Mengunjungi kota Ambon jangan lupa mampir ke Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, tepatnya di sungai Waiselaka hidup disitu suatu jenis belut berukuran raksasa. Belut raksasa ini dinamakan Morea oleh penduduk warga sekitar.
Kami mengunjungi tempat ini setelah selesai dari petualangan di Pantai Ora saat libur panjang Maret 2014 yang lalu. Di sungai Waiselaka, morea bebas berseliweran. Warga di sana tidak
takut. Mungin karena sudah hidup bersama dalam waktu yang lama, belut-belut ini tidak terlalu takut dengan manusia. Mereka malah santai saja beraktifitas di
sungai, misalnya mandi, mencuci pakaian, dan mengambil air. Morea suka bersembunyi di lubang-lubang di bebatuan pinggiran sungai.
Sang pawang akan memanggil morea keluar dari persembunyiannya ketika
para wisatawan datang.
Cara memanggilnya cukup unik. Morea dipancing dengan telur ayam mentah yang diteteskan sedikit demi sedikit. Lalu, sang pawang
menjentik-jentikkan jarinya ke air sungai. Ctok, ctok! Perlahan-lahan,
morea-morea keluar. Belut-belut itu lalu dengan gesit mengincar isi
telur dan menghisapnya.
Sebagai penghargaan setelah Morea ini keluar dari persembunyiannya, kita kasih tips
buat pawang ini, hitung-hitung bayar telurnya kan...;-)
Setelah itu, morea segera melesat kembali ke dalam lubangnya. Pawang biasanya berusaha beberapa kali memancing morea keluar.
Kemudian, ia mengajak saya untuk memegang tubuh morea. Wiii..
lembuut dan licin!!
Si belut raksasa menghisap telur ayam dengan cepat... sluuurp! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar