LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Selasa, 19 Juni 2012

Bajo Village Kaledupa, Wakatobi.



Perkampungan Suku Bajo, Wakatobi.

Menyatu dengan laut! Itulah kehidupan unik Suku Bajo, Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang memikat hati para traveler. Suku Bajo pun mencuri perhatian lewat film "The Mirror Never Lies" yang diputar dalam Beijing International Film Festival 2012. Unik, aneh, tapi menarik, itulah kehidupan masyarakat Bajo. Hidup di atas perairan Laut Wakatobi membuat suku yang satu ini terlihat berbeda. Bukan rumah yang dijadikan tempat berlindung justru perahu atau sampanlah yang menjadi tempat bernaungnya. Mulai dari melakukan aktivitas sehari-hari sampai mencari nafkah semuanya berlangsung di atas sini. Semua hasil tangkapan selama melaut akan mereka jual dengan menggunakan kendaraan ini. Seiring berjalannya waktu, sudah banyak masyarakatnya yang membuat rumah tapi tetap berada di atas Laut Wakatobi. 


Pemukiman Suku Bajo, Wakatobi.


Pemukiman Suku Bajo, Wakatobi.

Mereka tak takut dengan berbagai bencana, seperti tsunami misalnya. Selama turun-temurun Suku Bajo hidup dengan mata pencaharian sebagai pelaut. Selain memancing, mereka juga menjaring serta memanah ikan. Di samping para kaum prianya melaut, wanita Suku Bajo menyibukan diri dengan keiatan menenun. Ya, kegiatan menenun ini memang tidak bisa dipisahkan. Ledja dan Kasopa merupakan keindahan hasil tangan wanita Bajo.


Perkampungan Suku Bajo, Wakatobi.

Suku Bajo adalah suku Same atau suku laut yang hingga sekarang masih memukimi banyak lokasi di seluruh nusantara. Di mana ada tanjung, maka di sanalah suku Bajo membangun kehidupan. Versi cerita rakyat menyebutkan suku Bajo berasal dari Johor, Malaysia. Ada pula yang mengatakan berasal dari Filipina atau Bone (Sulawesi Selatan). Namun, menurut Dr Munsi Lampe, antropolog dari Universitas Hasanuddin Makassar, jumlah suku Bajo yang menggantungkan hidupnya di atas perahu diperkirakan semakin sedikit karena hidup menepi di pesisir pantai dan mendirikan rumah panggung.





Mengutip dari situs resmi pariwisata Indonesia, Indonesia Travel, Rabu (25/4/2012), berlatar belakang kehidupan Suku Bajo dan keindahan alam Wakatobi "The Mirror Never Lies" menjadi salah satu dari 20 film mancanegara yang menjadi nominasi dalam BJIFF. Film ini pun menampilkan kekayaan laut Wakatobi dan kearifan lokal suku Bajo.



Menuju Perkampungan Suku Bajo, Wakatobi.
Menuju Perkampungan Suku Bajo, Wakatobi.

Wakatobi hadir dengan beragam keindahan bawah lautnya. Siapa yang tidak tahu Wakatobi? Namanya sudah tersohor di dunia sebagai salah satu spot penyelaman yang menarik. Melihat indahnya gugusan terumbu karang dengan berbagai hewan bawah laut menjadi hal yang sangat mengasyikkan. Snorkeling, diving, dan berenang tidak hanya dilakukan oleh wisatawan tapi juga masyarakat Bajo yang mendiami wilayah tersebut.

Untuk mengelilingi perkampungan suku Bajo dari Pulau Hoga, kami menyewa perahu motor Rp 50.000, tidak mampir di perkampungan Bajo kami hanya melihat dari perahu saja dan tujuan kami selanjutnya mampir ke pulau Kaledupa untuk melihat suasana pulau tersebut. Sempat mengunjungi pasar tradisionalnya, tapi hanya barang-barang pokok, tidak terlihat souvenir khas Wakatobi yang ditawarkan bahkan kaos Wakatobi pun sulit didapat yang  banyak pakaian atau kain buatan Bali dan Jogyakarta. Semoga kunjungan selanjutnya nanti sudah bisa ditemukan souvenir khas Wakatobi. ;)




Suku Bajo memang tidak tertarik dengan kemajuan zaman dengan semua keindahan yang bisa dengan mudah didapatkan. Mereka lebih percaya dengan kebudayaan laut dari nenek moyang mereka. Menyatu dengan laut yang memiliki keindahan serta hasil laut yang melimpah, menjadi pegangan Suku Bajo. Tidak heran kalau film "The Mirror Never Lies" yang menggunakan latar Suku Bajo dan Wakatobi berhasil mencuri perhatian dalam BJIFF. Semoga saja, harmonisasi kehidupan Bajo tidak rusak ataupun hilang karena zaman.


Perkampungan Suku Bajo, Wakatobi.
Film "The Mirror Never Lies"

Sumber: "Youtube"










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...