LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Minggu, 14 Desember 2014

Goa Jepang Binsari Biak


Goa Jepang Binsari, Biak - Papua


Goa Jepang Binsari terletak di Desa Ambroben daerah Sumberker Biak - Papua atau sekitar 15 menit dari pusat keramaian kota Biak. Goa Jepang merupakan salah satu peninggalan pada masa perang dunia ke 2. Goa ini selain dijadikan tempat wisata (museum) bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, konon Goa ini merupakan tempat wajib turis Jepang yang singgah di Biak untuk berziarah mengingat banyaknya nyawa prajurit Jepang yang tewas di Goa ini.



pintu Goa Jepang Binsari



Goa Jepang ini oleh warga setempat dinamakan abyab Binsari. Abyab yang artinya "goa" dan "binsari" yang artinya "nenek". Dahulu goa ini ditemukan oleh seorang nenek, yang menemukan sumber mata air jernih di sekitar goa dan akhirnya menjadikan goa ini tempat persinggahan yang nyaman untuk beristirahat setelah berladang.

Tiket masuk lokasi ini, dikenakan biaya masuk Rp50.000 per-kelompok tapi saat itu saya berdua. Kami dianter ke arah Goa Jepang yang teletak sekitar 50 meter dari rumahnya. Berjalan melewati jalan setapak ke bagian dalam, melintasi barisan pohon-pohon rindang dan terdengar suara tonggeret bersahutan. Goa yang satu ini unik karena merupakan goa alami jalan menuju goa masih tertutup pohon dan dedaunan. Di sana terdapat 2 lubang gua besar dengan diameter sekitar 12 meter dan kedalaman lebih dari 20 meter.

Relik-relik yang tersisa dari masa Perang Dunia ke II di pelataran situs Goa Jepang Binsari terlihat masih nampak. Titian tangga menuju ke dalam Goa Jepang Binsari. Masuk terus ke dalam Goa Jepang kita akan disuguhkan dengan bentuk Goa Jepang yang menjorok ke bawah. Tempat persembunyiannya ditutupi oleh banyak pohon dan juga bebatuan. Terdapat juga stalaktit di dalamnya.








Langit-langit di goa Jepang Binsari


Bekas lubang bom pasukan sekutu Perang Dunia ke II


Konon sejarahnya, Goa Jepang ini tempat persembunyian tentara-tentara Jepang dari kepungan tentara Sekutu saat perang dunia ke-dua. Seakan tidak ingin kehilangan moment tersebut dan ingin terus menghidupkan kembali saat-saat Perang Dunia II dalam pendudukan Jepang dan pemboman tentara sekutu di Biak, kami langsung berjalan menuju Goa Jepang. Melihat di sekitar goa semakin memperlihatkan betapa ketatnya persembunyian tentara Jepang di Biak saat itu. Ada lubang besar bekas jatuhnya bom sekutu. Bagaikan saksi bisu yang terkubur didalam gua dingin yang ditumbuhi banyak lumut di sepanjang jalan ke mulut gua. Tidak lama kami didalam goa, hanya melihat-lihat sebentar dan mengambil beberapa poto saja dan kembali lagi ke rumah penjaga goa.







Di kamar tamu rumah yang mereka huni dipampang sejumlah foto, peta, pisau, amunisi, dan sejumlah tulang-belulang disimpan di sana. Warga yang berkunjung ke sini diperbolehkan masuk dan melihat, juga memotret. Menurut cerita penjaga goa Binsari memiliki lorong yang tembus hingga Gua Jepang Lima Kamar di tepi pantai yang menghadap ke Samudera Pasifik... tapi sayang kami saat itu belum kesampaian melihat goa 5 kamar.











Di sekeliling halaman rumah penjaga goa Jepang ini kita bisa melihat barang-barang sisa-sisa peninggalan perang yang digunakan oleh pihak Jepang melawan tentara sekutu. Seperti amunisi, senjata laras panjang, laras pendek, meriam, rudal, granat, topi, botol minuman, baju tentara, wajang, pisau sampai baling-baling pesawat dipajang di halaman depan.

Mengunjungi goa Binsari mengingatkan kita akan kekejaman perang! Semoga kekejaman di masa lalu tidak terulang lagi dan ini menjadi refleksi untuk perbaikan masa depan, peperangan dan penjajahan harus diakhiri dan memilih jalan dialog menuju perdamaian. Hidup dalam damai itu sangat indah. 😇













😉Bila Ingat Akan Kembali😎
BIAK

Cerita Lain Tentang Biak:











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...