dengan pulau pasir putih sebagai kapal nya. Formasi itulah yang membuat penduduk Belitung menamakan tempat ini Batu Berlayar. Pulau ini sangat fotogenik, setiap sudutnya sangat menarik untuk di abadikan dan siapa pun yang poto disini pasti indah! 😉




Pulau Batu Berlayar adalah salah satu pulau yang ada di sekitar Pantai Tanjung Kelayang. Sekilas, bila kita melihat dari kejauhan, pulau ini terlihat seperti gundukan pasir yang dipenuhi batu granit. Di sini kita disajikan pemandangan batu-batu granit berukuran besar yang berdiri menjulang ke atas. Batu-batu ini berdiri diatas pulau berpasir putih yang lembut dan dikelilingi birunya air laut yang tenang.





Berjalan-jalan mengelilingi Pulau Batu Berlayar menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Memasuki celah-celah batu granit di atas pasir menjadi pengalaman yang tidak terlupakan saat berada di sini. Tidak hanya batu granitnya saja yang indah, keberadaan biota laut seperti ikan-ikan cantik dan bintang laut di pulau ini juga menjadi pemandangan indah yang disajikan dari pulau yang hanya 15 menit bisa kita tempuh dari Pantai Tanjung Kelayang ini.

Pulau Batu Berlayar juga memiliki keunikan tersendiri. Jika pulau ini tidak akan terlihat karena tertutup laut. Pengunjung perlu keberuntungan untuk bisa sampai ke pulau ini. 





 
Kami pun bisa berpose dengan berbagai gaya dengan latar belakang batu granit di pulau ini.😁Batu granit raksasa seperti di tempat ini memang menjadi ciri khas pantai yang ada di Belitung. Tengok saja kondisi pantai seperti di Pulau Lengkuas ataupun Tanjung Kelayang. Selain memiliki batu granit raksasa, perairan di sekitar Pulau Batu Berlayar juga memiliki air yang sangat jernih. Ombak yang ada di sekitar Pulau Batu Berlayar juga sangat kecil. Oleh karena itu, kita bisa bermain air atau berenang disekitar pantai nya.

Pulau Batu Berlayar, meskipun pulaunya kecil tapi mempunyai pantai pasir putih dan benning dengan bentuk-bentuk batunya unik menjadi favorit kami.



Pantai Pulau Batu Berlayar, Belitung






Pulau Burung 

Pulau Burong (Pulau Burung), terletak di pantai Utara Belitung di lepas pantai desa nelayan Tanjung Binga, masih merupakan bagian dari Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung Barat. Luas pulau kurang lebih 2 hektar, dikelilingi pasir putih dan bebatuan granit yang tersebar di pantai dan laut di sekitar pulau. Sebuah pulau yang layak untuk dijadikan tempat berlama-lama menikmati tenangnya suasana pantai yang jauh dari kebisingan. Pulau Burung Belitung merupakan salah satu tempat wisata alam yang menarik.


Pulau Burung, Belitung


Burong adalah bahasa Belitung untuk Burung. Batu berbentuk burong ini menjadi salah satu icon keindahan batu-batu granit di Belitung. Ukuran batu kurang lebih setara dengan bagunan 3 lantai dengan formasi unik. Sepertinya batu ini sempat terbelah dan ada sebagian yang terlihat miring mungkin karena abrasi pantai. Di antara bebatuan granit besar tersebut tersimpan keindahan yang sangat menakjubkan, yaitu telaga yang bisa dikunjungi ketika air surut dan ternyata saat kami datang air telaganya pun surut.

Pulau Burung juga terdapat bebatuan granit yang besar berbentuk seperti burung yang sedang mengerami telurnya. Pulau ini merupakan tempat wisata yang layak untuk dijadikan tempat berlama-lama menikmati tenangnya suasana pantai.



Telaga di tengah Batu Burung kering


Kelebihan lain tempat wisata Pulau Burung Belitung ini adalah perairannya yang dangkal serta jernih. Selain itu pantai di pulau ini memiliki pasir putih yang lembut sehingga pengunjung bisa bermain diatasnya tanpa harus khawatir terluka karena karang tajam. Ombak pantainya juga tidak besar dan cenderung tenang sehingga cocok bagi pengunjung yang ingin bersantai menikmati ketenangan pantai. Pantai di pulau ini bisa dibilang berbeda dengan pantai-pantai disekitarnya karena memiliki kawasan pantai yang luas dan bersih. Alam di pulau ini juga sangat natural. Ada beberapa pohon ketapang yang ditanam agar lebih menampilkan kesan hijau dan teduh.





Panas terik pun tidak bisa menghalangi untuk eksplor pulau ini 😊




Di sisi lain Pulau Burung ini terdapat pantai yang jernih dengan pasir putih halus yang dangkal. Kita bisa bebas bermain di laut jernih dengan dasar pasir putih yang halus ini.

Bagi anda yang senang mengexplor pulau, anda bisa mengitari Pulau Burung untuk melihat keindahan laut dan alam dari sudut yang berbeda karena di sepanjang Pulau Burung, anda bisa menikmati pemandangan yang berbeda dari setiap sudutnya. Wisata pantai Bangka Belitung ini tentunya dapat menjadi rekomendasi destinasi wisata yang bisa anda kunjungi ketika liburan tiba. Dengan air yang jernih dan ombak yang tenang sehingga aman dikunjungi keluarga maupun bersama rekan-rekan untuk menghabiskan waktu liburan di Pulau Burung.




Pulau Lengkuas. 

Selanjutnya kami mengunjungi Pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas terletak di sebelah utara Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung. Kenapa dinamakan Pulau Lengkuas? Tidak ada seorangpun yang tau jawaban pastinya. 😁 Pulau ini menarik dikunjungi karena kita bisa snorkeling bermain dengan ikan-ikan dan juga disana ada mercusuar.

Bermain di laut... mata seakan tak mau lepas melihat keindahan terumbu karang, di tempat itulah sahabat kecil saya bermain, mereka beragam warnanya, bergerak lincah mengelilingi saya seakan mengajak untuk bermain bersama. Ingat yaa... ketika snorkeling dan berenang, tapi jangan sampai menginjak koral yang ada ya!


Koral karang yang cantik dari Pulau Lengkuas, Belitung






Puas bermain air di pulau Lengkuas dan perut pun sudah lapar waktunya makan siang, pak Rusdi sang nahkoda kami sigap menyiapkan menu ikan bakar dan kami pun berbilas di pulau yang dikenai charge Rp 5000. Suasana pulau di hari minggu itu cukup ramai pengunjungnya dan cukup banyak juga menghasilkan sampah yang ditinggal begitu saja padahal sudah tersedia tempat buangnya dan tak jauh loh... ckckck...

Kalau kita ngomongin soal Pulau Lengkuas, bisa dibilang daya tarik utamanya mercusuar tuanya. Melihat pemandangan pulau dari ketinggian bisa menghilangkan beban pikiranmu. Jadi, jangan lupa untuk naik ke atas mercusuar melihat pemandangan yang luar biasa indah!




Menurut sejarahnya, mercusuar di Pulau Lengkuas ini dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Belanda. Sampai sekarang mercusuar ini masih berfungsi dengan baik lho, sebagai penuntun lalu lintas kapal yang keluar masuk atau melewati Pulau Belitung. Mercusuar Pulau Lengkuas masih berdiri gagah, menjulang diantara pepohonan walau usianya sudah lebih dari 2 abad! Mercusuar ini dibangun oleh seseorang berkebangsaan Belanda namanya Z.M Willem III. Dengan tinggi sekitar 52 meter dan memiliki 18 lantai. Letak mercusuar ini pas banget di tengah-tengah Pulau Lengkuas yang luasnya hanya sekitar 1 hektar. Ada 3 orang yang tinggal di pulau ini. Mereka bekerja sebagai operator mercusuar. 

Kalau mau naik sampai puncak, kamu harus siap-siap tenaga ekstra: makan dulu sebelum naik!😋Pemanasan dulu biar rileks ototnya! Saat ini, bangunan mercusuar dikelola oleh Kementerian Perhubungan di bawah tanggung jawab Dirjen Perhubungan Laut. Untuk memasuki mercusuar ini, dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per orang dan dimasukkan ke kotak sumbangan yang ditempatkan pas di dekat pintu masuk. Jangan lupa: alas kaki dilepas kalau mau naik ke atas mercusuar.

Di setiap lantai terdapat jendela untuk melihat pemandangan di luar sana. Letak jendelanya berbeda di setiap lantai. Jadi, kita bisa melihat keindahan Pulau Lengkuas dan pantainya dari setiap sudut yang berbeda bahkan sebelum mencapai puncak. Sekalian istirahat kan!

Setelah menaiki 299 anak tangga menuju puncak, rasa lelah akan segera sirna saat melihat pemandangan yang luar biasa indah dan keren di depan mata! Saking bagusnya, susah banget untuk dideskripsikan dengan kata-kata. Yang jelas perjuangan untuk mencapai puncak mercusuar nggak akan sia-sia. Kita akan melihat pemandangan lautan luas dengan dihiasi pulau-pulau kecil yang mengelilingi Pulau Lengkuas.... cakep! 

Sejenak resapi dan nikmati pemandangan luar biasa itu, terus lanjut foto-foto sampai puas! Kameramu pasti nggak berhenti menangkap gambar keindahan Pulau Lengkuas. Hasil fotonya pasti bagus-bagus karena spotnya super seperti di kartu pos dan pencahayaan di atas mercusuar juga oke.


Berikut pemandangan dari puncak mercusuar Pulau Lengkuas, Belitung

view dari puncak mercusuar di Pulau Lengkuas, Belitung
pemandangan dari puncak Mercusuar Lengkuas, Belitung


Setelah puas bermain di pulau Lengkuas... kami melanjutkan petualangan island hopping di sekitar Tanjung Kelayang. Hari semakin sore dan langit terlihat mendung kami memutuskan mengakhiri petualangan ini. Di sekitar rumah pak Rusdi banyak yang menjual ikan asin loh.... terlihat banyak dijemur disekitar rumah nelayan, saya pun tak ketinggalan untuk membeli sebagai oleh-oleh nantinya.

Akhirnya kami menuju pantai Tanjung Tinggi tempat shooting film Laskar Pelangi yang sudah membahana. Pantai yang dihiasi batu-batu besar dan ada yang sangat besar... berserakan di tepi pantai bagai muntahan dari langit. Menanti sunset yang sepertinya tidak mampir di pantai Tanjung Tinggi karna tebalnya awan gelap yang menutupi sang matahari dan akhirnya gerimis pun turun.


Untuk liburan kesini, kami berangkat ke tempat ini dengan menggunakan layanan penyewaan perahu nelayan yang ada di sana sekaligus dengan aktivitas island hopping. Berkunjung ke beberapa pulau sekaligus. Pulau-pulau yang masuk dalam daftar kunjungan island hopping kami yaitu dari Tanjung Kelayang itu antara lain adalah Batu Garuda, Pulau Batu Berlayar, Pulau Lengkuas, Pulau Pasir, serta Pulau Burung.



Pantai Tanjung Tinggi banyak bongkahan batu-batu besar, Belitung



saking kagumnya... mereka menyanyikan 'hymne' ijo lumut 😁



Puas berpetualangan di laut bak bajak laut yang sedang piknik.... kami kembali ke Tanjungpandan tempat kami bermalam. Setelah bersih-bersih kami lanjut mengitari kota hingga saatnya mencari makan malam. Jangan lupa mencicipi otak-otak ikan-nya yaa...enak banget deh.




Petualangan ini kami namakan "Petualangan Laskar Pelangi" Seru dan tak terlupakan!

Let's go to Belitung for a weekend getaway....
Happy Traveling to Belitung..!


Belitung Map







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...