Setelah mengunjungi Baisha Old Town-Lijiang, kami melanjutkan perjalanan menuju Tiger Leaping Gorge (TLG) Yunnan - China, dengan mobil yang telah kami sewa. Perjalanan semakin jauh mengarah dataran tinggi, transportasi pastinya tidak banyak dan karena memang untuk kesana juga agak sulit transportasinya mesti turun naek bus dan angkot beberapa kali sedangkan barang bawaan tidak ringan untuk dipanggul beberapa jam. Dengan patungan bersama teman seperjalanan maka biaya sewa mobil menjadi ringan.
Sepanjang perjalanan disuguhkan pemandangan indah, membuat betah menengok jendela kaca mobil. Selang seling pemandangan berganti yang di dominasi pegunungan yang tinggi-tinggi, kadang terlihat sawah yang baru ditanam ataupun perkebunan sayuran yang mulai menghijau.
O iya.. Tips untuk sewa mobil, pastikan harga sudah final... jangan sampai ditengah jalan supir minta tambahan loh! Pengalaman kami, ditengah perjalanan kami sempat dipindahkan ke mobil yang lain yang dari awal tidak ada perjanjian seperti ini dan mobil yang baru kami naikin ini... supirnya bilang ingin membawa anaknya yang kecil sekitar 6 tahunan untuk menemaninya sewaktu balik dari mengantar kami. Lumayan buat menghibur diperjalanan, dan duduk disebelah saya, langsung deh saya bisa isengin anak kecil itu dengan mengajak ngobrol sambil belajar bahasa Yunnan dari dia..😆
Sean's GH at Tiger Leaping Gorge, Lijiang
Akhirnya perjalanan yang cukup panjang itu berakhir di penginapan yang telah kami booking dari Jakarta: Sean's Guesthouse, perjalanan kami mungkin sekitar dua jam berlalu dari Baisha Old Town. Hari sudah mulai gelap dan langsung kami disambut seorang wanita muda, Lily namanya dari salah satu pegawai dari penginapan itu dengan ramah, yang fasih berbahasa Inggris.
Setelah kami diberi kamar dan beres-beres, kami pun langsung beristirahat. Suasana sepi, sunyi dan hanya suara angin mederu yang terdengar. Penginapan ini ada 2 lantai, lantai 1 dari rumah utama sebagai kantor dan ruang makan dan lantai 2 kamar dan balkon dimana tamu bisa duduk-duduk menikmati pemandangan sekitar hotel, akhirnya kami mendapatkan kamar di lantai 2 dengan berjendela kaca yang sangat lebar, jika gorden dibuka sinar bulan pun masuk menghiasi kamar.
Sinar matahari pagi yang indah membangunkanku dari kaca jendela kamar yang memaksa masuk. Ternyata penginapan ini terletak tidak jauh dari pinggir jurang Tiger Leaping Gorge, di depannya seperti dibatasi tembok batu raksasa yang berwarna biru gelap dan terlihat juga dibawahnya mengalir sungai yang berwarna hijau kebiruan, pantas saja malam terdengar hembusan angin yang cukup kencang. Setelah sarapan kami bersiap-siap untuk trekking kearah jurang yang dialiri sungai yang deras dan dalam di depan penginapan.
Petualangan dimulai 💪😁
Melewati rumah penduduk Naxi dan perkebunannya......
saya ketemu pohon ini seperti pohon pisang, tapi anehnya gak ada daunnya, langsung bunga nya aja, lalu buah semangka berserakan diantara bongkahan batu marmer, banyak loh....
Ngarai indah ini terletak di Sungai Jinsha yang merupakan anak sungai utama dari Sungai Yangtze. Terletak sekitar 60 km dari utara Lijiang, Yunnan di barat daya China dan merupakan bagian dari Three Rivers Paralel Yunnan yang merupakan area situs warisan dunia.
Pada kedalaman maksimum sekitar 3790 meter dari sungai menuju puncak gunung, konon katanya, kawasan ini merupakan salah satu lembah sungai terdalam dan menjadi paling spektakuler di dunia. Ngarai ini juga tempat hunian penduduk asli Suku Naxi kuno yang masih bertahan hingga saat ini. Pendapatan mereka berasal dari pertanian produksi biji-bijian atau sebagai upah guide dari pejalan kaki turis asing maupun yang berasal dari China.
Tiger Leaping Gorge, nama ngarai ini unik ya? mungkin dilihat dari bentuk lembahnya yang sangat sempit sehingga harimau bisa lompat dari satu sisi ke sisi lain dari sungai. Ketika musim hujan, arus air di lembah sempit ini mengalir dengan deras dari sungai JinSha, misalnya karena hujan besar.
Kalo capek, yaa... ngaso aja dulu, sambil poto-poto deh 😊
Kami berjalan kaki di sepanjang ngarai ini dan cukup aman, karena jalan setapak ini terpelihara dengan baik dan diberi tanda jalan, walau kami tidak mengerti arti tulisannya...hehehe terkadang melewati jalan sempit juga, tapi saran saya jangan di musim hujan yaa... pasti licin! Rute ini biasanya digunakan oleh Orang Naxi sebagai rute perjalanan sehari-hari mereka. Selain Sean's GH saya juga melihat ada beberapa guesthouse lainnya untuk para petualang alam.
Ngarai yang sangat curam ini terletak di antara Jade Dragon Snow Mountain dan Haba Snow Mountain. Dari atas jurang kita bisa melihat ke bawah dengan kecuraman miring sekitar 70-90 derajat kemiringan. Tanpa direncanakan, tanpa di duga, mengikuti kaki melangkah, akhirnya kami menemukan "studio poto" alam yang dramatis, eksotis dan beauties hehehe...
Berikut edisi pemotretan.... 😜
Petualangan
TLG tidak terlupakan, banyak kejutan-kejutan yang kami alami... selain
mendapatkan bonus pemandangan yang spektakuler tetapi juga merasakan
pengalaman yang mendebarkan saat melalui trekking di TLG ini: saat
tersesat di jalan buntu yang berujung jurang, merangkak dipinggir
jurang, mendaki... mendebarkan tapi mengasyikkan... dan sekarang
menjadi kenangan yang tak terlupakan 😊
pulang....
Waduh! ciloko....nanjak rek!
Pemandangannya sangat mengagumkan, indah sangat! Suasana yang penuh adventure dan tenang. Begitu juga dengan desanya, tidak ada tarian di alun-alun desa yang membuat
banyak suara setiap malam.
Yey.... akhirnya kami sampai ke atas lagi 💪😆
kendaraan yang setia menamani
Si Bapak cemas mukanya, takut cewek ini numpang keledainya 😜😂
Jalan raya di TLG yang berada dibibir jurang dan tebing batu tinggi yang rawan sekali lonsor... mesti extra waspada selain dengan jalur yang sangat sempit. Setelah mengunjungi ngarai TLG, kami melanjutkan petualangan selanjutnya Journey to Deqin, Yunnan.
Tiger Leaping Gorge salah satu tempat yang mengesankan yang pernah saya kunjungi. TLG dikenal sebagai rute perdagangan sejak dulu kala. Dan memang, sangat memukau bagi pencinta adventure.
Map of Tiger Leaping Gorge
Cerita Petualangan di Yunnan Chinna:
hadeuuuh asyiknya bisa menjelajah dunia bikin iri aja... ditunggu edisi explorer Raja Ampat nya biar kita bisa ikut berpetualang meskipun cuma lwt khayalan sambil mandangin jepretan elo nih, good job
BalasHapushehehe...thanks yaa! sdh berkunjung... ;)
BalasHapus