Petualangan Papandayan dimulai 😉
Ingin trekking tapi medannya tidak terlalu berat dan tidak jauh dari Jakarta?
Nah! disini tempatnya Gunung Papandayan. Letaknya dekat dengan Jakarta,
tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat
gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya
landai dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan
pendaki pemula untuk sampai pada puncak gunung ini. Petualangan kami ini terlaksana pada tanggal 21-22 April 2014, benar hanya weekend saja!
Gunung Papandayan terletak di sekitar 25 Km sebelah barat daya Kabupaten Garut, dengan ketinggian 2665 Mdpl atau sekitar 1950 M diatas dataran Garut. Disebelah selatan gunung ini terdapat Gunung Guntur dan disebelah timurnya terdapat Gunung Cikuray.
Terdapat dua jalur pendakian untuk sampai ke Papandayan yakni Cisurupan dan Pengalengan. Jalur Cisurupan merupakan yang termudah dikarenakan treknya yang aman dan bersahabat bahkan bagi pendaki pemula sekali pun. Para pendaki harus sampai di gerbang pendakian terlebih dahuluu dengan kendaraan hingga sampai diparkiran yang luas di kaki gunung atau bisa juga dengan menyewa ojek dengan tarif berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000,-
Terdapat dua jalur pendakian untuk sampai ke Papandayan yakni Cisurupan dan Pengalengan. Jalur Cisurupan merupakan yang termudah dikarenakan treknya yang aman dan bersahabat bahkan bagi pendaki pemula sekali pun. Para pendaki harus sampai di gerbang pendakian terlebih dahuluu dengan kendaraan hingga sampai diparkiran yang luas di kaki gunung atau bisa juga dengan menyewa ojek dengan tarif berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000,-
view dari pondok Salada
Sesampai di kaki gunung, kami langsung melakukan registrasi di pos pendakian. Dari sini kita bisa melihat kemegahan Papandayan. Setelah melakukan registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jaluur yang ditempuh adalah jalur menanjak berbatu.
Udara yang dingin membuat rasa lapar tapi jangan khawatir tentang makanan. Di sekitar area parkir, ada banyak warung makan yang menyajikan berbagai jenis makanan seperti soto ayam, bakso, nasi ayam goreng, dan mie dakdak.
Perjalanan dimulai....
Trek awal pendakian
medan berbatu hingga hutan mati, Papandayan
Kalo lapar, panggil aja abang bakso 😁
Tips: selain sunscream, cadar pipi juga perlu untuk menangkal sengatan matahari loh! 😁
Kalo capek, ya istirahat aja dulu.... jangan dipaksa jalan 😉
Dari pos Pondok Salada jalur setapak mendaki sebuah punggungan, keadaan jalur setapaknya sedikit hancuran bebatuan besar hingga kerikil-kerikil tajam seperti aliran sungai kering. Setelah menyelesaikan estafet tanjakan yang cukup curam kemudian setapak menjadi datar dan lalu berkelok ke kiri dan kemudian menyusuri punggungan.
Di jalur ini banyak pohon yang buahnya seperti blueberry, sambil istirahat saya memetik dan menikmati buah yang rasanya manis sepet kecut.... nekat!! hahaha. O iya, hati-hati saat menyusuri punggungan ini karena di sebelah kiri jurang dalam yang berjarak hanya setengah meter dari jalan setapak yang kita lalui. Dalam perjalanan, kita akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai belerang yang berwarna putih. Jangan lupa menggunakan masker penutup hidung yaa...
semakin siang semakin banyak asap yang keluar dari kawah, Papandayan
😂 loh kok tiban! lafaaarrr yah?!
Kebahagianku... bisa poto di kawah Papandayan 😋
Bahagianya sudah sampai diatas 😋
Jalan berbatu kerikil kecil dengan dominasi warna tanah kapur. Jalur terbuka yang diapit oleh tebing yang tinggi di sebelah kanan dan sungai kecil yang kering serta punggungan gunung di sebelah kiri membuat berjalan kaki menyenangkan.
Bang! bakso bang!! 😊
obat mujarab bagi yang kelelahan dalam trekking ya... berfoto aja!😁
Sungai dengan air berwarna putih
Meskipun terkenal mudah, sensasi mendaki gunung ini tak kalah dengan gunung lainnya seperti Gunung Gede di Jawa Barat atau Gunung Prau di Jawa Tengah. Pemandangan alam Gunung Papandayan juga indah dan komplit, mulai dari pemandangan kawah belerang, hutan mati, hingga padang bunga edelweiss.
Obat lelah itu, poto bersama 😊
Oh iya nama Papandayan, berasal dari bahasa sunda “Panday” yang berarti pandai besi. Dahulu, ketika masyarakat melintasi gunung ini, sering terdengar suara-suara yang mirip keadaan ditempat kerja pandai besi, suara itu berasal dari kawah yang sangat aktif. Demikianlah gunung ini kemudian dinamakan Papandayan oleh masyarakat disekitar gunung ini.
Akhirnya kami tiba di area hutan mati. Namanya hutan mati karena memang banyak pohon-pohon mengering hitam tapi jangan salah, keindahan Hutan Mati memang sangat terkenal. Pohon-pohon mengering karena letusan Gunung Papandayan itu sangat kontras dengan hijaunya alang-alang atau tanah yang berwarna putih.
mengabadikan suasana di hutan mati Papandayan
Tak lama setelah keluar dari kawasan hutan yang tidak begitu lebat, kita akan sampai disebuah alun-alun yang cukup besar. Yang dikenal dengan namaTegal Alun, di bagian ujung dari alun-alun ini (di hitung dari tempat kita muncul) ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih.
Untuk sampai ke Tegalalun, kami harus menyusuri hutan mati. Bisa dikatakan Tegalalun merupakan rimbanya Edelweis dan merupakan padang edelweis paling luas di Indonesia. Keindahan padang bunga ini selalu dijadikan panggung untuk berfoto. Tapi ingat, edelweis merupakan tanaman yang dilindungi. Oleh karena itu, pendaki dilarang memetik bunganya. Padang edelweis ini merupakan primadona Papandayan.
Tegal Alun Papandayan |
Taman Adelweis, Tegal Alun - Papandayan |
sunrise dari Tegal Alun, Papandayan |
Bangun tidur langsung ambil spot di taman Edelweis😊
Oh iya, jangan lupa, ketika pagi bisa menikmati betapa indahnya matahari terbit di ufuk timur.
Kenakanlah pakaian yang nyaman agar anda lebih bebas bergerak, gunakan sepatu khusus trekking dengan cengkraman kuat agar tidak terpeleset. Pendaki disarankan tidak menngunakan sandal, meskipun sandal gunung. Jangan lupa membawa topi agar kepala anda tidak kepanasan, handuk ataupun masker untuk melindungi hidung dari bau belerang, senter dan obat-obatan. Oh ya, mantel dan payung kecil juga perlu dibawa. Dua peralatan ini bisa melindungi anda di saat cuaca tiba-tiba memburuk. Yang tak kalah penting tentu kesiapan fisik dan mental.
Jangan lupa untuk menikmati onsen ala Papandayan, sumber air panas dari aliran belerang disekitar kawah Papandayan. ssst tapi mesti ditemani jagawana Papandayan yaah... karena agak berbahaya medannya 😁 Dengan luluran atau maskeran buat penghilang jerawat loh! (katanya) hehehe.... atau sekedar berbilas dengan airnya panas bukan hangat 😣 tapi berkhasiat menghilangkan pegal-pegal setelah habis treking... hmm... lumayan juga jangan lewatkan karena ini akan menjadi pengalaman yang unik.
Beberapa momen yang kami abadikan saat turun gunung 😊
"Onsen" dari kemaren belum mandi jadi 😂 luluran dengan lumpur belerang buat ngilangin daki!
cliiing!! bersiiih... jerawatpun hilang!😋
Kagum dengan air sungai yang berwarna putih dan hangat 😋
Poto dulu dong kalo ketemu landscape keren 😊
wuaah ada belerang yang keluar dari lubang kawah!
Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari kota Garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada plang "Selamat datang di Gunung Papandayan".
our base camp ;-) |
Siap-siap, kembali ke reality lagi 😊
Bye... bye Papandayan!
Edelweis, bunga keabadian dari Papandayan
Ingat, jangan ambil apapun selain gambar.
Jangan membunuh apapun selain waktu, dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak.
Salam lestari! 😎
JALUR TREKKING KE
PUNCAK
Parkiran – Alun-alun Pondok Salada
Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian
membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat
terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa
terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan dan saat keluar dari
komplek kawah ini jalan setapak terus mendatar hingga sampai di sebuah
warung and disini terdapat sebuah lapangan yang cukup menampung lebih
dari 30 tenda. Jalur setapak menuju Pondok Salada bisa ditemukan didepan
warung ini dan sekitar lima menit berjalan dari warung ini kita akan
sampai di Pondok Salada. Di Pondok Salada ini ada sungia kecil berair
jernih hanya mengandung belerang. - See more at:
http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di
kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus
pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah
meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah
ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini
bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun,
ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari
bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at:
http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di
kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus
pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah
meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah
ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini
bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun,
ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari
bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at:
http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.3y8Vtue9.dpuf
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar